Deputi Harian PM Pham Minh Minh berpidato di konferensi  (Foto: Pham Huan/vov)

Pada sesi pembahasan “Mempromosikan perdagangan yang inklusif”, Deputi PM Pham Binh Minh menekankan bahwa Viet Nam, satu perekonomian yang memiliki keterbukaan sekitar 200 persen telah berpartisipasi pada 15 Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) bilateral dan multilateral, meliputi beberapa FTA generasi baru dengan standar tinggi tentang tenaga kerja dan lingkungan. Pengalaman penting yang ditarik Viet Nam ialah “tidak mengorbankan” kemajuan, keadilan sosial dan lingkungan demi pertumbuhan ekonomi semata-mata. Viet Nam telah membina strategi ekspor-impor hingga 2030 dengan pandangan: mengembangkan ekspor-impor harus berdasarkan pada keselarasan semua target jangka pendek dan jangka panjang, antara peluang partisipasi dan kenikmatan warga, mengaitkan perdagangan yang setara dengan pelestarian lingkungan, keanekaragaman hayati dan adaptasi dengan perubahan iklim dan lain sebagainya.

Mirek Dusek,  Direktur Eksekutif WEF menilai bahwa Viet Nam adalah sebagian penting perdagangan dunia maupun rantai pasokan global. Ia mengatakan Viet Nam tidak hanya mencapai prestasi besar dalam pengentasan kelaparan, kemiskinan, tetapi tengah memberikan kontribusi positif bagi pelestarian lingkungan dan tanggapan perubahan iklim dan menjadi contoh bagi banyak negara.