(VOVWORLD) - Saudara-saudara pendengar! Kami gembira bisa bertemu kembali dengan saudara-saudara dalam acara mingguan, “Kotak Surat Anda”. Pekan ini, program Siaran Bahasa Indonesia, VOV5 menerima 20 pucuk surat dan email dari saudara-saudara pendengar, di antaranya dari Sdr. M.Sumantri dan Sdr. Agus di Jawa Barat, Sdr. Eddy Setiawan di Bekasi, Sdr. Thedja Haryanto di Kalimantan, dan beberapa pendengar lainnya. Dalam surat dan laporan hasil pemantauan siaran radio dari saudara pendengar yang dikirim kepada kami pekan ini, kualitas gelombang radio cukup baik dan stabil pada frekuensi 12020 Khz dan 9840 Khz, SINPO 44444, 43434. Kalau ada masalah dengan gelombang siaran radio di daerah Anda, marilah segera sampaikan kepada kami, di samping itu, jangan lupa sering mengirimkan laporan hasil pemantauan siaran radio kepada kami. Kami sangat gembira ketika menerima surat dan laporan hasil pemantauan siaran radio dari Anda Sekalian.
Pekan ini, saudara Hari Santosa mengirimkan laporan hasil pemantauan siaran radio pada tanggal 14,15, 17/8, SINPO 44444 dan 43434 kepada kami. Di samping itu ia juga bertanya: “Di Vietnam ada berapa etnis minoritas yang beragama Islam? Apa saja nama etnisnya?”. Saudara Hari Santosa yang budiman, Islam di Vietnam tidak banyak dan pemeluk agama Islam pada pokoknya adalah warga etnis Cham. Menurut data statistik di daerah-daerah, jumlah pemeluk agama Islam di Vietnam mencapai sekitar 72.000 orang dan dibagi menjadi dua mazhab, yaitu Cham Islam dan Cham Ba Ni. Cham Islam adalah komunitas Islam yang tinggal di 12 Provinsi dan Kota seperti: An Giang, Kota Ho Chi Minh, Tay Ninh, Dong Nai, Ninh Thuan, Kien Giang, Tra Vinh, Tien Giang, Long An, Binh Duong, Binh Phuoc dan Kota Hanoi. Sedangkan komunitas Cham Ba Ni tinggal di tiga provinsi seperti: Ninh Thuan, Binh Thuan dan Binh Phuoc. Komunitas Warga etnis Cham Islam dan Cham Ba Ni keduanya mempunyai kepercayaan yang mendalam terhadap Tuhan Allah dan Alquran.
Warga etnis Cham Ba Ni di Provinsi Ninh Thuan (Foto: thegioidisan.vn) |
Cham Islam melaksanakan syariat Islam hampir sepenuhnya dan bersifat asli dan lebih mendalam, sementara itu Cham Ba Ni yang terkena pengaruh mendalam dari Brahmanisme dan kepercayaan setempat dengan sistem matriarkal dan kepercayaan politeisme, maka mereka melaksanakan syariat Islam hanya bersifat simbolik. Pada umumnya, komunitas Islam di Vietnam selalu menaati haluan dan kebijakan yang diberlakukan oleh Partai Komunis dan Negara Vietnam. Bersama dengan kecenderungan integrasi internasional Tanah Air, komunitas Islam di Vietnam juga memperluas pertukaran dengan perseorangan dan organisasi Islam di luar negeri, turut memperhebat kegiatan Islam Vietnam untuk berbaur pada komunitas agama Islam internasional. Saudara Hari Santosa yang budiman, mudah-mudahan uraian sepintas tersebut akan memuaskan Anda. Selain komunitas Cham beragama Islam, komunitas 54 etnis Vietnam juga memiliki kegiatan keagamaan dan adat istiadat sendiri. Marilah mengikuti secara permanen rubrik-rubrik kami supaya bisa lebih jelas.
Dalam surat yang dikirim kepada kami pada pekan ini, saudara Basid Hasibuan bertanya: “Ada berapa badan usaha kecil dan menengah di Vietnam?”. Saudara Basid Hasibuan yang budiman, menurut data statistik ekonomi hasil sensus ekonomi tahun 2017 yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Statistik, Vietnam mempunyai hampir 517.900 badan usaha yang sedang beroperasi, di antaranya 98,1% adalah badan usaha kecil dan menengah. Badan-badan usaha memberikan sumbangan rata-rata sekitar 12,4% bagi APBN, sama dengan 60% GDP, di antaranya badan kecil dan menengah memberikan sumbangan sekitar 45% GDP, 31% total pendapatan APBN dan menciptakan lapangan kerja kepada lebih dari 5 juta tenaga kerja.
Badan-badan usaha kecil dan menengah di Vietnam menduduki 98,1% badan usaha yang sedang beroperasi di Vietnam (Foto: tapchitaichinh.vn) |
Dengan target hingga akhir tahun 2020, total badan usaha di Vietnam bisa mencapai 980.000, bahkan sejuta badan usaha, baik kualitas maupun kuantitas, jumlah badan usaha kecil dan menengah di Vietnam akan meningkat secara berarti. Saudara Basid Hasibuan yang budiman, bagaimana Pemerintah Indonesia menaruh perhatian kepada badan-badan usaha? Bisakah beroperasi secara efektif? Kami berharap bisa menerima keberbagian dari Anda.
Saudara pendengar, sementara wabah Covid-19 sedang merajalela di Indonesia serta di seluruh dunia, apa yang telah Anda lakukan untuk hidup bersama dengan pandemi ini? Pekan ini, saudara Rudy Hartono di Kalimantan berbagi dengan kami tentang cara ia dan perusahaannya hidup bersama dengan virus corona: “Dilokasi saya bekerja hingga saat ini alhamdulillah terhindar dari serangan virus corona. Karena memang perusahaan kami bekerja menerapkan aturan yang ketat akan keluar masuk orang di wilayah kerja. Setiap orang yang masuk wajib melalui protokol kesehatan yang telah diatur oleh Direksi. Kini kami terbiasa dengan protokol kesehatan, menjaga kebersihan, berolah raga, pakai masker dan cuci tangan ketika masuk kantor. Sedangkan jaga jarak tidak begitu kami terapkan karena di wilayah kami telah melakukan pembasmian hama sesuai dengan protokol kesehatan yang ketat ”. Saudara pendengar, ketika wabah Covid-19 sedang mengalami perkembangan rumit, tetapi belum ada vaksin pencegahan, maka kita harus hidup bersama dengan wabah dengan cara yang paling aman.
Mari kita bersama-sama bersinergi memundurkan pandemi Covid-19 (Foto: China Daily) |
Semoga dengan keberbagian dari saudara Rudy Hartono tersebut, Anda Sekalian juga belajar dan menerapkan lebih banyak cara sendiri agar “aman” menghadapi pandemi. Kami berharap akan menerima lebih banyak penjelasan tentang cara hidup bersama dengan wabah Covid-19 dari Anda Sekalian .
Saudara pendengar, apabila Anda ingin mendengar dan membaca kembali program siaran kami, silakan Saudara akses website: www.vovworld.vn. Semua pertanyaan mohon dikirim ke alamat Email: Indonesia.vov5@gmail.com atau alamat pos: Jalan Ba Trieu, nomor 45, Distrik Hoan Kiem, Kota Ha Noi, Vietnam.