Rusia menuduh AS yang tidak melaksanakan komitmen dalam Konvensi tentang senjata

(VOVWORLD) - Wakil Ketua Komisi Pertahanan  dari Duma Negara Rusia, Yuri, pada  Sabtu  (13 Oktober),  mengatakan bahwa Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB)  dan  Organiasi Larangan Senjata Kimia (OPCW)  harus melakukan penyelidikan terhadap pasukan koalisi  internasional  anti-IS yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS) yang menggunakan bom fosfor  putih dalam serangan-serangan udara di Suriah,  jika informasi  ini dibenarkan.
Rusia menuduh  AS yang tidak melaksanakan komitmen dalam Konvensi tentang senjata - ảnh 1Para korban  dalam serangan yang dicurigai menggunakan senjata kimia di Ghouta Timur, Suriah, pada 8/3/2018. (Foto: AFP/Kantor Berita Viet Nam)

Sebelumnya, pada hari yang sama, Kantor Berita  “SANA” dari Suriah mengutip  beberapa sumber berita yang mengatakan: pasukan koalisi telah melakukan  satu serangan terhadap satu Kotamadya Hajin, Provinsi Deir Ezzor Timur, Suriah, menggunakan  bom fosfor putih-satu jenis  senjata  yang dilarang  menurut  hukum internasional. Namun, seorang wakil Pentagon menegaskan: Semua sistim senjata yang digunakan oleh pasukan koalisi pimpinan AS di Suriah sesuai dengan undang-undang mengenai bentrokan bersenjata.

Dalam perkembangan yang bersangkutan, Perwakilan Tetap Rusia di OPCW, Alexander Shulgin menyatakan: AS sekarang adalah negara satu-satunya yang memiliki senjata  kimia  karena Rusia telah menghapuskan gudang senjata kimia-nya pada  tahun 2017, hal ini telah diakui oleh OPCW.

Komentar

Yang lain