Vietnam ingin cepat mengakhiri perundingan TPP dengan AS

(VOVworld) – Pada Kami (22 Januari), pada jumpa pers periodik Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Vietnam, Wakil juru bicara Kemlu Vietnam, Pham  Thu Hang memberitahukan beberapa aktivitas hubungan luar negeri Vietnam yang penting pada waktu mendatang. 

Vietnam ingin cepat mengakhiri perundingan TPP dengan AS - ảnh 1
Wakil juru bicara Kemlu Vietnam, Pham Thu Hang
(Foto: vietnamnet.vn)


Diantaranya, ada dialog ke-7 tentang politik, keamanan dan pertahanan Vietnam-Amerika Serikat (AS) yang berlangsung dari 22 sampai 23 Januari di kota Hanoi. Pada dialog ini, dua pihak menilai situasi menggelarkan kemitraan komprehensif selama ini dan  melakukan pertukaran substantif tentang masalah-masalah yang menjadi minat bersama.

Ketika menjawab pertanyaan wartawan tentang reaksi Vietnam tentang optimisme AS yang akan mengakhiri perundingan TPP antara AS dan Vietnam pada akhir tahun ini, Wakil juru bicara Kemlu Vietnam, Pham  Thu Hang menegaskan: “Bagi Vietnam, TPP merupakan satu langkah untuk menggelarkan garis politik dan kebijakan integrasi internasional secara intensif, ekstensif dan komprehensif, turut mendorong pertumbuhan ekonomi Tanah Air. Vietnam sedang berusaha bersama dengan semua anggota TPP mendorongnya agar cepat mengakhiri proses perundingan seperti yang dipermufakatkan oleh pimpinan senior semua negara TPP. Sekarang ini, proses perundingan sedang berlangsung secara giat dan memasuki periode siap berakhir. Para perunding sedang berusaha mempersempit perbedaan yang menyisa di atas semangat konstruktif, saling mengerti dan memberikan perhatian yang layak terhadap kepentingan satu sama lain. Kami mengharapkan bahwa perundingan yang akan berlangsung di New York, AS dari tanggal 23 Januari sampai 3 Februari nanti akan mencapai kemajuan-kemajuan penting untuk bisa mengakhiri perundingan secepat mungkin”.

Juga pada jumpa pers ini, Pham  Thu Hang menegaskan pandangan Vietnam tentang masalah Tiongkok mereklamasi pulau-pulau di Laut Timur yang termasuk dalam landas kontinen dan zona eksklusif ekonomi Vietnam. Dia menegaskan: “Vietnam punya cukup dasar hukum dan sejarah untuk menegaskan kedaulatannya terhadap dua kepulauan Truong Sa (Spratly) dan Hoang Sa (Paracels). Vietnam  bertekad memprotes dan meminta kepada Tiongkok supaya menghormati kedaulatan Vietnam, serius melaksanakan Deklarasi tentang perilaku semua pihak di Laut Timur (DOC), segera menghentikan reklamasi dan pembangunan proyek yang merusak status quo di kepulauan Truong Sa dan tidak  membiarkan terjadinya lagi tindakan-tindakan yang  salah serupa”.

Tentang masalah kaum milisi dari kelompok yang menamakan diri sebagai “Negara Islam” (IS) yang melakukan penculikan-penculikan sandra asing, Pham Thu Hang menunjukkan bahwa Vietnam mengutuk keras semua tindakan yang kejam, tak berperikemanusiaan terhadap penduduk tak berdosa dan menyokong semua upaya komunitas internasional untuk menentang terorisme dengan segala bentuk./.

 

Komentar

Yang lain