Pertemuan puncak G8 berakhir

(VOVworld) – Setelah dua hari berlangsung di Irlandia Utara (Kerajaan Britania Raya), pertemuan puncak Kelompok negara-negara industri maju papan atas di dunia (G8) telah berakhir pada Selasa sore (18 Juni), dengan mengesahkan pernyataan bersama tentang hasil-hasil yang telah dicapai pada pertemuan kali ini yang bersangkutan dengan masalah-masalah, misalnya situasi Suriah, perjuangan penghindaran pembayaran pajak dan kecurangan pajak.

Ketika berbicara di depan jumpa pers yang berlangsung setelah pertemuaan ini, Perdana Menteri (PM) negara tuan rumah, David Cameron, memberitahukan bahwa para pemimpin G8 semuanya mendukung penyelenggaraan secara “secepat mungkin” konferensi perdamaian tentang Suriah di Jeneva, Swiss. Para pemimpin G8 mengakui bahwa mereka mempunyai kepentingan vital dalam menghentikan bentrokan di Suriah sekarang dan membantu rakyat negara ini mencapai perubahan-perubahan yang diinginkan mereka. Para pemimpin G8 juga berkomitmen akan memberikan bantuan senilai USD 1,5 miliar lagi  kepada aktivis-aktivis kemanusiaan di Suriah. 

Pertemuan puncak G8 berakhir - ảnh 1
Para pemimpin G8 pada pertemuaan puncak G8 
(Foto: baomoi.com)

Sementara itu, pada hari yang sama, ketika menjawab interviu koran Jerman, “Frankfurter Allgemeine Zeitung”, Presiden Suriah, Bashar al-Assad, menegaskan bahwa melepaskan kekuasaan pada saat bentrokan sedang semakin meningkat akan merupakan “penghianatan Tanah Air”. Dia memberitahukan bahwa masa bakti presiden sekarang akan berakhir pada tahun 2014 dan “pemilu atau jajak pendapat akan merupakan cara untuk tahu apakah rakyat negaranya ingin dia meninggalkan posisi ini atau tidak”.

Dalam satu perkembangan yang lain, Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia, Sergei Lavrov menegaskan bahwa Rusia sedang memanfaatkan semua upaya guna mencegah bentrokan di Suriah meledak menjadi bentrokan regional berskala besar. Menlu Lavrov menekankan perlunya mencegah bentrokan di Suriah guna mendatangkan kesempatan perdamaian untuk negara Timur Tengah ini dan tugas Rusia sekarang ialah membawa Pemerintah Suriah dan fihak oposisi ke meja perundingan./.
Berita Terkait

Komentar

Yang lain