Lomba menanak nasi desa Thi Cam

(VOVWORLD) - Pada tanggal 8 bulan satu tahun imlek saban tahun, warga desa Thi Cam, di kecamatan Xuan Phuong, kabupaten Nam Tu Liem, Kota Ha Noi bersama-sama ikut serta dalam lomba menanak nasi. Ini merupakan adat istiadat yang ada sudah sejak lama, diadakan pada musim semi untuk memohon satu tahun yang cukup sandang, cukup pangan, berbahagia, aman, dan damai untuk semua warga. 
Lomba menanak nasi desa Thi Cam - ảnh 1 Satu upacara ritual dalam Festival tersebut (Foto: Ngoc Anh / VOV5)

Konon, pada tahun 273 SM, pada zaman Raja Hung ke-18, ketika pasukan Shue melakukan agresi. Hububalang bernama Phan Tay Nhac dilimpahi Raja Hung untuk memimpin pasukan untuk bertempur melawan musuh. Ketika pasukan pimpinan hububalang Tay Nhac melewati Desa Huong Canh (Desa Thi Cam sekarang), dia memerintahkan supaya mengadakan lomba menanak nasi untuk memilih orang yang pintar dalam pekerjaan logistik untuk para serdadu. Setelah mengalahkan pasukan musuh, hububalang Phan Tay Nhac kembali tinggal di desa ini, mengajar warga di sini menanam pohon murbei, menenun kain dan mengadakan lomba menanak nasi pada tanggal 8 bulan satu tahun imlek saban tahun untuk mengenangkan perasaan antara pasukan dan warga yang bersama-sama menentang kaum agresor. Setelah wafat, dia diangkat warga sebagai Dewa desa.

Untuk mengenangkan jasa yang diberikan Dewa desa, hulubalang Phan Tay Nhac kepada warga, pada tanggal 8 bulan satu setiap tahun, warga desa Thi Cam mengadakan lomba menanak nasi. Nguyen Vinh Hop, wakil Badan Pelaksanaan Ritual Desa Thi Cam menceritakan:

“Tim-tim peserta lomba ikut menyediakan berlari dengan api, membawa air untuk menanak nasi. Setelah nasi dipersembahkan kepada Dewa Desa, lomba itu berakhir. Ada satu hadiah pertama yang diberikan kepada panci nasi yang paling enak. Selain itu ada satu hadiah ke-2 dan dua hadiah ke-3”.

Lomba menanak nasi desa Thi Cam - ảnh 2 Ruang halaman balai desa menjadi ramai dengan lomba menanak nasi (Foto: Ngoc Anh / VOV5)

Sebelum lomba ini, semua kelompok peserta mempersiapkan semua alat yang perlu untuk menanak nasi seperti: alu, lumpang, merang padi, panci... dan sebagainya agar bisa menanak nasi secara paling cepat dan enak. Panitia memberikan 1 Kg gabah untuk setiap tim peserta untuk menanak nasi. Para pemuda memasukkan gabah itu ke dalam lumpang untuk menumbuk. Pekerjaan ini harus dilakukan secara sangat cepat dan berketrampilan agar biji beras itu tidak retak. Setelah itu beras dibersihkan. Pada saat itu, ada seorang pemuda yang berlari di jalan sepanjang 800 meter dari balai desa ke tempat mengambil air. Dia membawa air kembali ke balai desa dimana sedang berlangsung lomba menanak nasi. Kemudian, setiap tim peserta mengirim 4 pemuda untuk ikut membuat api. Suasana di Balai Desa Thi Cam penuh dengan asap api, bergema dengan suara dari genderang, suara sorak sorai dari warga dan wisatawan.

Ketika air dalam panci nasi habis, tim-tim peserta menyembunyikan-nya dalam angus jerami untuk menunggu-nya sampai matang. Setelah setangkai dupa habis terbakar, para anggota Dewan Juri mencari 4 panci nasi dari 4 tim peserta. Setelah itu, Dewan Juri memasukkan nasi itu ke 4 porsi untuk dipersembahkan ke Dewa Desa. Lalu, pemberian nilai untuk tim-tim peserta berlangsung dengan disaksi warga dan semua tim peserta.

Lomba menanak nasi desa Thi Cam - ảnh 3Foto: Ngoc Anh / VOV5 

Setelah hasil lomba diumumkan, warga membagikan nasi yang sudah dipersembahkan kepada Dewa itu dengan harapan mendapat rezeki pada awal tahun baru. Mereka percaya bahwa orang dewasa kalau makan nasi ini akan mendapat kemujuran sepanjang tahun, anak-anak kalau akan cepat tumbuh menjadi besar. Ibu Ngo Thi Hoa, wakil tim yang meraih hadiah pertama dalam lomba menanak nasi desa Thi Cam mengatakan:

“Saya sudah pernah ikut serta dalam sangat banyak lomba. Pada tahun ini, ketika mencapai hadiah pertama, saya merasa sangat senang. Semoga akan mengalami satu tahun yang damai, mujur dan berbahagia untuk semua orang”.

Lomba menanak nasi Desa Thi Cam menyerap partisipasi dari banyak warga setempat dan para wisatawan. Kabupaten Nam Tu Liem, Kota Hanoi telah berencana mengajukan dokumen kepada Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Vietnam untuk mengakui lomba menanak nasi desa Thi Cam sebagai pusaka budaya nonkebendaan nasional. 

Komentar

Yang lain