(VOVworld) – Menurut kebiasaan saban tahun, pada Selasa malam (20 Januari) menurut WIB, Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama membacakan Pesan Federal di depan Kongres AS. Pesan Federal tahun 2015 ini secara khusus menekankan blok pemilih yang paling banyak dalam semua pemilihan yaitu lapisan menengah.

Dalam Pesan Federal ini, Kepala Gedung Putih menegaskan bahwa tahun 2014 adalah tahun dimana ekonomi AS mencapai laju pertumbuhan yang spektakular, jumlah lapangan kerja yang diciptakan paling banyak sejak dekade sembilan puluhan abad lalu. Agar supaya semua penduduk merasakan pemulihan perekonomian, Presiden Barack Obama merekomendasikan peningkatan pajak pendapatan dari 23,8% menjadi 28% terhadap jumlah minimal orang yang paling kaya di AS yang memperoleh pendapatan sebesar USD 500.000 per tahun ke atas dan semua grup keuangan agar ada tambahan uang guna melaksanakan serentetan langkah memperbaiki kehidupan lapisan menengah.

Tentang hubungan luar negeri, kasus teror di Perancis baru-baru ini telah membuat masalah anti terorisme menjadi satu tema yang mendapat penekanan dalam Pesan Federal 2015. Presiden Barack Obama menyatakan akan terus memburu dan membasmi semua anasir ekstrimis dan teroris untuk menjamin keselamatan negara AS dan semua sekutunya. Presiden AS sekali lagi menegaskan bahwa kebijakan pengepungan dan embargo selama separo abad lalu telah usang dan mendesak kepada Kongres AS supaya memberikan surat untuk menghentikan semua langkah pengepungan dan embargo pada tahun 2015 untuk menormalisasi hubungan diplomatik dengan Kuba. Presiden Barack Obama juga mendesak kepada Kongres AS supaya menyokong perang menentang kelompok yang menamakan diri sebagai “Negara Islam” (IS) di Irak dan Suriah, memprotes dan mengancam akan menggunakan hak veto kalau Kongres mengenakan lagi langkah-langkah sanksi ekonomi pada saat sedang melakukan perundingan tentang program nuklir Iran yang kontroversial. Presiden Barack Obama juga menyatakan akan terus bersama dengan para sekutu menimbulkan tekanan untuk mengisolasi negara Rusia dalam masalah Ukraina./.