Pemimpin RDRK, KIm Jong -un (kedua dari kiri) mengunjungi satu basis produksi di Suncheon, Provinsi Nam Pyongan (Foto: Yonhap /  VNA)

Kantor Berita Sentral Korea (KCNA) mengutip sumber berita dari Institut Penelitian tentang AS, dari Kementerian Luar Negeri RDRK menegaskan: “RDRK sebagai satu fihak peserta Konvensi Senjata Biologis (BWC), gigih dengan pendirian untuk memprotes pengembangan, produksi, penyimpanan dan pemilikan senjata-senjata biologis”. Institut ini menganggap bahwa pernyataan yang dikeluarkan para pakar dan media AS “tidak benar” dan itu merupakan rencana Washington untuk mengisolasikan Pyong Yang serta membela sanksi-sanksi dan tekanan yang dikenakan AS terhadap RDRK.

Sebelumnya, dalam Strategi Keamanan Nasional pertama yang diumumkan pada Senin (18/12), Pemerintah pimpinan Presiden Donald Trump menganggap bahwa Pyong Yang sedang mengembangkan senjata kimia dan senjata biologis yang bisa dipasang pada rudal.