RDR Korea: perundingan nuklir akan tak ada artinya AS bersuara keras tentang masalah hak manusia

(VOVworld) – Kementerian Luar Negeri Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDR Korea) pada Senin (15 Desember) mengeluarkan pernyataan yang isinya menunjukan bahwa “proses  denuklirisasi semenanjung Korea akan sama sekali  hilang artinya” pada latar belakang, Amerika Serikat (AS) bersuara keras  tentang masalah hak manusia terhadap Pyong Yang.

RDR Korea: perundingan nuklir akan tak ada artinya AS bersuara keras tentang  masalah hak manusia - ảnh 1
Pemimpin RDR Korea, Kim Jong-un.
(Foto:www.thanhnien.com.vn)


Jurubicara  Kementerian Luar Negeri RDR Korea beranggapan bahwa semua pernyataan AS akhir-akhir ini bertentangan dengan Pernyataan bersama perundingan ke-4 dalam kerangka perundingan 6 fihak yang ditandatangani di Beijing pada tahun 2005, menurutnya dua negara telah sepakat saling menghargai kedaulatan dan koeksistensi secara damai. Dia memperingatkan  RDR Korea akan “ memberikan tindakan balasan yang  paling keras” terhadap kebijakan AS  anti Pyong Yang, bersamaan itu menyatakan bahwa Washington harus bertanggung jawab atas proses denuklirisasi semenanjung Korea yang sesat jalan.

Pernyataan di atas dikeluarkan pada latar belakang Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) berencana membahas masalah hak manusia RDR Korea dati 22-23 Desember ini. Sementara itu, RDR Korea mendesak kepada DK PBB supaya melakukan perbahasan darurat tentang penerapan langkah-langkah penyiksaan “zaman Tengah” yang dilakukan CIA terhadap para tersangka terorisme./.


Komentar

Yang lain