Presiden Vietnam, Truong Tan Sang menghadiri sarasehan Badan Usaha Vietnam-AS

(VOVworld) – Dalam kerangka kehadirannya di Konferensi Tingkat Tinggi PBB di Amerika Serikat (AS), pada Jumat sore (25 September), Presiden Negara Vietnam, Truong Tan Sang dan delegasi tingkat tinggi Vietnam telah menghadiri Dialog badan usaha Vietnam-AS tentang dampak dari Perjanjian Kemitraan Trans Pasifik (TPP) terhadap Vietnam dan hubungan perdagangan Vietnam-AS.


Presiden Vietnam, Truong Tan Sang menghadiri sarasehan Badan Usaha Vietnam-AS - ảnh 1
Presiden Truong Tan Sang berpidato di depan sarasehan
(Foto: vovgiaothong.vn)


Ketika berbicara di depan dialog tersebut, Presiden Truong Tan Sang menilai tinggi gagasan yang dikeluarkan oleh Kamar Dagang dan Industri Vietnam, Dewan Bisnis AS-ASEAN dan Kedutaan Besar Vietnam di AS yang telah mengadakan aktivitas praksis ini untuk memperkuat saling pengertian dan semua kesempatan kerjasama antara badan usaha dua negara, turut membawa hubungan kemitraan komprehensif antara dua negara menjadi intensif, substantif dan efektif. Presiden Truong Tan Sang menegaskan: “Kerjasama ekonomi, perdagangan dan investasi sedang menjadi salah satu titik berat, fundasi dan tenaga pendorong perkembangan yang melompat dalam hubungan bilateral. Sekarang ini, AS adalah salah satu mitra dagang papan atas dari Vietnam. Selama 20 tahun ini, perdagangan bilateral telah meningkat 90 kali lipat dari nilai sebesar 400 juta dollar AS pada tahun 1995 menjadi 36,3 miliar dollar AS pada tahun 2014. Tercapainya prestasi-prestasi itu, karena ada sumbangan dan peranan pelopor dari komunitas badan usaha dua negara”.

Untuk mendorong kerjasama ekonomi, perdagangan dan investasi dan menciptakan syarat yang kondusif kepada badan usaha dua negara untuk mendekati pasar satu sama lain, Presiden Truong Tan Sang menegaskan bahwa Vietnam akan menggelarkan secara kuat semua langkah untuk terus menjadi destinasi yang atraktif bagi semua badan usaha guna melakukan investasi dan bisnis secara efektif, misalnya terus menyempurnakan institusi ekonomi pasar, semua karangka hukum, kebijakan, memberantas korupsi dan lain-lain untuk menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif dan transparan. Pimpinan Vietnam terus mempertahankan dialog secara permanen dengan komunitas badan usaha AS dan menginginkan agar Pemerintah AS tidak menerapkan pagar-pagar rintangan dagang terhadap barang dagangan Vietnam, bersamaan itu, memperhebat perundingan guna cepat mengakhiri Perjanjian Kemitraan Ekonomi Strategis Lintas Pasifik (TPP). Beliau mengatakan: “Vietnam sangat mementingkan proses perundingan TPP, salah satu konektivitas ekonomi yang potensial di kawasan Asia-Pasifik dengan isi kerjasama yang intensif, ekstensif dan kriterium tinggi. Vietnam bertekad bersama dengan AS dan semua negara anggota menyelesaikan semua perundingan sesuai dengan peta jalan yang berdasarkan pada keseimbangan kepentingan dari semua negara anggota dan memperhitungkan keanekaragaman tentang taraf perkembangan setiap negara. Sebagai anggota dari hampir semua mekanisme kerjasama dan konektivitas kunci di kawasan, dengan pasar dari 90 juta jiwa penduduk dan adalah anggota ASEAN dengan jumlah penduduknya lebih dari 600 juta jiwa, Vietnam terus merupakan destinasi investasi yang atraktif.  Saya percaya bahwa AS akan menjadi investor nomor 1 di Vietnam tidak lama lagi, turut mendorong konektivitas regional dan integrasi internasional dari Vietnam ke ketinggian baru”.


Komentar

Yang lain