Cinta Belum Cukup

(VOVWORLD) - Suasana Musim Semi sedang menyelubungi jalan-jalan di seluruh negeri. Dari daerah dataran rendah ke daerah pegunungan, dari kota sampai daerah perbatasan, langit bumi dan  hati orang mulai berdenyut dan berdebar-debar. Detik alih musim memberikan kesan-kesan  yang aneh kepada manusia.

A: Saudara pendengar, saya penyiar Phuong Thao

B: Dan saya penyiar Nguyen Ha menyambut Anda pada  acara khusus di   akhir Tahun Tan Suu 2021 kalender imlek. Hari ini tanggal 30 bulan duabelas Tahun Tan Suu.

                                                           Musik

A: Suasana Musim Semi sedang menyelubungi jalan-jalan di seluruh negeri. Dari daerah dataran rendah ke daerah pegunungan, dari kota sampai daerah perbatasan, langit bumi dan  hati orang mulai berdenyut dan berdebar-debar. Detik alih musim memberikan kesan-kesan  yang aneh kepada manusia.

B: Setahun COVID lagi telah berlalu. Kita sudah dan sedang bersama-sama mengalami satu tahap yang belum pernah ada dalam sejarah. Pada detik  istimewa ini, setiap orang tentunya mengenangkan kembali  semua yang sudah lewat, baik kegembiraan, kesedihan, kesulitan maupun kesusah-payahan  sepanjang 365 hari lalu.

A: Ya, tahun 2021 merupakan tahun yang sangat istimewa bagi  semua orang. Kita telah menyaksikan banyak kisah-kisah yang penuh dengan rasa kasih sayang, dari situ menyalakan kepercayaan untuk memasuki  Tahun Baru dengan mantap.

Cinta Belum Cukup - ảnh 1Kalangan nakes di tempat isolasi (Foto: VNA)
 

Bagian I: Atasi Kesulitan dan Kesengsaraan

Pria: Sebagai seorang pramugara, pekerjaan saya terpengaruh parah oleh wabah Covid-19 selama dua tahun lalu ini.

(Perempuan):  Selama masa tidak kerja karena wabah Covid-19, kami sama sekali  tidak memperoleh  pendapatan. Karena saya adalah guru taman kanak-kanak maka ketika tidak bekerja, saya tidak  mendapat pendapatan.

A: Bagi beberapa orang, puncak wabah Covid-19 pada tahun 2021 diibaratkan sebagai tsunami yang menghanyutkan hampir semua yang sudah mereka tegakan  selama beberapa tahun ini. Mereka harus menghadapi krisis keuangan, usaha yang sedang berjalan lancar tiba-tiba menemui banyak kesulitan yang hampir tak bisa dilanjutkan lagi.

B: Tetapi kemudian, semua  orang sederhana itu telah mengatasi kesulitan dengan kepercayaan pada masa depan yang cerah.

Reportase: Memori-memori yang tidak bisa dilupakan

Memori saudari Nguyen Thi Thoa, seorang buruh  gardu listrik Dong Anh, Ha Noi mengenai beberapa hari dia melakukan tugas isolasi terkonsentrasi di gardu di tengah wabah Covid-19 gelombang ke-4 masih utuh sampai sekarang. Itu  adalah rasa mengingat anak-nya dan rasa sedih. Pada siang  hari, dia tertarik oleh pekerjaan, tapi  pada malam hari, kerinduan itu datang sehingga membuat dia tidak bisa tidur selama bermalam- malam.

Sama dengan kerinduan akan anak- anak seperti saudari Thoa, saudari Nguyen Lan Phuong, seorang perawat sekaligus seorang single mom mengatakan bahwa di tengah wabah Covid-19  yang berkembang kompleks, dia dan para rekannya harus pergi ke pusat wabah untuk merawat para pasien. Anak perempuan dia yang baru berusia 4 tahun harus dititipkan kepada sanak keluarga. Pada hari hampir akhir misi dan dapat kembali ke rumah, tapi dia ditemukan sudah terinfeksi Covid-19. Kerinduan akan anak kecil terpaksa disampingkan .

 “Karena saya adalah seorang perawat, maka ketika sembuh, saya minta untuk menjadi sukarelawan di tempat isolasi. Pekerjaan di bidang kesehatan sangat susah-payah dan jauh dari rumah, anak-anaknya harus bisa mandiri, sangat sayang, karena mereka mengalami banyak kerugian”.

