Instansi pertanian secara tepat waktu memberikan informasi dan merapati pasar ekspor hasil pertanian

(VOVWORLD) - Ekspor berbagai barang hasil pertanian Vietnam menghadapi banyak kesulitan dan tantangan karena beberapa pasar untuk sementara menghentikan prosedur beacukai atau memperkuat pekerjaan mengontrol wabah untuk mencegah dan memberantas Covid-19. Untuk tepat waktu mengatasi kesulitan tentang pemasaran hasil pertanian, Kementerian Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Vietnam dan unit-unit bawahannya dan badan-badan usaha dengan aktif menguasai perkembangan pasar dan memberikan informasi tepat waktu kepada daerah-daerah dan asosiasi komoditas untuk mencari output untuk berbagai hasil pertanian.

Menurut Kementerian Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Vietnam, total nilai ekspor hasil pertanian, hasil kehutanan, hasil perikanan dan material pertanian dalam waktu tiga bulan awal tahun 2020 mencapai hampir 15,3 miliar USD; di antaranya ekspor mencapai lebih dari 9 miliar USD. Pada latar belakang menghadapi kesulitan karena cuaca dan bencana alam yang tidak menguntungkan, wabah, terutama wabah Covid-19, instansi pertanian tetap mencapai surplus perdagangan sebanyak 2,86 miliar USD.

Instansi pertanian secara tepat waktu memberikan informasi dan merapati pasar ekspor hasil pertanian - ảnh 1 Instansi pertanian secara tepat waktu memberikan informasi dan merapati pasar ekspor hasil pertanian - Ilustrasi (Foto: moit.gov.vn)

Menghadapi situasi wabah Covid-19 yang mengalami perkembangan rumit dan sulit diduga, Kementerian Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Vietnam menetapkan tugas-tugas pada waktu mendatang seperti memecahkan rintangan-rintangan teknis, melakukan perundingan untuk memperluas pasar  (memperluas pengakuan terhadap daerah produksi, berbagai produk dan badan-badan usaha ekspor) ke negara-negara Eropa, Uni Ekonomi Eurasia, Amerika Serikat, Brasil dan sebagainya. Khususnya ialah melaksanakan semua proyek dan skenario ekspor hasil pertanian untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat ketika Tiongkok sudah habis wabah. Di provinsi-provinsi yang memiliki garis perbatasan atau sering melakukan kegiatan hubungan perdagangan dengan Tiongkok seperti Provinsi Lang Son, Provinsi Quang Ninh, Provinsi Lao Cai, Provinsi Bac Giang (Vietnam Utara) telah secara proaktif menggelarkan mekanisme-mekanisme kebijakan, menyelenggarakan kegiatan-kegiatan impor dan ekspor secara luwes. Duong Thanh Tung, Kepala Dinas Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Provinsi Bac Giang memberitahukan:

Pada waktu mendatang, Dinas Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Provinsi Bac Giang terus memantau secara ketat situasi wabah dan berdasarkan pada bimbingan Kementerian Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Vietnam untuk terus mengeluarkan tuntutan-tuntutan untuk menyesuaikan produksi, merekomendasikan dan membimbing badan-badan usaha dengan persyaratan yang sesuai, bagaimana mengekspor berbagai hasil pertanian ke pasar Tiongkok secara kondusif dan membantu sirkulasi hasil pertanian Bac Giang lebih kondusif pada waktu mendatang.

Kementerian Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Vietnam telah mengeluarkan banyak solusi untuk menghubungkan dan membantu pembelian dan pemasaran hasil pertanian; membimbing daerah-daerah melakukan pengubahan struktur tanaman. Bersamaan itu, melakukan kontak secara erat dengan Perwakilan Dagang Kedutaan Besar Vietnam di Tiongkok untuk mengembangkan pasar di daerah-daerah negara ini pada saat yang sesuai – saat dimana wabah dikontrol, diperkirakan pada akhir triwulan II dan awaf triwulan III tahun 2020. Nguyen Quoc Toan, Kepala Direktorat Pengelolaan dan Pengembangan Pasar Hasil Pertanian, Kementerian Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Vietnam memberitahukan:

Kami menginginkan agar pihak komunitas badan usaha harus merapati situasi perkembangan wabah dan mempersiapkan rencana pengembangan produksi bisnis dalam jangka pendek, menengah dan panjang untuk memilih saat yang tepat untuk memasok atau mengembangkan pasar pasar hasil pertanian. Khususnya terhadap pasar-pasar ekspor. Di samping itu, mengembangkan secara baik pekerjaan pembelian serta pengelolaan untuk melayani kebutuhan pemasaran di dalam negeri.

Menteri Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Vietnam, Nguyen Xuan Cuong mengatakan: Ketika banyak negara sedang menghadapi kesulitan karena wabah Covid-19, Vietnam telah berinisiatif mempersiapkan pangan dan bahan makanan, di antaranya berupaya menyelesaikan target instansi pertanian Vietnam pada tahun 2020 yaitu menjamin ketahanan pangan dan bahan makanan dan menjamin target pertumbuhan.

Kalau kita melakukannya dengan baik, kita akan mencapai “target ganda” yaitu mendapatkan produk-produk pokok untuk kebutuhan 100 juta warga. Bersamaan itu, mendorong produksi, mengatasi kesulitan dan perubahan iklim yang tak kondusif untuk memiliki cukup pasokan pangan dan bahan makanan yang secara mantap dalam semua situasi terhadap kebutuhan di dalam negeri, mendorong produksi, ekspor dan menjamin target pertumbuhan ekspor.

Pandemi Covid-19 adalah tantangan sekaligus peluang bagi instansi pertanian untuk melihat keterbatasan untuk diatasi dan mengeluarkan arah baru bagi perkembangan mendesak maupum jangka panjang. Tantangan tetap sedang berada di depan, menuntut banyak upaya bersama dari semua daerah, badan usaha dan asosiasi komoditas untuk mengubah tantangan menjadi peluang.

Komentar

Yang lain