Menurut Gabungan Kepala Staf Tentara Republik Korea (JCS), pada pukul 9.40, waktu lokal, RDRK telah meluncurkan satu rudal balistik yang belum diklarifikasikan ke wilayah laut Jepang dari kawasan dekat Banghyon, provinsi Pyongan Utara. JCS memberitahukan bahwa rudal ini telah terbang jauhnya beberapa Km sebelum jatuh ke laut. Sementara itu, Televisi “NHK” dari Jepang mengutip sumber berita dari Kementerian Pertahanan negara ini yang memberitakan bahwa RDRK telah meluncurkan satu rudal yang mungkin telah jatuh di zona ekonomi eksklusif Jepang.

Satu peluncuran rudal yang dilakukan RDRK (Foto: Reuters)

Segera setelah peluncuran rudal yang dilakukan RDRK tersebut, Presiden Republik Korea, Moon Jae-in telah mengadakan satu rapat darurat Dewan Keamanan Nasional. Peluncuran ini berlangsung setelah pembicaraan antara Presiden Moon Jae-in dengan timpalannya dari Amerika Serikat, Donald Trump dalam kunjungannya di Amerika Serikat, di antaranya dua pemimpin ini sepakat memperkuat lebih lanjut lagi kemampuan pertahanan terhadap ancaman-ancaman nuklir dan rudal dari RDRK, tapi tetap “membuka pintu dialog dalam persyaratan yang sesuai”.