Pemimin AS, Inggris, Australia dan Tiongkok melakukan konsultasi tentang RDRK

(VOVWORLD) - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada Rabu (06 September), telah melakukan pembicaraan telepon dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping tentang situasi Semenanjung Korea.
Pemimin AS, Inggris, Australia dan Tiongkok melakukan konsultasi tentang RDRK - ảnh 1Presiden AS, Donald Trump (kanan) dan PM Inggris, Theresa May (Foto: AP) 

Pada pembicaaraan telepon ini, Presiden Donald Trump menyatakan bahwa tindakan militer terhadap Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDRK), bukan merupakan pilihan AS yang pertama . Pada fihaknya, Presiden Xi Jinping memberitahukan bahwa negara ini mempertahankan pendirian yang mendukung pemecahan masalah nuklir RDRK dengan langkah dialog dan menuju ke solusi damai, bersamaan itu menegaskan bahwa Beijing akan menekuni proses denuklirisasi semenanjung Korea.

 Sebelumnya, pada Selasa (05 September), Presiden Donlad Trump, telah mengadakan pembicaraan telepon konsultasi dengan Perdana Menteri (PM) Inggris, Ibu Theresa May dan PM Australia, Malcolm Turbull tentang uji coba nuklir terkini yang dilakukan oleh RDRK. Ketika berbahas dengan PM Theresa May, Presiden Donad Trump sepakat terus berkoordinasi dalam  “meningkatkan tekanan diplomatik dan ekonomi terhadap RDRK”. Sementara ini, dalam pembicaraan telepon dengan PM Australia, dua pemimpin menegaskan “dua negara akan memperkuat upaya-upaya bersama untuk melakukan denuklirisasi RDRK”. Presiden Donald Trum juga mengulangi komitmen-nya ialah “menggunakan semua kemampuan militer dan diplomatik untuk membela tanah air, wilayah dan para sekutu-nya”.

Yang bersangkutan dengan masalah RDRK, pada Rabu (06 September), NATO telah mengeluarkan pernyataan untuk berseru kepada semua negara supaya memperkuat upaya mengenakan sanksi-sanksi baru terhadap RDRK, memaksa negara ini menghentikan tindakan-tindakan uji coba senjata. K-29 Duta Besar NATO sepakat mengesahkan pernyataan ini, di antaranya menegaskan bahwa semua negara perlu melaksanakan sanksi-sanksi yang masih dikeluarkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa secara tuntas dan transparan, bersamaan itu memperkuat sanksi-sanksi pasti untuk memaksa RDRK menghapuskan jalan yang menimbulkan ancaman dan destabilitas. Pada hari yang sama, AS telah menyampaikan rancangan kepada Dewan Keamanan PBB, di antaranya berseru mengenakan embargo minyak tambang terhadap RDRK, melarang negara ini mengekspor tekstil dan produk tekstil, melarang sepenuhnya perekrutan tenaga kerja RDRK di luar negeri, memblokir aset serta mengenakan larangan mobilitas terhadap pemimpin RDRK, Kim Jong-un. Rancangan ini juga melarang ekspor produk minyak olahan yang dipadatkan dan gas bakar alam ke RDRK.

Pada perkembangan yang lain, pada Selasa (05 September), Angkatan Udara Tiongkok, telah melaksanakan berbagai latihan perang di dekat Semenanjung Korea untuk melaksanakan tindakan defensit atas “serangan yang mendadak’ di laut. Latihan-latihan perang ini dilaksanakan beberapa hari setelah RDRK melakukan uji coba nuklir yang ke-6 sehingga mencemaskan komunitas internasional.

Komentar

Yang lain