Provinsi Hau Giang Masuki Musim Budi Daya Ikan di Musim Air Pasang”

(VOVWORLD) - Di Kabupaten Phung Hiep, Provinsi Hau Giang, dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan pengembangan padi, petani juga beralih ke budi daya ikan di musim banjir. Pola ini tidak hanya efisien secara ekonomi, tetapi juga turut memperbaiki lahan untuk masa tanam padi musim dingin-musim semi berikutnya. Saat ini musim air pasang sudah datang kembali, masyarakat di sini mulai melepaskan ikan ke sawah.
Provinsi Hau Giang Masuki Musim Budi Daya Ikan di Musim Air Pasang” - ảnh 1Ketika melihat air sudah berlimpah di mana-mana, warga membuka jaringnya untuk melepaskan ikan ke ladang (Foto: VOV)

Lebih dari sebulan yang lalu, Tran Van Binh, seorang petani di Desa My Chanh, Kecamatan Hiep Hung, Kabupaten Phung Hiep, Provinsi Hau Giang, membeli lebih dari 20 kg benih ikan. Setelah panen padi musim panas-musim gugur, dalam beberapa hari terakhir, ketika melihat air sudah berlimpah di mana-mana, ia membuka jaringnya untuk melepaskan ikan ke ladang. Menurut Bapak Binh, selama tahun-tahun terakhir, masyarakat di daerah ini berhenti sejenak menanam padi musim gugur-musim dingin (panen padi ke-3) untuk melepaskan ikan ke sawah saat musim air pasang. Pada akhir bulan sepuluh kalender imlek, ketika air surut warga secara bersamaan memanen ikan di sawah untuk melakukan persiapan tanam padi musim dingin-musim semi. Dengan 1 hektar budi daya ikan di musim air pasang, hanya beberapa bulan kemudian Pak Binh mendapatkan penghasilan lebih dari 10 juta VND. 

“Karena produktivitas di panen padi ke-3 rendah, saya harus membudidayakan ikan agar saya punya uang untuk menjalani hidup. Dari 25 Kg benih ikan bisa didapatkan penghasilan sebesar sekitar 13-14 juta VND,  dan dengan 20 kg benih ikan sekitar 10 juta VND. Berat seekor ikan sekitar 1 kg”. 

Setiap tahun di musim air pasang di Kabupaten Phung Hiep, Provinsi Hau Giang, air sering datang lebih awal tetapi surut lebih lambat daripada daerah-daerah lain karena tempat ini dianggap sebagai dataran terendah di daerah Dataran Rendah Sungai Mekong. Oleh karena itu, dulu warga Kabupaten Phung Hiep biasanya tidak mendapat untung saat panen padi musim gugur-musim dingin karena tanaman padi terendam banjir sehingga sangat mempengaruhi hasil panen. Namun sejak menghentikan penanaman padi di musim gugur-musim dingin yang tidak stabil dan beralih ke budi daya ikan, para petani telah merasakan efektivitasnya, karena pola ini memiliki biaya investasi yang rendah, namun dengan hasil yang relatif baik dan risiko yang kecil. Warga hanya perlu mengeluarkan biaya membeli jaring untuk menutupi sawahnya agar ikan tidak lepas ke sawah lain, selain biaya membeli benih ikan. Tetapi petani tidak perlu mengeluarkan biaya pakan karena ikan memanfaatkan jerami sisa panen dan mikroorganisme di sawah untuk tumbuh. Setelah lebih dari 3 bulan budi daya ikan di sawah, para petani pun bisa memanen ikan. Nguyen Van Minh, petani di Desa Phuong Hoa, Kecamatan Phuong Binh, Kabupaten Phung Hiep, mengatakan: 

“Di area seluas 2 Hektar, tahun ini saya panen 10 kg ikan kapiat kepala besar, 9 kg ikan mas. Ketika air pasang, ikan sudah memiliki pakan, yaitu jerami padi, sehingga tumbuh sangat cepat. Biasanya di sini pada tanggal 30 bulan sepuluh kalender imlek, para pedagang datang untuk membeli, saya memanen ikan, dan tanggal 10 bulan sebelas, saya memulai penanaman pagi untuk musim dingin-musim semi”.

Provinsi Hau Giang Masuki Musim Budi Daya Ikan di Musim Air Pasang” - ảnh 2Warga hanya perlu mengeluarkan biaya membeli jaring  selain biaya membeli benih ikan (Foto: VOV)

Kalau 5 tahun yang lalu di seluruh Kabupaten Phung Hiep hanya terdapat hampir 300 hektare budi daya ikan di musim air pasang, sekarang telah meningkat lebih dari 10 kali lipat. Tran Van Tuan, Kepala Departemen Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Kabupaten Phung Hiep, mengatakan bahwa selain efektivitas ekonomi, budi daya ikan di musim air pasang juga turut meningkatkan kesuburan tanah, ikan juga memakan tumbuhan lumut, membersihkan lahan, membatasi rumput liar dalam air, mengurangi biaya investasi untuk musim penanaman padi berikutnya. Dengan budidaya ikan di sawah dapat membantu petani menghemat lebih dari 1 juta VND per hektare untuk persiapan lahan penanaman. 

“Setiap tahun, di Kabupaten Phung Hiep terdapat lahan budi daya ikan yang sangat luas, dan khususnya tahun ini lahan budidaya ikan diperkirakan akan meningkat menjadi sekitar 4.000 hektare. Petani sudah menyiapkan benih ikan dan sudah merawatnya di kolam, dan sekarang mulai melepaskannya di sawah. Dengan memelihara ikan seperti itu, ikan secara otomatis membuat tanah menjadi gembur dan meninggalkan banyak kotoran di sawah. Dengan demikian, di musim dingin-musim semi berikutnya, jumlah pupuk yang harus dibeli akan sangat berkurang”. 

Produksi yang terapkan sistem paralel dengan kondisi alam adalah tren produksi populer masyarakat di daerah Dataran Rendah Sungai Mekong saat ini. Bergantung pada kondisi alam masing-masing daerah, petani memiliki pola produksi yang sesuai dengan alam, sehingga mengurangi biaya produksi dan meningkatkan pendapatan. Dengan efektivitas ekonomi, memperbaiki tanah serta meminimalkan risiko faktor alam, budi daya ikan di musim air pasang di Kabupaten Phung Hiep, Provinsi Hau Giang secara bertahap menegaskan sebagai pola produksi yang ideal, berdasarkan kondisi alam untuk menciptakan sumber pendapatan yang stabil.

Komentar

Yang lain