Sarjana Rusia menilai tinggi kunjungan PM Nguyen Xuan Phuc di Rusia

(VOVWORLD) - Perdana Menteri (PM) Nguyen Xuan Phuc dari 20-23 Mei melakukan kunjungan resmi di Federasi Rusia menurut undangan PM Rusia, Dmitry Medvedev.
Sarjana Rusia menilai tinggi kunjungan PM Nguyen Xuan Phuc di Rusia - ảnh 1PM Vietnam, Nguyen Xuan Phuc (Ilustrasi) 

Menjelang kunjungan ini, para sarjana Evgeny Kobelev dan Grigory Lockshin dari Pusat Studi Viet Nam dan AESEAN dari Institut Timur Jauh-Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia menilai tinggi arti kunjungan ini dan hubungan kemitraan strategis dan komprehensif Rusia-Viet Nam. Evgeny Kobelev mengatakan: “Kunjungan PM Nguyen Xuan Phuc punya arti besar tentang politik dan ekonomi. Setelah kunjungan Beliau pada tahun 2016, kerjasama ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknik Rusia-Viet Nam telah mencapai hasil yang menggembirakan. Dua negara telah memperluas kerjasama di banyak bidang seperti ekonomi, investasi, perdagangan, kebudayaan, pariwisata, pendidikan, industri, energi, angkasa luar dan pertahanan”.

Sedangkan, Grigory Lockshin menilai: “Saya percaya, dalam rangka kunjungan resmi di Rusia, PM Nguyen Xuan Phuc akan ada  banyak permufakatan baru dan proyek baru yang ditandatangani demi kepentingan rakyat dua negeri. Melalui itu, menciptakan tenaga pendorong baru bagi hubungan antara dua negara”.

Para sarjana Rusia juga menunjukkan pretasi-prestasi sosial-ekonomi yang dicapai Vietnam.  Selama ini, Vietnam mencapai laju pertumbuhan ekonomi yang stabil, merupakan salah satu di antara perekonomian-perekonomian yang berkembang paling cepat di Asia Tenggara. Bersamaan itu, menekankan kewibawaan dan peranan Vietnam yang semakin meningkat di kawasan dan di dunia. Vietnam merupakan anggota yang aktif dan bertanggung jawab dalam Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara dan komunitas internasional. Vietnam merupakan mitra tradisional, merupakan jembatan penghubung  dalam memperkuat kerjasama antara Rusia dan ASEAN, merupakan alamat yang tepercaya dalam menyelenggarakan event-event yang berkaliber regional dan internasional seperti Forum Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) 2017, Konferensi Forum Ekonomi Dunia ASEAN (WEF) tahun 2018 dan pertemuan puncak Amerika Serikat-Republik Demokrasi Rakyat Korea tahun 2019.

 

Komentar

Yang lain