(VOVworld) – Haluan Partai dan Negara Vietnam ialah menghargai pengembangan hubungan dengan Uni Eropa. Demikian ditegaskan Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Vietnam (Sekjen KS PKV), Nguyen Phu Trong ketika menerima Duta Besar, Kepala Perutusan Uni Eropa di Vietnam, Franz Jessen sehubungan dengan akhir masa baktinya di Vietnam, pada Kamis (13 Agustus) di kota Hanoi.



Di sini, Sekjen Nguyen Phu Trong menilai tinggi perkembangan hubungan komprehensif antara Vietnam dan Uni Eropa selama 25 tahun sejak menggalang hubungan diplomatik. Sekjen Nguyen Phu Trong berharap supaya dua fihak memberikan rekomendasi dan menggelarkan lebih banyak langkah dan bentuk kerjasama guna memanfaatkan semaksimal potensi dan keunggulan masing-masing fihak, memberikan sumbangan aktif dalam memperdalam lagi hubungan kemitraan dan kerjasama di semua bidang politik-diplomatik, perdagangan-investasi dan kerjasama perkembangan. Beliau menyambut baik penandatanganan Perjanjian Perdagangan Bebas Vietnam-Uni Eropa (EVFTA) antara dua fihak; meminta kepada Uni Eropa supaya mendorong cepat proses ratifikasi dan menggelarkan Perjanjian kerangka Kemitraan dan Kerjasama komprehensif (PCA) yang telah ditandatangani oleh dua fihak pada Juni 2012; bersamaan itu bersama dengan Vietnam cepat menandatangani naskah EVFTA yang penting ini.

Sekjen Nguyen Phu Trong menilai tinggi dukungan positif dari Uni Eropa terhadap pendirian ASEAN, diantaranya ada Vietnam tentang masalah Laut Timur; meminta kepada dua fihak supaya melakukan kerjasama yang lebih erat lagi pada forum-forum regional dan internasional.

Duta Besar Franz Jessen menganggang bahwa hubungan Vietnam dan Uni Eropa sedang berada dalam tahap perkembangan yang sangat baik, menekankan bahwa Uni Eropa menganggap Vietnam sebagai satu mitra prioritas penting di kawasan Asia Tenggara. Tentang masalah-masalah kawasan, Duta Besar Franz Jessen memberitahukan bahwa Uni Eropa sangat memperhatikan perkembangan-perkembangan di Laut Timur selama ini dan medukung haluan menangani sengkera dengan langkah damai dan diatas daerah hukum internasional