PBB Mengimbau Tahan Diri Setelah Seorang Ilmuwan Iran Dibunuh

(VOVWORLD) - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada 29/11, mengimbau supaya menahan diri setelah terjadi peningkatan  ketegangan di Timur Tengah yang terkait dengan pembunuhan terhadap seorang ilmuwan nuklir  Iran, Mohsen Fakhrizadeh.

Pada hari yang sama, Jerman mendesak semua pihak yang terkait supaya menahan diri, dan menghindari eskalasi ketegangan yang bisa berpengaruh terhadap perundingan program nuklir Iran.

Sedangkan, Kementerian Luar Negeri Suriah menyebut pembunuhan tersebut sebagai “Tindakan terror”, bersamaan itu memperingatkan bahwa kasus tersebut bisa menimbulkan peningkatan ketegangan di kawasan. Kemenlu Qatar juga mengutuk pembunuhan itu.

Menurut media Iran, ilmuwan nuklir primer di negara ini, Mohsen Fakhrizadeh telah dibunuh dalam satu serangan bom mobil hingga tewas pada 27/11, di Kota Absard , kawasan Damavand, Iran Timur. Pemimpin tertinggi Iran, Ali Khamenei menyatakan negara ini akan memberikan balasan, bersamaan itu, menegaskan proyek penelitian Fakharizadeh akan terus dilaksanakan. Sekarang, belum ada informasi tentang kelompok militan siapapun yang telah melaksanakan serangan tersebut.

Komentar

Yang lain