Pada hari pulang ke rumah, mengendong putri kecil dalam jengkauan tangan, dia seakan - akan bermimpi. Kebahagiaan sederhana mendengar suara tertawa,berbicara  dan bernyanyi dari anak begitu sayang.

Bekerja sebagai seorang buruh di Perushaan Alas Kaki  di Kota Ho Chi Minh  selama  hampir 20 tahun  ini, pada hari  pembubaran perusahaan  akibat pandemi Covid-19, saudari Thanh Lan (40 tahun) asal Provinsi Ha Nam tidak bisa tidak mengalami sock dan kaget.

“Dari medio  bulan April, pekerjaan menjadi sedikit, kami harus bekerja sesuai dengan shift bergilir. Ada pengumuman sebelum sepekan tentang kemungkinan pekerjaan diperhentikan. Pada umumnya, siapa pun merasa sedih dan bahkan mengalami kejutan,  merasa cemas tentang ongkos belajar dan ongkos kehidupan sehari-hari”.

Lebih dari setahun lalu, Thanh Hang, seorang  mahasiswi Vietnam di Amerika Serikat diundang untuk menempuh kuliah selama 4 bulan di Denmark. Dia dengan gembira dan bangga akan banyak rencana tentang satu kehidupan  di tempat baru, tetapi merebaknya wabah Covid-19 telah mengubah semua rencananya.

“Pada satu malam di medio bulan Maret, siap tidur, saya menerima email dari program pertukaran dengan isi darurat yang meminta kepada semua  mahasiswa supaya harus menyiapkan bagasi untuk  terbang kembali ke tanah air secepat mungkin, karena Dermark akan memblokir daerah perbatasan pada dua hari lagi. Setelah dua hari tidak bisa tidur dan khawatir menyiapkan bagasi, saya sudah berada di bandara Copenhagen pada jam 3 pagi  – tempat di mana saya pernah dengan gembira mendarat pada dua bulan lalu untuk memulai satu perjalanan baru yang sekarang menjadi tempat pengakhiran perjalanan saya secara mendadak”.

Setiba di Bandara Internasional Noi Bai, Hang berlinang-linang matanya karena terharu. Dia berpikir bahwa hanya tanah air dan kampung halaman adalah rumahnya, adalah tempat yang bisa menyambutnya dengan tangan terbuka kapanpun……Di tempat isolasi, meski menghadapi ketakutan terinfeksi Covid-19, tetapi justru pada saat itu, dia merasa sangat untung karena dapat memandang kehidupan di segi khusus agar Hang menjadi seorang relawan yang aktif  dan paling antusias di tempat isolasi.

 “Hari-hari yang sulit karena pandemi dan hidup dalam tempat isolasi telah membantu saya belajar banyak hal dan lebih mengerti tentang orang-orang di sekitar saya. Meskipun orang-orang yang saya temui di tempat karantina adalah orang yang tidak saya kenal,  tetapi  perasaan yang mereka saling berikan di tempat isolasi sangat akrab, saling membantu, saling berbagi seperti sanak keluarga. Saya sangat berterima kasih. Sekarang, ketika mengenangkan lagi  hari-hari itu, saya merasa dengan mujur menjadi  orang Vietnam”.

Cinta Belum Cukup - ảnh 2Pói makanan Nol VND di tengah wabah Covid-19 (Foto: VNA)

Bagian 2: Terima Kasih dan Sebarkan Rasa Kasih Sayang

Pria:  Saya percaya bahwa siapapun seperti halnya dengan saya, meskipun setelah dua tahun mengalami banyak kerugian, tetapi saya tetap mendapat keuntungan lebih banyak dibandingkan dengan kehilangan. Dapat hidup dan ada peluang untuk mencintai keluarga lebih  banyak, dapat melukiskan kembali panorama masa depan yang lebih cerah, lebih indah, belajar satu pelajaran yakni hanya  sehat saja, maka past akan ada banyak hal yang baik dalam kehidupan”.

(Perempuan): “Menurut saya, situasi wabah akan menjadi peluang bagi setiap individu untuk bersinar dengan caranya sendiri. Kegiatan-kegiatan demi komunitas yang saya ikut juga sebagian memberikan ilham dan kepercayaan kepada  diri sendiri”.

