Deputi Menteri Luar Negeri Vietnam, Nguyen Quoc Dung (5 dari kiri) menghadiri konferensi ini (Foto: VOV)

Tentang orientasi kerjasama pada waktu mendatang, dua pihak sepakat akan terus menggelarkan “Visi hubungan kemitraan strategis ASEAN – Tiongkok 2030”. Menurut itu, ASEAN dan Tiongkok akan menyelesaikan Rencana Aksi ASEAN – Tiongkok 2016-2020, berupaya mencapai target meningkatkan nilai dagang bilateral menjadi 1 triliun USD dan investasi menjadi 150 miliar USD pada tahun 2020. Dua pihak akan berfokus pada kerjasama di bidang-bidang ekonomi digital, e-commerce, keamanan siber, mendorong konektivitas, membangun infrastruktur, perhubungan dan transportasi, mengembangkan subkawasan, membangun badan usaha mikro, kecil dan menengah(MSMEs) dan pertanian, melakukan pembaruan dan kreativitas, berupaya cepat mengakhiri perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (RCEP) dan lain-lain.

Sidang tersebut juga membahas situasi regional dan internasional. Negara-negara ASEAN dan Tiongkok menegaskan perlunya membangun dan memperkokoh struktur regional secara terbuka, transparan, bersifat mencakup dan berdasarkan pada hukum. Menurut itu, Tiongkok mendukung peranan sentral dari ASEAN, menginginkan agar ASEAN bersolidaritaskan, bersatu, membangun komunitas ASEAN kokoh. Negara-negara ASEAN menilai tinggi peranan dan partisipasi dari Tiongkok dalam forum-forum yang dipimpin ASEAN, menginginkan agar Tiongkok terus memberikan sumbangan yang positif dan bertanggung jawab pada perdamaian, kestabilan dan perkembangan yang berkesinambungan di kawasan.

Deputi Menteri Luar Negeri Vietnam, Nguyen Quoc Dung mengepalai delegasi Vietnam menghadiri konferensi ini. Atas nama ASEAN, dia memberikan pidato pengarahan tentang kerjasama politik-keamanan, mengajukan orientasi-orientasi penting untuk mendorong kerjasama antara ASEAN dan Tiongkok di bidang ini.