(VOVworld) – Pada Selasa (23 September), Presiden Suriah, Bashar al-Assad menyatakan bahwa Pemerintah pimpinannya “mendukung segala upaya internasional dalam anti terorisme”, bersamaan itu akan berinisiatif mendorong perang ini. Menurut pemimpin Suriah ini, keberhasilan upaya-upaya anti terorisme tidak hanya bergantung pada tindakan-tindakan militer, melainkan juga bergantung pada komitmen terhadap resolusi-resolusi internasional yang bersangkutan, yang menyindir resolusi Dewan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akhir-akhir dalam menghadapi IS dan Front al-Nusra di Irak dan Suriah yang bersangkutan dengan jaringan teroris al-Qaeda.


Pernyataan tersebut dikeluarkan Presiden Bashar al-Assad beberapa jam setelah Amerika Serikat (AS) dan lima negara Arab (meliputi Arab Saudi, Jordania, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Qatar) melakukan serangan-serangan udara terhadap sasaran organisasi yang menyebut diri sebagai “Khalifah Islamyah” (IS) di wilayah Suriah dengan pesawat tempur, pesawat pembom dan rudal balistik Tomahawk. Menurut Organisasi Pengawasan Hak Manusia (SOHR), pasukan persekutuan yang dikepalai AS telah membasmi 120 anasir Islam ekstrimis, diantaranya ada 70 anggota IS dan 60 milisia al-Qaeda. Organisasi ini juga memberitahukan bahwa ada sedikit-dikitnya 300 orang luka-luka, diantaranya ada 100 orang mendapat luka-luka berat dalam serangan-serangan udara tersebut./.