A: Saudara pendengar! Wabah Covid-19 sudah datang dan akan terus menjadi tantangan, dan kita tidak bisa mengubah hal yang sudah terjadi. Alih-alih, kita tampaknya telah mengubah sikap kami terhadap wabah Covid-19. Yaitu selalu mempertahankan keoptimisan dan semangat yang mantap, belajar cara tumbuh mendewasa dan tumbuh dari keterpurukan.

B: Kita bahkan dapat belajar cara menciptakan energi positif sendiri. Sangat mujur ketika di tengah wabah Covid-19, kita selalu dikelilingi oleh rasa kasih sayang  dari saudara setanah air.

Cinta Belum Cukup - ảnh 3Kelompok sukarelawan "Orang Vietnam saling mencintai" (Foto: baodansinh.vn)

A: Pada tahun lalu, ada banyak program  sukarela yang saling membantu selama pandemi. Bisa disebut program-program seperti: Siapa yang membutuhkan, datang saja mendapatkannya; Berbagi bahan makanan sehari-hari; Dapur Nol  VND; Dapur hangat, Sudut dapur kasih sayang ; Porsi makanan Nol VND; Bis kasih saying dan sebagainya. ….Itu justru merupakan tradisi dari orang Vietnam, di tengah kesulitan, kebaikan hati dan keberbagian selalu disebarkan dan dikembangkan.

B: Membawa ransel menuju ke kota Ho Chi Minh tepat pada puncak pandemi, penyanyi Thai Thuy Linh membawa satu rencana besar yaitu melakukan pertolongan kepada para pekerja yang masih terjebak di pusat kota ini.  Segera setelah itu, dia telah menggerakkan kampanye “Orang Vietnam saling mencintai” dengan tujuan  memberikan bantuan darurat berupa porsi-porsi bahan makanan esensial yang memenuhi  lima kelompok dasar guna membantu orang miskin bisa bertahan hidup selama berpekan-pekan. Solusi Thai Thuy Linh telah mendapat penilaian tinggi Deputi Perdana Menteri Vu Duc Dam – Kepala Badan Pengarahan Nasional urusan Pencegahan dan Penanggulangan Wabah Covid-19 saat itu.

A: Dalam program hari ini, marilah saudara-saudara bertemu dengan penyanyi Thai Thuy Linh  yang juga dikenal dengan nama : “Si penyanyi”.

Cinta Belum Cukup - ảnh 4Penyanyi Thai Thuy Linh (kiri) memberikan bingkisan di tempat isolasi (Foto: baodansinh.vn)

Wawancara : Kampanye sukarela : Orang Vietnam saling mencintai

V6 30 TET PV THUY LINH

PTV: Halo Thuy Linh, diketahui bahwa kampanye sukarela : “Orang Vietnam saling mencintai” yang Anda canangkan telah mencapai efek yang baik dan menyebarkan semangat saling mencintai kepada banyak orang. Dikabari bahwa bingkisan dan paket bantuan yang Anda dan para sukarelawan  berikan dalam kampanye tersebut bernama set bingkisan 5 kasih sayang (5T). Apakah anda bisa berbagi makna nama tersebut?

 Thùy Linh: “Pada permulaannya, saya belum berpikir tentang nama 5T, hanya berpikir tentang perlunya ada sekantong pangan kering bagi orang-orang untuk tenang tinggal di dalam rumah guna melawan wabah. Paket bahan makanan itu meliputi beras, mie, sayur-sayuran, protein dan tambah satu bingkisan kecil yakni air antiseptik, masker dan sebagainya. 5 unsur tersebut dinamakan 5T (5 kasih sayang). Pandangan saya yakni apabila melaksanakan protokol 5K dari Pemerintah harus ada 5T. Jika Anda mau mereka tenang hidup di dalam rumah dan menjaga jarak, jangan membiarkan mereka kelaparan. Dan sangat gembira ketika set bingkisan 5T yang saya buat telah diletakkan di atas meja sidang para pemimpin Komite Rakyat Kota Ho Chi Minh dalam semua perbahasan  pemimpin anti pandemi  dengan dipimpin oleh Deputi PM Vu Duc Dam. Semua orang juga mengapresiasi paket pertolongan 5T ini”

PTV: “Bagi saya, membantu orang yang kurang mujur merupakan kewajiban, tanggung jawab yang hati nurani saya katakan. Saya menginginkan agar anda sekalian bersama-sama dengan saya berbagi pangan dan pakaian kepada warga setanah air untuk mengatasi kesengsaraan ini, karena  tidak ada hujan  yang tidak berhenti”. Saya sangat terkesan dengan pernyataan Anda dan ini juga merupakan imbauan yang Anda pernah unggah di fanpagenya. Pesan apa yang Anda ingin sampaikan melalui kegiatan-kegiatan amal ini?

