(VOVworld) – Provinsi Dien Bien yang lokasinya di sebelah Barat Laut Vietnam adalah tempat berhimpunnya 21 etnis sesaudara. Provinsi Dien Bien tidak hanya menyerap kedatangan wisatawan dengan ragam wisata tradisional yang dikaitkan dengan nama-nama tempat dari kemenangan Dien Bien Phu pada tahun 1954. Hal yang patut dibicarakan ialah provinsi ini telah mengembangkan secara berhasil-guna khazanah budaya semua etnis untuk menyelenggarakan pariwisata dalam proses pembangungan pedesaan baru.
Tim penenun etnis minoritas Thai di dukuh Che Can
(Foto: baodienbienphu.info.vn)
Dukuh Che Can, kecamatan Muong Phang, kabupaten Dien Bien, provinsi Dien Bien sedang menjadi pola pilot proyek tentang pengembangan budaya wisata komunitas di provinsi Dien Bien. Ini juga adalah satu-satunya dukuh di provinsi Dien Bien yang dipilih untuk ikut serta dalam proyek yang bernama “Mengkonservasikan kebudayaan tradisional” bersama dengan 20 dukuh dan desa lain di seluruh negeri sejak tahun 2009. Ketika iut serta dalam proyek ini, dukuh Che Can mendapat sumber modal sebesar VND 9 miliar dari Program Target Nasioal tentang Kebudayaan untuk memugar 10 buah rumah tradisional yang khas dari etnis minoritas Thai, merevitalisasikan beberapa pesta rakyat, mengkonservasikan instrumen musik tradisional, merevitalisasikan dan mewariskan kejuruan menenun kain ikat kepada rakyat etnis minoritas Thai. Tentang masalah merevitalisasikan kejuruan menenun di dukuh Che Can, bapak Ca Van Oi, Kepala dukuh Che Can memberitahukan: “Jawatan urusan kebudayaan dan Museum provinsi Dien Bien memberikan investasi kepada rakyat untuk mengembangkan kejuruan menenun kain ikat. Dari tahun 2010 telah mulai membentuk tim-tim penenun. Setiap tim beranggotakan dari 5 sampai 5 orang dengan seorang artisan. Saban tahun, kami mengorganisasikan kursus-kursus belajar kejuruan menenun. Semua produk yang kami buat ini akan dipamerkan di rumah tradisional, kalau wisatawan menyukainya, kami juga menjualnya”.
Wisma budaya dukuh Che Can
(Foto: baovanhoa.vn)
Sekarang ini, setiap anggota tim tersebut telah berhasil menguasai teknik-teknik menenun pokok dan mampu menyempurnakan produk-produk seperti selendang Pieu, tas kain ikat, selimut dan lain-lain. Hal yang patut dibicarakan ialah banyak wanita di dukuh Che Can telah berkebiasan mempertahankan pekerjaan pada waktu senggang, bersamaan itu, punya pemahaman untuk mengkonservasikan kejuruan tradisional. Saudari Lo Thi Chung, anggota tim penenun dukuh Che Can memberitahukan: “Pekerjaan yang kami lakukan ini bermaksud mewariskan kejuruan menenun tradisional dari etnis minoritas Thai. Kalau kami tidak melakukannya, maka generasi kemudian akan tidak tahu untuk membuatnya. Kami telah berhasil melakukan banyak pekerjaan. Pertama ialah memperkenalkannya kepada rakyat, anak-cucu di dukuh. Kedua ialah memperkenalkan kejuruan menenun tradisional ini kepada wisatawan. Kami juga menyosialisasikan kejuruan menenun ini melalui semua rombongan wisatawan dan wartawan yang datang ke dukuh kami. Karena mengkonservasikan kejuruan menenun ini, maka pendapatan kami telah meningkat baik. Jumlah uang itu diperuntukkan bagi pembelajaran anak-anak”.
Pembangunan dukuh budaya Che Can adalah cara yang masuk akal dan tipikal untuk mengembangkan pola dukuh budaya wisata dalam proses pembangunan pedesaan baru di kecamatan Muong Phang maupun di provinsi Dien Bien. Lo Van Bien, Sekretaris Komite Partai kecamatan Muong Phang menilai: “Sekarang ini, kami mengembangkan ekonomi wisata dengan bersandarkan pada produksi barang dagangan, mengembangkan pohon buah-buahan, mengkonservasikan kejuruan menenun tradisional, mengembangkan pariwisata mencari tahu akan tradisi budaya etnis minoritas dan memperkenalkan beberapa produk wisata kepada wisatawan mancanegara yang datang ke kecamatan Muong Phang. Yang tipikal ialah kami mengadakan malam-malam temu pertukaran budaya, kesenian dengan wisatawan untuk menyosialisasikan sejarah sambil memperkenalkan ciri-ciri budaya seperti misalnya, menenun kain ikat, seni kuliner daerah”.
Mendidiki kejuruan tradisional kepada wanita etnis minoritas Thai di dukuh Che Can
(Foto: svhttdldienbien.gov.vn)
Menurut rancangan proyek pembangunan dukuh budaya dari Komite Rakyat, bersama dengan dukuh Che Can, provinsi Dien Bien juga membangun 8 dukuh budaya lain yaitu Phieng Loi, Him Lam 2, Noong Bua, Co My, Ten, U Va, Pe Luong dan Men. Di semua dukuh ini, ada tim-tim kesenian amatir dengan tujuannya ialah mengkonservasikan kebudayaan tradisional etnis dan melakukan pertunjukan untuk mengabdi wisatawan dan meningkatkan pendapatan rakyat dalam proses pembangunan pedesaan baru. Semua dukuh ini mendapat investasi untuk menyambut kedatangan wisatawan menurut bentuk wisata komunitas. Lo Van Un, Kepala dukuh Ten, kecamatan Thanh Xuong, kabupaten Dien Bien berbicara tentang pembangunan dukuh Ten menjadi dukuh budaya sebagai berikut: “Rakyat juga mengerti tujuan pembangunan dukuh berbudaya komunitas dan berfokus mempertahankan identitas budaya etnis, aktif ikut serta dalams semua gerakan kebudayaan dan kesenian daerah. Kami berfokus melakukan sosialisasi kepada rakyat untuk turut menyumbangkan lahan guna membangun jalan-jalan dukuh menjadi hijau, bersih dan indah. Rakyat sangat aktif menyokong dan ikut serta dalam pembangunan pedesaan baru”.
Provinsi Dien Bien telah mengesahkan rancangan proyek Membangun dukuh budaya untuk mengembangkan pariwisata provinsi ini sampai tahun 2015. Menurut itu, selain 8 dukuh budaya wisata dari etnis minoritas Thai, provinsi Dien Bien akan memberikan bantuan investasi untuk membangun lagi 10 dukuh etnis minoritas Mong, Kho Mu, Ha Nhi dan lain-lain. Ini akan menjadi pola yang efektif untuk mengembangkan ekonomi secara berhasil-guna dalam semua program target pembangunan pedesaan baru di provinsi Dien Bien./.