DK PBB melakukan sidang virtual tentang perkembangan-perkembangan baru-baru ini di Mali (Foto: UN)

Negara-negara anggota DK PBB berbagi keprihatinan tentang situasi Mali, menekankan makna penting dalam memulihkan ketertiban Undang-Undang Dasar dan mematuhi Perjanjian Perdamaian tahun 2015, menilai tinggi upaya PBB, pemimpin negara-negara Masyarakat Ekonomi Regional Negara-Negara Barat (ECOWAS), dan Uni Afrika dalam mendorong stabilitas di Mali, khususnya peranan perantara kerujukan dari ECOWAS. Beberapa negara menekankan arti penting dari perlindungan manusia dan anti-terorisme pada latar belakang sekarang ini, jangan membiarkan Mali jatuh ke dalam situasi seperti setelah kudeta tahun 2012.

Di depan sidang tersebut, Duta Besar Dang Dinh Quy, Kepala Perwakilan Tetap Vietnam di PBB, menyatakan keprihatinan mendalam atas perkembangan di Mali; mengimbau kepada para pihak terkait supaya menahan diri, menghindari penggunaan kekerasan; mendorong dialog untuk mengusahakan solusi-solusi politik damai, sesuai dengan Undang-Undang Dasar dan hukum Mali guna menegakkan kembali stabilitas dan ketertiban sosial di Mali, demi aspirasi perdamaian yang adil dari rakyat. Duta Besar Dang Dinh Quy menekankan bahwa Vietnam mendukung upaya PBB, Uni Afrika, ECOWAS, dan komunitas internasional dalam mendorong dialog untuk mengusahakan solusi damai antara para pihak yang terkait, turut cepat menstabilkan situasi Mali.