Tiongkok dan AS menyetujui solusi-solusi dialog untuk krisis di Ukraina

(VOVworld)- Dalam pembicaraan via telepon pada Senin (10 Maret), Presiden Tiongkok, Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama menyetujui bahwa semua fihak yang bersangkutan perlu sabar dan mengekang diri terhadap masalah yang bersangkutan dengan krisis di Ukraina guna menghindari eskalasi ketegangan.

Komunike yang dimuat di Website Kementerian Luar Negeri Tiongkok  mengutip kata-kata Presiden Xi Jinping yang menunjukkan: “Perlu menggunakan solusi-solusi politik dan diplomasi untuk menangani krisis ini”. Dia menyatakan harapan bahwa semua fihak yang bersangkutan akan berusaha mempersempit sengketa melalui kanal-kanal hubungan dan konsultasi. Pemimpin Tiongkok ini juga menekankan bahwa Beijing punya sikap terbuka terhadap semua rekomendasi yang bisa membantu meredakan ketegangan di Ukraina dan bersedia mempertahankan perbahasan dengan AS dan semua fihak yang bersangkutan.

Tentang situasi dalam negeri di Ukraina, pada Senin (10 Maret), Deputi Pertama Perdana Menteri  Republik Otonomi Krimea, Rustam Temirgaliev menyatakan bahwa Pemerintahan Krimea akan mengeluarkan biaya kira-kira USD 1,5-2 juta untuk mengadakan referendum tentang penggabungan Krimea ke dalam Rusia yang direncanakan akan berlangsung pada 16 Maret ini. Pada hari yang sama, di provinsi Chelyabinsk, Rusia, ribuan orang telah turun ke jalan untuk melakukan pawai dan rapat umum untuk mendukung orang-orang yang berbahasa Rusia di Ukraina.

Tiongkok dan AS menyetujui solusi-solusi dialog untuk krisis di Ukraina - ảnh 1
Banyak warga Krimea mendukung penggabungan Krimea ke dalam Rusia
(Foto:baomoi.com)

Yang bersangkutan dengan situasi Ukraina, pada Senin (10 Maret), Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengadakan pertemuan darurat ke-5 tentang situasi Ukraina selama 10 hari ini. Belum ada informasi baru yang dikeluarkan pada pertemuan ini karena semua fihak masih belum mencapai satu kesepakatan bersama, tapi kecuali menegaskan peranan penting dalam terus melakukan konsultasi, tanpa memperdulikan 6 pertemuan berlarut-larut selama 10 hari ini tapi belum mendatangkan hasil kongkrit manapun.

Dalam gerak-gerik memberikan tekanan terhadap Rusia, Komite Eropa memberitahukan bahwa sedang menyiapkan sanksi-sanksi baru terhadap Rusia. Negara-negara anggota Uni Eropa memperingatkan bisa membatalkan Konferensi tingkat tinggi Uni Eropa yang direncanakan akan berlangsung pada Juni mendatang serta perintah-perintah larangan bepergian dan blokade harta benda terhadap beberapa pejabat Rusia.

Dalam satu perkembangan lain yang bersangkutan dengan situasi Ukraina, Presiden Ukraina, Viktor Yanukovych, pada Selasa (11 Maret) telah membacakan pitado di kota Rostov-on-Don. Ini merupakan kedua kalinya Presiden Yanukovych tampil di kota di Rusia Selatan sejak dia meninggalkan Ukraina pada bulan lalu karena tekanan dari pasukan demonstrasi anti Pemerintah. Sampai sekarang belum tahu bahwa pesan apa yang diberikan Presiden Yanukovych dalam penampilan kali ini./.
Berita Terkait

Komentar

Yang lain