Serdadu Ukraina menyiapkan peluru untuk howitzer L119. (Foto:  AFP/Getty Images)

Di sela-sela pertemuan dengan para mitra Uni Eropa di Brussel, Belgia, Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius mengatakan bahwa Jerman dan para mitranya akan menandatangani dokumen-dokumen untuk membuka kontrak-kontrak kerangka kerja dengan industri pertahanan untuk mempercepat proses pemasokan senjata yang perlu kepada Ukraina. Menteri Pertahanan Jerman juga menekankan bahwa target para pihak ialah mengangkut amunisi dalam jumlah besar ke Ukraina sebelum akhir tahun ini.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Estonia, Hanno Pevkur juga mengatakan bahwa negara-negara anggota Uni Eropa telah mencapai kesepakatan untuk memasok sejuta peluru meriam 155 mm untuk Ukraina dalam waktu 12 bulan.

Juga pada hari yang sama, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken mengumumkan bantuan militer sebesar 350 juta USD untuk Ukraina. Ini adalah paket bantuan militer ke-34 dari Amerika Serikat untuk Ukraina. Paket bantuan baru ini terdiri dari amunisi untuk sistem pertahanan rudal HIMARS dan howitzer, bermacam jenis senjata anti-tank, dan beberapa peralatan militer lainnya. Amerika Serikat sejauh ini telah memberikan bantuan militer sebesar lebih dari 30 miliar USD kepada Ukraina sejak Rusia mencanangkan operasi militer khusus pada 24 Februari tahun lalu.