Memperluas batas kepemilikan lahan untuk menuju ke produksi besar-besaran di daerah dataran rendah sungai Mekong

(VOVworld) – Mengumpulkan lahan untuk menuju ke produksi komoditas terpusat merupakan arahan yang paling jelas dalam mengubah pemahaman kaum tani. Itu juga merupakan target utama dalam proses restrukturisasi pertanian di Vietnam. Kalau melihat kembali proses memperluas batas kepemilikan lahan di daerah dataran rendah sungai Mekong  menunjukkan bahwa kepentingan-kepentingan untuk kaum tani yang sedang langsung ikut serta dalam produksi adalah sangat besar.



Memperluas batas kepemilikan lahan untuk menuju ke produksi besar-besaran  di daerah dataran rendah sungai Mekong - ảnh 1
Musim panenan pagi di daerah dataran sungai Mekong (Foto: Vietnam+)


Dengan memiliki 120 Ha lahan, saudara Nguyen Van Khanh di kecamatan Phu Cuong, kabupaten Tam Nong dianggap sebagai salah satu kepala keluarga yang memiliki lahan paling banyak di provinsi Dong Thap. Agar supaya produksi menjadi kondusif, selama ini dia juga melakukan banyak cara untuk melegalisasi seluruh area produksinya dengan cara menyewa lahan, meminta bantuan orang lain untuk mengatas-namainya menurut batas kepemilikan lahan yang diizinkan untuk memperluas area tanah produksi. Akan tetapi, menurut dia, itu hanya merupakan solusi sementara, untuk jangka panjang, dia sendiri menginginkan agar ada solusi yang jelas tentang peningkatan batas kepemilikan lahan yang sekarang ini bagi kaum tani supaya bisa tenang melakukan produksi. Saudara Nguyen Van Khanh mengatakan: “Pola pengumpulan lahan besar-besaran seperti ini, perlu melakukan mekanisasi. Dari situ memberikan hasil-guna yang lebih tinggi terbanding dengan produksi kecil-kecilan. Oleh karena itu, perlu memberikan kebijakan yang jelas tentang peningkatan batas kepemilikan lahan agar supaya kaum tani bisa tenang melakukan produksi”.

Sebagai salah satu daerah yang memiliki area lahan produksi pertanian terbesar di daerah dataran rendah sungai Mekong, tapi di banyak kawasan di provinsi Dong Thap, rata-rata setiap kepala keluarga tani hanya memiliki kira-kira 1.440 m2 lahan produksi. Untuk memperluas produksi, peningkatan skala produksi merupakan arah terbuka bagi kaum tani. Sekretaris Komite Partai Komunis provinsi Dong Thap, Le Minh Hoan menganggap bahwa dalam proses restrukturisasi produksi pertanian, peningkatan batas kepemilikan lahan dianggap sebagai pengungkit penting terhadap produksi pertanian barang dagangan, bersamaan itu juga merupakan cara untuk memperluas pola fikir kaum tani. Bapak Le Minh Hoan memberitahukan: “Perlu mencapai kebulatan pendapat di kalangan kaum tani, bahkan memberikan asuransi terhadap kerugian-kerugian yang mereka hadapi. Pola-pola koperasi yang sedang dijalankan provinsi Dong Thap juga sedang memacu kaum tani mengumpulkan lahan atau menyewa lahan, lalu membuka pesawahan besar”.

Kenyataan di daerah dataran rendah sungai Mekong menunjukkan bahwa pengumpulan lahan telah berlangsung lebih dini dan lebih tinggi terbanding dengan daerah-daerah lain di seluruh negeri. Lebih dari sepuluh tahun lalu, di daerah segi empat Long Xuyen dan Dong Thap Muoi telah ada banyak kepala keluarga yang memperluas skala produksi hingga beberapa puluh Ha lahan. Huynh Van Thon, Direktur Utama Grup Loc Troi memberitahukan bahwa selama ini, dengan haluan yang jelas, transparan dan saling menguntungkan, jumlah kepala keluarga tani yang ikut serta dalam koperasi produksi dengan Grup ini di sawah besar meningkat terus-menerus. Kalau pada musim panenan musim dingin-musim semi pertama 2010-2011, pelaksanaan-nya hanya berlangsung di area seluas kira-kira 1.000 Ha, sampai tahun 2015 area lahan telah meningkat menjadi lebih dari 90.000 Ha. Dari situ, kaum tani tenang melakukan produksi di sawah besar, sedangkan badan usaha berinisiatif dengan produk padi dengan volume besar, tahu dengan jelas asal-usul dan menjamin keselamatan untuk konsumsi di dalam dan luar negeri.

Menurut statistik Badan Pengarahan daerah Nam Bo Barat, selama ini, hanya dengan pola “sawah besar” dan “sawah kombinasi”, berkat adanya faktor-fakor yang kondusif, pola ini telah mendatangkan hasil yang jelas, turut mengurangi biaya produksi pada satuan area dari 10-15%, nilai hasil produksi meningkat dari 20-25%, menambahkan laba sebesar dari 2,2-7,5 juta dong Vietnam per Ha untuk kaum tani. Kombinasi produksi-pemasaran dibentuk dan selangkah demi selangkah memperkokoh dan menciptakan syarat yang stabil untuk mengembangkan produksi komoditas beras. Dengan perluasan batas kepemilikan, para investor bisa mengumpulkan tanah tanam untuk melakukan produksi yang lebih besar, dari situ bisa memperhebat program mekanisasi pertanian, meningkatkan kualitas produk, menegakkan brand komoditas pertanian Vietnam untuk ikut berkompetisi di pasar internasional. 

Komentar

Yang lain