Pertemuan Puncak ke-2 AS-RDRK: Menlu AS memberitahukan bahwa Washington “menanti-nantikan” kembali ke perundingan dengan Pyong Yang

(VOVWORLD) - Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo, Jumat (1 Maret) memberitahukan bahwa AS sedang sangat “menanti-nantikan kembali ke perundingan” untuk terus melakukan dialog dengan Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDRK) tentang problematik-problematik setelah Pertemuan Puncak ke-2 AS-RDRK di Kota Ha Noi. 
Pertemuan Puncak ke-2 AS-RDRK: Menlu AS memberitahukan bahwa Washington “menanti-nantikan” kembali ke perundingan dengan Pyong Yang - ảnh 1Presiden Donald Trump dan Pemimpin Kim Jong-un  (Foto: VNA) 

Di depan jumpa pers di Manila dalam persinggahan  pendek di Filipina setelah Pertemuan puncak ini berakhir, Mike Pompeo juga memberitahukan bahwa RDRK pada pokoknya meminta menghapuskan semua sanksi, tetapi tidak memperjelas rekomendasi bagaimana pembongkaran instalasi nuklir Yongbyon. Dia juga menyatakan bahwa Pyong yang sangat terbuka tentang masalah yang bersangkutan dengan rencana yang akan digelarkan di Yongbyon, tetapi “masih belum cukup jelas tentang skala dan rekomendasi pelaksanaannya”.

Dalam satu perkembangan yang bersangkutan, Kantor Berita Sentral Korea (KCNA), Jumat (1 Maret) memberitakan tentang Pertemuan Puncak ke-2 AS-RDRK di Kota Ha Noi, tapi tidak mengungkapkan masalah dua pihak tidak mencapai pernyataan bersama, tapi menyatakan bahwa AS dan RDRK akan mempertahankan dialog positif, serta berkomitmen menyelenggarakan satu pertemuan puncak yang baru.

Pada pertemuan puncak kali ini, dua pihak “menilai tinggi kemajuan-kemajuan bermakna yang dicapai dalam peta jalan bersejarah untuk melaksanakan Pernyataan Bersama Singapura. Di atas fundasi itu, dua pihak juga bertukar pendapat secara terus-terang dan konstruktif tentang masalah-masalah praktek untuk membuka era baru dalam memperbaiki hubungan AS-RDRK. Akhirnya, KCNA menekankan bahwa pada pertemuan ini, dua pemimpin Kim Jong-un dan Presiden Donald Trump juga “menyepakati arti pentingnya masalah menghormati dan membangun kepercayaan satu sama lain, menganggap ini sebagai kesempatan penting untuk bisa membawa hubungan antara dua negara ke kemajuan baru.

Komentar

Yang lain