Presiden Perancis, F.Hollande mengakui kegagalan intelijen Perancis dalam mencegah kasus-kasus teror

(VOVworld – Genap setahun sejak terjadi pembantaian berdarah-darah di Kantor koran karikatur Charlie Hebdo, sehingga menewaskan 12 orang, Kamis (7/1), Presiden Perancis, Francois Hollande telah mengimbau kepada badan-badan keamanan di dalam negeri supaya memperkuat kerjasama lebih lanjut lagi untuk mencegah terorisme.

Presiden Perancis, F.Hollande mengakui kegagalan intelijen Perancis dalam mencegah kasus-kasus teror - ảnh 1
Presiden Perancis, Francois Hollande (kiri)
(Foto: AP)

Dalam pidatonya di Kantor kepolisian kota Paris, Presiden Francois Hollande menyindir tentang kegagalan badan-badan intelijen Perancis ketika membiarkan serangan-serangan teror yang sengit terjadi selama ini, diantaranya ada serentetan serangan yang terjadi di Paris, Ibukota Perancis, 11/2015. Dia juga mengimbau kepada semua satuan dari badan keamanan di dalam negeri supaya bekerjasama secara erat dan berhasil-guna lebih lanjut lagi untuk mencegah kaum teroris yang kejam.

Dalam satu perkembangan yang bersangkutan, polisi Perancis, Kamis (7/1) telah menembak mati seorang pria yang membawa belati ketika orang ini berusaha merembes satu pos polisi di kawasan Utara Ibukota Paris. Para yang berwewenang sedang melakukan investigasi terhadap kasus ini menurut arah “satu serangan teror”.

Komentar

Yang lain