Pembukaan Kongres Nasional ke-8 Agama Buddha Vietnam

(VOVWORLD) - Kongres Nasional ke-8 Agama Buddha Vietnam, masa bakti 2017-2022, telah diadakan pada Selasa pagi (21 November), di kota Hanoi. Kongres tersebut dihadiri oleh kira-kira 1.250 utusan dalam dan luar negeri.
Pembukaan Kongres Nasional ke-8 Agama Buddha Vietnam - ảnh 1 Panorama acara pembukaan Kongres tersebut (Foto: VNA)

Yang menghadiri Kongres ini ada Deputi Perdana Menteri (PM) Vietnam, Vuong Dinh Hue, para pemimpin dan mantan pemimpin Partai Komunis dan Negara, Ketua Pengurus Besar Front Tanah Air Vietnam, Tran Thanh Man, para mantan pemimpin Front Tanah Air Vietnam, Duta Besar India dan Srilanka untuk Vietnam, para pemimpin Buddhis negara-negara Laos, Kamboja, Myanmar, Thailand, Jepang dan sebagainya.

Dengan tema: “Kearifan-Disiplin-Integrasi-Perkembangan”, Kongres ini memanifestasikan tekad seluruh biksu-biksumi dan penganut Buddhis Vietnam, terus mengembangkan kearifan kolektif, menjaga secara mantap disiplin dan hukum buddhis, menjunjung tinggi semangat solidaritas, kerukunan, kapabilitas dan watak integrasi dari agama Buddha Vietnam untuk membangun Sangha Buddha Vietnam berkembang kuat dan berjalan-seperjalanan dengan banggsa.

Ketika berbicara di depan Kongres ini, Deputi PM Vuong Dinh Hue menekankan: “Bersama-sama dengan Partai Komunis, seluruh rakyat, biksu-biksumi, kaum penganut Buddhis Vietnam sudah dan sedang memberikan banyak jasa dan kearifan dengan pekerjaan-pekerjaan yang baik bagi agama dan bermakna bagi kehidupan, secara aktif berpartisipasi pada gerakan kompetisi patriotik, aktivitas-aktivitas mengembangkan sosial-ekonomi, membantu orang tua dan orang yang hidup sebatang kara, anak-anak disabilitas dan yatim piatu, orang yang menjumpai kesulitan dan sebagainya, melaksanakan program-program target nasional membangun daerah pedesaan baru dan mengentas dari kemiskinan secara berkesinambungan, membangun kehidupan yang berbudaya dan progresif. Hasil-guna pekerjaan-pekerjaan itu semakin menegaskan bahwa Pengrurus Besar Sangha Buddha Vietnam selalu menjadi satu organisasi agama yang punyai tradisi patriotik dan terkait dengan bangsa. Partai Komunis dan Negara Vietnam menilai tinggi dan percaya pada peranan, kekuatan serta hasil-guna sumbangan yang diberikan oleh agama Buddha Vietnam pada perjuangan pembebasan nasional dulu serta pada usaha pembaruan sekarang ini, di atas dasar kebebasan berkeyakinan dan beragama, persatuan besar nasional, solidaritas dan kesetaraan agama”.

Deputi PM Vuong Dinh Hue meminta kepada berbagai kementerian, departemen dan instansi di pusat serta Komite Partai, pemerintahan daerah supaya memperhatikan lebih lanjut lagi pekerjaan melakukan komunikasi dan sosialisasi tentang politik dari partai, undang-undang Negara kepada para biksu-biksuni dan penganut Buddhis dalam dan luar negeri, bersama-sama dengan lapisan rakyat untuk lebih mengerti pandangan  menghormati dan  menjamin  kebebasan berkeyakinan dan beragama, persatuan agama  dari Partai dan Negara Vietnam. Bersamaan itu membimbing, membantu dan menciptakan syarat bagi semua agama pada umumnya dan agama Buddha pada khusunya untuk bisa beraktivitas sesuai dengan undang-undang, menciptakan lingkungan kehidupan  spiritualitas  dan beragama  yang stabil dan sehat di Vietnam.

Pada kongres kali ini, para peserta membahas banyak isi penting tentang penyempurnaan dan pengembangan organisasi Sangha Buddha; pekerjaan pendidikan dan pelatihan biksu-biksuni, pekerjaan amal sosial, pekerjaan pengkajian Buddhisme, pekerjaan pembangunan dan pembelaan Tanah Air dan lain-lain….

 Kongres Nasional  Buddha kali ke-8 juga membahas amandemen Piagam Sangha Buddha Vietnam sesuai dengan praktek dan penyelenggaraan aktivitas agama Buddha pada periode sekarang dan sesuai dengan undang-undang Negara pada latar belakang Undang-Undang mengenai Keyakinan dan Keagamaan akan berlaku pada Januari 2018

Komentar

Yang lain