Thùy Linh:  “Saya menginginkan agar semua orang Vietnam bersemangat membantu dan berbagi kepada orang-orang yang kurang mujur, tidak hanya memberikan makanan, tapi pertama-tama harus ada semangat dan simpati. Siapa pun dapat melakukan pekerjaan amal  sesuai dengan kemampuan kondisi sendiri.. Selama Anda memiliki hati nurani dan siap bekerja sesuai dengana kemampuan sendiri, Anda pasti akan berpikir dan menemukan pekerjaan-pekerjaan untuk bersama-sama membantu orang-orang yang kurang mujur”

PTV: Kabarnya setelah wabah Covid-19 turun suhu di Kota Ho Chi Minh, Linh kembali ke Ha Noi untuk melanjutkan proyek-proyek yang tertunda, tapi sekali lagi Ha Noi mengalami puncak wabah baru. Dan kampanye “Orang Vietnam saling mencintai” terus digelarkan di Kota Ha Noi ketika kasus-kasus F0 meningkat secara cepat. Apa rencana Anda pada Hari Raya Tahun Baru Tradisional Imlek ini?

Thùy Linh: “Pada beberapa hari ini, di sekitar saya bukan gitar, alat perekam, maka semuanya disimpan untuk berfokus pada satu  perjuangan baru, fokus membantu para F0 yang sedang berobat di rumah. Para relawan seperti kami juga menetapkan bahwa Hari Raya Tet tahun ini merupakan Hari Raya Tet demi saudara setanah air. Hotline kami akan beraktivitas 24/7 dengan para dokter bersedia membantu warga sepanjang malam alih tahun. Bagi satu telepon atau satu messenger minta bantuan, kami akan berupaya sekuat tenaga untuk memberikan keselamatan.”

“Bagi saya, malam alih tahun dan Hari Raya Tet tahun ini tidak bisa terlupakan. Karena kami sudah menetapkan bahwa ketika ikut pada kegiatan-kegiatan amal yang terkait langsung dengan F0, maka semuanya harus jauh  dari keluarga, tidak bisa menjadi sumber penularan terhadap keluarga.  Diharapkan agar semua upaya dan rasa kasih sayang ini akan menciptakan kekuatan dan perisai untuk membantu warga merayakan Hari Raya Tet secara paling aman, dan tenang tenteram. Kami juga berupaya melaksanakan satu pikiran yakni  tidak ada yang tertinggal di belakang.”

PTV: Banyak terima kasih kepada Thuy Linh, semoga Anda sehat selalu untuk meneruskan proyek-proyek musik dan kegiatan-kegiatan amal yang penuh dangan makna  pada waktu mendatang.

                                                                  Musik 

A: Saudara pendengar! Di penyanyi  kecil ini selalu penuh dengan energi demi komunitas, seperti tangan hangat yang selalu diulurkan  secara tepat waktu dan tulus, seperti bingkisan-bingkisan  dari rasa kasih sayang yang diberikan secara khusus  oleh kemanusiaan.

B: Detik alih tahun lalu dan tahun baru semakin dekat. Pada Hari Raya Tet ini, masih ada banyak keluarga yang merindukan sanak keluarga, juga ada banyak anak-anak yang merindukan orang tuanya , ada yang merindukan rekannya.

A: Tetapi kita juga  bisa bangga karena kita telah mengubah kesedihan menjadi tindakan agar kehidupan dewasa ini berangsur-angsur menjadi normal. Dan kita berharap, meskipun wabah Covid-19 masih bisa berlarut-larut, tetapi kita akan kian kuat dan menang.

B: Kami, para pembuat program spesial “Cinta belum cukup” berterimakasih  dan berharap  supaya para pendengar memiliki  satu Musim Semi yang bermakna dengan banyak rasa kasih sayang .

A: Marilah saudara-saudara terus mendengarkan acara warta berita yang dibacakan oleh  penyiar Thu Hoa.

Komentar

Yang lain