Desa Kerajinan Hanoi Memulihkan Produksi Pasca Wabah Covid-19

(VOVWORLD) - Pandemi Covid-19 yang mengalami perkembangan rumit di dunia telah berpengaruh tidak kecil kepada desa-desa kerajinan tradisional di Vietnam. Menghadapi situasi itu, desa-desa kerajinan tradisional di Kota Hanoi mengubah cara produksi dan selangkah demi selangkah memulihkan bisnis ketika wabah Covid-19 di Vietnam pada akhirnya berhasil dikendalikan. 

Kota Hanoi adalah tempat dimana ada desa kerajinan tradisional yang paling banyak di seluruh negeri dan juga adalah tempat dimana terdapat banyak seniman berbakat. Di antara kira-kira 5400 desa kerajinan di Vietnam, Kota Hanoi menguasai sepertiganya dengan kira-kira 1350 desa kerajinan. Berbagai produk yang beraneka-ragam dan canggih di desa-desa kerajinan Kota Hanoi telah mempunyai tempat berpijak yang mantap di pasar domestik dan pasar luar negeri.

Desa Kerajinan Hanoi Memulihkan Produksi Pasca Wabah Covid-19 - ảnh 1 Sebuah bengkel produksi keramik di Desa Kerajinan Bat Trang (Foto: Minh Nguyet/ VOV5)

Sekarang Pemerintah Vietnam berangsur-angsur telah melonggarkan kegiatan-kegiatan, tetapi semua desa kerajinan belum dapat kembali beroperasi 100% seperti sediakala. Melalui survei, desa-desa kerajinan yang terkenal di Kota Hanoi seperti: Rotan dan bambu Phu Vinh (di Kabupaten Chuong My, Kota Hanoi), lukisan pernis Ha Thai, sulaman Quat Dong (di Kabupaten Thuơng Tin, Kota Hanoi), mozaik mutiara Chuon Ngo (di Kabupaten Phu Xuyen) dan sebagainya, terkena dampak serius akibat wabah. Alih-alih berbagai barang dekorasi dan souvenir yang disukai oleh pasar Eropa dan Amerika, sekarang semua basis dan badan usaha fokus memroduksi berbagai produk sesuai kebutuhan konsumen domestik, yaitu berbagai produk perkakas rumah tangga seperti: bakul, nampan, keranjang, tas belanja dan lain-lain.

Pasar ekspor keramik di desa Bat Trang, Kabupaten Gia Lam, Kota Hanoi, hampir beku. Terhitung saat ini, ada lebih dari 80% pesanan ekspor dari bengkel keramik Tan Thinh di desa Bat Trang dibatalkan. Seniman utama Tran Duc Tan, kepala bengkel keramik Tan Thinh mengatakan:

Kami menghadapi kesulitan karena banyak pesanan dan model telah dipesan, sekarang hanya menunggu transfer uang pembayaran. Pasar domestik dengan berbagai produk hadiah-hadiah untuk semua peristiwa juga berkurang, sehingga bengkel keramik kami juga terkena dampak”.

Situasi yang sama juga berlangsung di Bengkel Keramik Nguyen Van Nghia yang baru saja pulih. Ia menjelaskan:

Bagi badan-badan usaha yang besar, mereka memiliki cukup sumber daya manusia, material dan finansial untuk menjalankan produksi. Sementara para individu yang melakukan bisnis kecil seperti kami akan menghadapi kesulitan yang lebih berat”.

Desa Kerajinan Hanoi Memulihkan Produksi Pasca Wabah Covid-19 - ảnh 2Bengkel pertenunan sutra Van Phuc (Foto: Duc Anh/VOV5)

Selain meningkatkan pemahaman tentang peranan e-commerce, banyak badan usaha dan kepala keluarga yang melakukan bisnis harus dengan aktif melakukan inovasi model dan kualitas produk untuk meningkatkan daya saing. Ha Van Lam, Wakil Kepala Badan Perwakilan desa keramik Bat Trang menjelaskan:

Desa kerajinan kami sedang menyosialisasikan secara intensif dan ekstensif kepada para warga dan pemilik toko bisnis di pasar keramik Bat Trang, yaitu harus menjaga kredibilitas dan asal-usul produk yang benar dari desa Bat Trang. Para warga di desa Bat Trang harus bertanggung jawab terhadap citranya. Kami bertahan untuk tidak membiarkan masuknya berbagai produk yang bukan dari desa Bat Trang”.

Di desa kerajinan alas kaki Phu Yen (di Kabupaten Phu Xuyen, Kota Hanoi), setelah pembatasan sosial berakhir, basis-basis produksi telah mulai kembali berproduksi, walaupun belum dapat pulih sepenuhnya. Jumlah produk yang diproduksi turun 50% dibandingkan kurun yang sama tahun lalu. Sementara itu, basis-basis produksi di desa kerajinan tenun sutra Van Phuc (di Distrik Ha Dong) telah mengatur kembali metode manajemen, melatih sumber daya manusia, meningkatkan pemasaran dengan sistem online untuk beradaptasi dengan situasi sekarang.

Menghadapi kesulitan bersama, desa-desa kerajinan tradisional di Kota Hanoi tidak mengalami penurunan produksi, tetapi tetap berupaya melakukan inovasi, memperbaiki, meningkatkan kualitas produk, dan mengusahakan peningkatan kuantitas. Kesulitan-kesulitan yang melatarbelakangi situasi belakangan ini menjadi penggerak motivasi bagi desa-desa kerajinan, khususnya beradaptasi dengan situasi baru, serta bersedia mengambil peluang ketika pasar telah pulih. Di samping itu, Pemerintahan Kota Hanoi dengan cepat melakukan langkah-langkah pemberian bantuan dan kebijakan khusus untuk membantu desa-desa kerajinan agar cepat memulihkan produksi dan bisnis pasca wabah.

Komentar

Yang lain