Ikhtisar Surat Beberapa Pendengar Sehubungan dengan Peringatan Ultah VOV Ke-76

(VOVWORLD) - Saudara-saudara pendengar! Sepekan berlalu dengan cepat dan hari ini kita bertemu lagi dalam Acara “Kotak Surat Anda” pekan ini. Pekan ini, Program Siaran Bahasa Indonesia menerima 35 surrat dan email dari Saudara-saudara: M. Sumantri, Fachri, Eddy Setiawan, Hari Santosa, Rudy Hartono, Minlin, Waluyo Ibn Dischman, Thedja Haryanto, dan beberapa pendengar lainnya. Dilaporkan bahwa pada umumnya kualitas gelombang radio cukup baik. Kami berterima kasih atas kerja sama Anda dan berharap Anda sekalian dapat secara reguler mengirimkan laporan pantauan radio kepada kami. 

Pekan ini, sehubungan dengan peringatan 76 tahun Hari Nasional Vietnam pada 2 September lalu dan peringatan 76 tahun Hari Berdirinya Radio Suara Vietnam (VOV) kami telah menerima banyak surat dan komentar di fanpage dari para pendengar yang dikirimkan kepada program siaram bahasa Indonesia kami. Di samping itu, sebuah kabar baik bahwa Borneo Listeners Club telah berkolaborasi dengan VOV Jakarta untuk mengadakan Sarasehan virtual dalam rangka ulang tahun VOV ke-76 dengan tema: “Bangkitkan semangat pendengar bersama VOV di masa new normal”. Dalam sarasehan tersebut, para pendengar setia program Siaran Bahasa Indonesia telah menyampaikan ucapan selamat:

Saudara pendengar, ucapan-ucapan yang berarti dan penuh ketulusan yang Anda kirimkan kepada kami pada saat Hari Besar bangsa Vietnam, yaitu Hari Nasional Vietnam 2 September, dan hari peringatan khusus dengan para penyiar kami, yaitu Hari Berdirinya VOV, telah membuat kami terharu atas perhatian yang mendalam dari para pendengar kepada para redaktur dan penyiar program Siaran Bahasa Indonesia pada khususnya, serta kepada tanah air dan masyarakat Vietnam pada umumnya. Dengan tulus kami berterima kasih kepada para pendengar. Semoga persahabatan antara dua negara semakin erat dan semoga ikatan persahabatan antara para penyiar dan para pendengar kian erat.

Untuk melanjutkan program siaran hari ini, mari kita simak cerita Saudara Waluyo Ibn Dischman tentang situasi wabah Covid-19 di kampung halamannya. Dalam suratnya ia berbagi: “Minggu ini saya sedang giat vaksinasi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan disabilitas, banyak tantangan yang kami peroleh di lapangan terlebih untuk penanganan ODGJ, banyak teknik yang harus dikerjakan untuk memperlancar vaksinasi. Semoga program vaksinasi untuk ODGJ dan disabilitas di Vietnam lancar. “ 

Saudara Waluyo Ibn Dischman yang budiman, saat ini di Vietnam, Perdana Menteri Pemerintah juga memberlakukan haluan prioritas vaksinasi bagi warga miskin dan para objek kebijakan sosial (Resolusi Nomor 12/NQ-CP). Baru-baru ini Rumah Sakit Bach Mai berkoordinasi dengan Kementerian Perencanaan dan Investasi dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19 kepada hampir 200 warga yang memenuhi kriteria vaksinasi. Mereka termasuk dalam 8 kelompok penyandang disabilitas dan warga rentan yang mendapat bantuan dari Kementerian Perencanaan dan Investasi sejak bertahun-tahun lalu. Kelompok penyandang disabilitas dan rentan ini divaksinasi lebih awal bertujuan meningkatkan motivasi, membantu mereka mengatasi kesulitan sehari-hari akibat pandemi, serta melaksanakan target Pemerintah, yaitu mempercepat vaksinasi demi mencapai imunitas masyarakat, serta tidak membiarkan ada yang tertinggal saat pandemi. Pada awal vaksinasi telah dicapai hasil yang positif dan terus berharap bahwa program vaksinasi bagi masyarakat rentan di Vietnam dan Indonesia akan segera mencapai target.

Selain berbagi tentang situasi wabah di daerahnya, Saudara Waluyo Ibn Dischman juga menanyakan: “Adakah undang-undang kesejahteraan hewan di Vietnam? Hewan apa yang dilindungi berdasarkan undang-undang di Vietnam?” Saudara pendengar, di Vietnam saat ini belum ada undang-undang serta payung hukum komprehensif untuk melindungi hewan, namun Negara Vietnam telah memberlakukan aturan berdasarkan dokumen hukum yang melarang perburuan, memelihara, mengurung, membunuh, mengangkut, memperdagangkan satwa liar dan satwa langka yang terancam punah secara ilegal, seperti: Undang-undang Perlindungan Pengembangan Hutan tahun 2004, Undang-Undang tentang Keanekaragaman Biologi tahun 2008, seiring dengan berbagai protokol dan surat edaran pelaksanaan. Selain itu Undang-Undang tentang Kedokteran Hewan tahun 2015 juga telah dengan terinci menentukan standar tentang kedokteran hewan  di Vietnam dan tindakan yang dilarang terkait penyembelihan hewan. Di antara hewan liar di Vietnam yang tercantum dalam buku merah yang perlu dilindungi dapat disebutkan: Lembu liar, Harimau, Saola, Rusa Kuning, Lutung, Gajah, Penyu Belimbing, Badak, Buaya dan lain-lain. 

Saudara Waluyo Ibn Dischman yang budiman, Pemerintah Indonesia telah memberlakukan kebijakan atau perundang-undangan apa tentang perlindungan berbagai jenis hewan di negara Anda? Kami sangat menantikan cerita Anda!

Saudara pendengar, di akhir acara Kotak Surat Anda hari ini, mari kita menikmati lagu “Yakin Akan Menang” yang dikumandangkan penyanyi My Tam, lagu membawa pesan “Ketika kita memiliki keyakinan, tidak ada rintangan yang dapat menghalangi. Ketika kita memiliki keyakinan, mari kita bersinergi demi tujuan bersama. Mari kita berupaya mengatasi semua rintangan dan kesulitan dalam kehidupan!” Lagu tersebut juga merupakan salam perpisahan kami dalam acara Kotak Surat Anda pekan ini, sampai jumpa!


Komentar

Yang lain