PM Nguyen Tan Dung meninggalkan Milan datang ke Roma untuk mengunjungi Takhta Suci Vatikan

(VOVworld) – Menurut agenda, pada Sabtu sore (18 Oktober) menurut WIB, Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Tan Dung dan delegasis tingkat tinggi Vietnam meninggalkan kota Milan mengakhiri kehadirannya dalam Konferensi Tingkat Tinggi Forum Kerjasama Asia-Eropa ke-10 (ASEM-10) dan tiba di kota Roma untuk memulai kunjungan di Takhta Suci Vatikan. Ini untuk kedua kalinya Perdana Menteri Nguyen Tan Dung mengunjungi Takha Suci Vatikan selaku Kepala Pemerintah Vietnam untuk mendorong pembangunan hubungan yang positif antara Vietnam dan Takha Suci Vatikan.


PM Nguyen Tan Dung meninggalkan Milan datang ke Roma untuk mengunjungi Takhta Suci Vatikan - ảnh 1


PM Nguyen Tan Dung dan Paus Benidektus 16 dalam pertemuan tahun 2007
(Foto: haingoaidienbao.blogsp)

Sebelumnya, pada Jumat malam (17 Oktober), Konferensi Tingkat Tinggi ASEM ke-10 telah berakhir setelah berlangsung selama dua hari. Konferensi ini telah mengesahkan Pernyataan Ketua dengan banyak keputusan penting, menyampaikan pesan kuat dari para pemimpin ASEM tentang tekad memperkuat hubungan kemitraan Asia-Eropa. Para pemimpin juga mengesahkan 27 gagasan baru, diantaranya ada 3 gagasan dari Veitnam tentang “Lokakarya ASEM tentang manajemen sumber air secara berkesinambungan untuk menjamin ketahanan pangan dan tentang tanpa kelaparan dan kemiskinan” serta “Konferensi tentang teknik hijau mengarah ke pertumbuhan yang komprehensif dan berkesinambungan”.

Di sela-sala Konferensi Tingkat Tinggi ASEM ke-10, Perdana Menteri Nguyen Tan Dung melakukan pertemuan dengan pimpinan beberapa negara. Ketika menerima Presiden Myanmar, U Thein Sein, Perdana Menteri Nguyen Tan Dung meminta kepada dua pihak supaya aktif menggelarkan semua permufakatan yang sudah dicapai, diantaranya berfokus pada 12 bidang prioritas sesuai dengan semangat Pernyataan Bersama tentang Kerjasama Myanmar-Vietnam yang ditandatangani pada April tahun 2014, khususnya meminta kepada Myanmar supaya menciptakan syarat yang kondusif lebih lanjut lagi kepada badan-badan usaha Vietnam untuk melakukan bisnis dan investasi di Myanmar. Pimpinan dua negara sepakat cepat mengadakan sidang ke-8 Komite Gabungan Vietnam-Myanmar dan cepat menandatangani Perjanjian Merangsang dan Memproteksi Investasi. Dua pihak sepakat terus melakukan koordinasi erat di semua forum regional dan internasional, terutama ialah ASEAN dan Perserikatan Bangsa-Bangsa serta mekanisme-mekanisme sub kawasan. Dua pihak sepakat terus mendorong solidaritas, mengembangkan peranan sentral ASEAN dalam struktur kawasan, turut menjamin perdamaian, kestabilan, keamanan, keselamatan maritim dan penerbangan di Laut Timur.

Pada pertemuan dengan Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-ocha, kedua Perdana Menteri berbahas tentang langkah-langkah untuk mengembangkan hubungan Vietnam-Thailand secara lebih efektif lagi. Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-ocha meminta kepada dua pihak supaya bersama-sama merangsang dan memberikan prioritas kepada badan usaha tentang investasi, sepakat menciptakan syarat yang kondusif terhadap pertukaran dagang dan aktivitas kerjasama ketenaga-kerjaan. Thailand menegaskan terus berkoordinasi erat dengan Vietnam dan semua negara anggota ASEAN lainnya untuk membangun Komunitas ASEAN yang bersolidaritas dan selaku negara koordinasi hubungan ASEAN-Tiongkok akan memberikan sumbangan untuk melaksanakan secara lengkap Deklarasi tentang peri laku semua pihak di Laut Timur (DOC) dan melakukan perundingan substantif untuk cepat mencapai Kode Etik di Laut Timur (COC).

Dalam kesempatan ini, Perdana Menteri Nguyen Tan Dung juga melakukan kontak-kontak dengan Presiden Monggolia, Tsakhia Elbegdorj, Presiden Bulgaria, Rosen Plevneliev dan Perdana Menteri Norwegia, Erna Solberg./.

Komentar

Yang lain