Mekanisasi turut meningkatkan produktivitas kerja dalam produksi pertanian

(VOVworld) -  Mai Dinh adalah satu kecamatan yang berskala besar dalam hal lahan dan tenaga kerja di kabupaten Soc Son, kota Hanoi. Dulu, warga kecamatan ini masih melakukan kebiasaan cocok tanam tradisional. Sejak menerapkan mekanisasi pada produksi pertanian, maka mereka berhasil mengurangi hari kerja dan ongkos produksi, tapi tetap mendapat keuntungan. Pola mekanisasi pertanian telah benar-benar turut mendatangkan wajah baru terhadap daerah bukit yang sulit ini. 


Mekanisasi turut meningkatkan produktivitas kerja dalam produksi pertanian - ảnh 1

Memasukkan mesin bajak pada produksi di kabupaten Soc Son
(Foto: vietlinh.vn)

Sebelum melaksanakan pola mekanisasi secara sinkron, di kecamatan Mai Dinh, sawah-sawahnya masih terpencar, maka usaha produksi menjumpai banyak kesulitan. 60% areal penanaman padi di kecamatan masih menggunakan tenaga tarik dari kerbau dan sapi serta 100% areal lahan penanaman padi dilakukan menurut cara tradisional. Agar supaya kaum tani lepas dari  cara berpikir melakukan penanaman secara manual, tapi hasilnya tidak tinggi, maka Pusat Penyuluhan Pertanian kota Hanoi berkoordinasi dengan pemerintahan kecamatan Mai Dinh menggerakkan rakyat selangkah demi selangkah memasukkan mesin kedalam produksi pertanian. Saudara Nguyen Van Bac, petani kecamatan Mai Dinh memberitahukan bahwa dulu, keluarganya memiliki 1.800 meter per segi sawah, tapi terpencar terletak di banyak daerah, maka pada setiap masa cocok tanam harus mengerahkan semua tenaga kerja dalam keluarga untuk selesai melakukan penanaman padi. Ditambah lagi, ada sawah terletak di daerah tinggi atau di daerah rendah maka masalah pengairan menjumpai banyak kesulitan. Ketika diketahui bahwa Pusat Penyuluhan Pertanian kota Hanoi sedang berkoordinasi dengan pemerintahan kecamatan untuk melakukan mekanisasi di sawah, maka dia dan para kepala keluarga petani lain di kecamatan telah setuju ikut serta dalam pola ini, bersamaan itu sepakat memusatkan sawah agar cocok tanam mendapat syarat yang kondusif. Hingga sekarang ini, berbagai jenis mesin telah bisa beroperasi secara mudah di sawah keluarganya. Saudara Nguyen Van Bac memberitahukan: “Pertama ialah dapat mengurangi tenaga kerja. Kaum tani tidak harus memindah pipa ke sawah. Sekarang ini, hanya berdiri di satu posisi bisa memindahkan pipa ke tempat yang jauhnya kira-kira 7 meter, biayanya jauh berkurang”.

Le Dang Minh, Wakil Ketua Komite Rakyat kecamatan Mai Dinh memberitahukan bahwa modal investasi untuk pola mekanisasi produksi pertanian sebesar kira-kira 1,5 miliar dong Vietnam (kira-kira 75.000 dollar Amerika Serikat), terdiri dari pembelian mesin kombinat, mesin pengolah tanah, mesin bajak, mesin pompa, menyemprot obat anti hama, mesin penyebar benih. Cara ini mendatangkan hasil-guna yang jelas terbanding dengan cara produksi tradisional. Kaum tani hanya harus memupuk, membersihkan rumput dan mengangkut gabah ke keluarga. “Mengembangkan produksi merupakan salah satu faktor untuk meningkatkan kehidupan rakyat. Dari situ, kami melihat bahwa memasukkan mekanisasi secara sinkron kedalam produksi pertanian merupakan salah satu masalah yang penting. Ketika melaksanakan mekanisasi secara sinkron, kami mengorganisasikan jasa-jasa seperti misalnya jasa mengolah tanah, merawat dan melindungi tumbuh-tumbuhan dan dalam setiap jasa itu, rakyat melakukan konektivitas menjadi setiap grup produksi”.


Mekanisasi turut meningkatkan produktivitas kerja dalam produksi pertanian - ảnh 2

Melaksanakan mekanisasi dalam produksi pertanian di kabupaten Soc Son
(Foto: cn.cpv.org.vn)

Setelah menerapkan mekanisasi secara sinkron pada produksi, diprakirakan bahwa kaum tani berhasil mengurangi 1/3 biaya produksi terbanding dengan cara bersawah tradisional. Dengan demikian, kaum tani berhasil mengurangi banyak tenaga dari proses penyebaran, penanaman sampai panenan. Disamping itu, kaum tani kecamatan Mai Dinh juga membentuk satu koperasi jasa yang khusus mensuplai pupuk, obat anti hama, mengairi dan jasa-jasa lain-lain untuk kebutuhan kaum tani. Oleh karena itu, kaum tani akan mendapat banyak waktu senggang untuk bekerja di bidang-bidang lain.

Nguyen Van Tri, Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian kota Hanoi menyatakan bahwa ketika telah mengerti dan percaya pada hasil-guna masalah memasukkan mesin ke dalam produksi, kaum tani akan ikut serta secara hangat. Ini merupakan faktor yang kondusif untuk memberikan satu panenan yang sukses baik dalam hal produktivitas maupun pendapatan. Dia mengatakan: “Kriterium pembangunan pedesaan baru ialah hanya tinggal 30%  jumlah tenaga kerja pertanian, 70% jumlah tenaga kerja sisanya akan berpindah ke instansi lain. Pola mekanisasi secara sinkron ini telah berhasil mengatasi 3 masalah: melaksanakan mekanisasi pada produksi, mengkonektivitaskan kaum tani untuk memindahkan dan memusatkan sawah, mengembangkan peranan jasa dari koperasi pertanian untuk kbtutuhan produksi  kaum tani”.

Dengan modal investasi yang tidak terlalu banyak bagi pola memasukkan mesin ke dalam produksi pertanian, maka waktu dan tenaga kaum tani telah berkurang secara signifikan, dalam pada itu, produktivitas dan hasil produksi padi meningkat sehingga membuat kaum tani merasa sangat gembira. Bersamaan itu, kaum tani kecamatan Mai Dinh telah berhasil menyedari kepentingan yang diberikan oleh pola konektivitas jasa dalam pertanian, dari situ selangkah demi selangkah memodernisasi penananam padi dari  penyebaran bibit sampai panenan./.  

Komentar

Yang lain