Presiden Donald Trump terus menjunjung tinggi kebijakan “AS di atas segalanya” di Majelis Umum PBB angkatan ke-74

(VOVWORLD) - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada Selasa (24/9), memberikan pidato di depan pembukaan pekan tingkat tinggi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) angkatan ke-74 di Kota New York, AS. Dia terus menjunjung tinggi kebijakan “AS di atas segalanya” (America The First) dan menganggap bahwa masa depan bukan milik para penganut globalisme, tetapi milik para patriot dan para pemimpin bijaksana yang selalu menomorsatukan kepentingan negara dan warga.

Dia juga mengungkapkan kampanye AS yang ambisius untuk merombak perdagangan internasional dan mencela beberapa negara yang telah menyalah-gunakan sistem perdagangan internasional untuk merampas lapangan kerja warga AS dan sehingga defisit dagang AS meningkat.

Meskipun mencela Tiongkok secara cukup keras, tetapi dia berharap akan mencapai satu permufakatan dengan Tiongkok yang menguntungkan kedua pihak, namun dia juga menekankan akan tidak menerima satu permufakatan yang buruk untuk warga AS.

Satu masalah besar lain yang diungkapkan Presiden Donald Trump dalam pidatonya adalah masalah Iran. Dia memberitahukan bahwa AS telah mengenakan sanksi-sanksi di tarap tertinggi terhadap Iran dan kalau Iran melanjutkan ancaman-ancaman, sanksi-sanksi AS tidak akan dihapuskan, tapi akan ditingkatkan.

Bersangkutan dengan masalah Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDRK), Presiden Donald Trump memberitahukan bahwa pemerintah pimpinannya menjalankan kebijakan  damai dan diplomatik dengan RDRK. Dia menganggap bahwa RDRK punya banyak keunggulan yang belum dimanfaatkan, namun negara ini harus melakukan perlucutan nuklir.

Komentar

Yang lain