Demikianlah informasi yang ditegaskan oleh Kementerian Kesehatan Vietnam di rapat umum menyambut  Hari Dunia Pencegahan AIDS dengan tema: “30 tahun menanggulangi dan peluang menghentikan pandemi AIDS di Vietnam’ yang diadakan pada Selasa pagi (01 Desember), di Kota Ha Noi.

Deputi PM Truong Hoa Binh berbicara di depan rapat umum tersebut (Foto: Nguyen Hoang/VGP)

Sejak menemukan pengidap HIV yang pertama di 1990, hingga sekarang Vietnam telah mengalami masa 30 tahun menanggulangi HIV/AIDS. Sekarang, di Vietnam tercatat sekitar 230.000 pengidap HIV/AIDS yang masih hidup. Di antaranya ada lebih dari 150.000 pengidap sedang mendapat pengobatan dengan obat ARV.

Berbicara di depan rapat umum tersebut, Deputi Perdana Menteri (PM) Truong Hoa Binh meminta kepada instansi kesehatan supaya terus memperkuat dan memperluas peliputan dan meningkatkan kualitas berbagai jasa pemeriksaan dan pengobatan penyakit, melakukan intervensi untuk mengurangi dampak, memberikan konsultasi dalam melakukan tes HIV, merawat, serta mengotabi HIV/AID. Bagi lembaga-lembaga masyarakat, dan komunitas perlu ikut serta secara aktif,  dan lebih kuat pada kegiatan-kegiatan, terutama memasok jasa pencegahan dan pemberantasan HIV/AIDS kepada kelompok-kelompok sasaran-nya. Deputi PM Truong Hoa Binh menekankan:

“HIV/AIDS bisa merebak kembali kalau kita subyektif, dan teledor. Wabah itu tidak bisa hilang dengan  sendirinya kalau tidak ada investasi dan intervensi kita. Ini merupakan hal yang perlu dilaksanakan dan kalau cepat dilaksanakan akan kian menghemat biaya dan waktu serta kian mencapai hasil-guna. Melakukan investasi dalam mencegah dan memberantas HIV/AIDS tidak hanya memberikan efektivitas besar tentang kesehatan saja, melainkan juga turut menstabilkan keamanan, ketertiban, serta perkembangan sosial-ekonomi di setiap daerah dan seluruh negeri”.

Juga pada rapat umum ini, Deputi PM Truong Hoa Binh memberikan Bintang Kerja kelas II kepada Direktorat Pencegahan HIV/AIDS  dari Kementerian Kesehatan Vietnam.