PM Pham Minh Chinh dan Presiden Joe Biden  (Foto: vov)

Kedua pemimpin tersebut telah membahas hubungan bilateral Viet Nam-AS dan masalah-masalah regional dan internasional.

PM Pham Minh Chinh menilai hubungan Viet Nam-AS adalah hubungan khusus. Kedua negara telah mengatasi masa lampau yang menyedihkan akibat perang, bersama bekerja sama, mempromosikan hubungan Kemitraan Komprehensif untuk kian berkembang secara substantif dan efektif di semua bidang. Viet Nam menginginkan AS terus mendukung, membantu dan bekerja sama dengan Viet Nam di bidang-bidang unggulannya dan dibutuhkan Viet Nam seperti pencegahan dan penanggulangan wabah, transformasi digital, diversifikasi rantai pasokan, tanggapan perubahan iklim, dan pendidikan sumber daya manusia. Terutama memperkuat kerja sama dan bantuan bagi Viet Nam dalam pengembangan ekonomi hijau, ekonomi sirkular, diversifikasi rantai pasokan, transformasi energi secara berkelanjutan.

Presiden Joe Bidan berbagi bahwa dia sendiri senantiasa memberikan banyak perasaan bagi negeri dan manusia Viet Nam. Ia mengumumkan AS selaku negara maju primer sangat ingin bekerja sama dan mendukung negara-negara berkembang dan kurang berkembang di banyak bidang, di antaranya pengembangan ekonomi, perdagangan, pencegahan, penanggulangan wabah dan tanggapan perubahan iklim.

Tentang masalah-masalah regional dan internasional yang menjadi minat bersama, Presiden Joe Biden sepakat dengan PM Pham Minh Chinh tentang masalah menghormati kemerdekaan, kedaulatan, keutuhan wilayah dan institusi politik antarnegara, tidak menggunakan kekerasan, memecahkan semua sengketa dan konflik dengan langkah damai, berdasarkan hukum internasional, Piagam PBB, menjamin kebebasan maritim dan penerbangan sesuai UNCLOS 1982.

Sebelumnya di Gedung Putih, PM Pham Minh Chinh dan para pemimpin ASEAN menghadiri resepsi yang dipimpin Presiden AS, Joe Biden. KTT Kgysys ASEAN-AS berlangsung pada 13 Mei (waktu AS) dengan sesi-sesi temu kerja antara Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Haris dengan pimpinan negara-negara ASEAN.