Pada pekan lalu, kami menerima laporan hasil pemantauan siaran radio dari saudara Rudy Hartono dan Thedja Haryanto di Kalimantan Barat pada 27 hingga 31 Oktober dan 2 November di kedua frekuensi 12020 Khz dan 9840 Khz dengan SINPO 54444 dan 55555. Dari Pekan Baru, saudara Fachri mengirim laporan hasil pemantauan siaran radio dari 22 Oktober sampai 2 November dengan SINPO 44444 dan 55555. Laporannya juga memberitahukan bahwa pada 25 Oktober, di frekuensi 12020 Khz tidak ada sinyal. Kami juga menerima laporan hasil pemantauan siaran radio dari saudara Eko Endri Wijono di Nganjuk dengan kualitas gelombang siaran yang relatif stabil. Di samping sejumlah laporan dari Indonesia, kami juga menerima laporan-laporan hasil pemantauan siaran dari saudara Dinglu di Tiongkok, saudara Muhammad Aqeel Bashir di Pakistan dan beberapa pendengar di India. 

Warga etnis minoritas Mong membuat lembaran Pho Jagung

Para pendengar yang budiman, pada pekan lalu, artikel-artikel mengenai kuliner yang diunggah di Fanpage VOV5 Indonesia mendapat perhatian para pendengar. Ketika mengomentari artikel dengan judul: “Pho Jagung – hidangan unik di dataran tinggi batu Dong Van”, para pendengar menulis: “Pho Jagung yang dibuat sepertinya pasti enak”, “Lembaran pho bukan dibuat dari tepung beras maka terbuat dari tepung jagung, sangat luar biasa”, “pasti sangat menarik sehingga saya mau mencicipinya”.

Sementara itu, artikel-artikel tentang pariwisata juga mendapat banyak like, share, dan komentar dari para pendengar. Ketika mengomentari artikel “Vietnam Airlines membuka missi penerbangan langsung Jakarta-Hanoi”, saudara Sandy Santoso menulis : “Selamat atas penerbangan langsung Hanoi Jakarta, semoga memudahkan wisatawan untuk berkunjung ke kedua negara tersebut”. Saudara Billy Chandra menyatakan: “Saya secara rutin bermobilitas antara Vietnam dan Indonesia, apabila mau terbang dengan Vietnam Airlines, harus transit di Kota Ho Chi Minh. Sekarang ketika dibukanya misi penerbangan ini, sangat kondusif bagi saya sendiri dan semua pebisnis atau orang-orang yang harus sering bepergian seperti itu”.

Sedangkan, ketika mengomentari artikel : “Aris – Pencerita tentang Vietnam melalui Perspektif Indonesia”, saudara Idris berbagi kenangannya tentang  kunjungan ke Vietnam:

Pusat pekan raya dan pameran nasional di Kecamatan Dong Anh, Kota Hanoi

Saudara Drian Polii yang budiman, Pusat Pekan raya dan pameran nasional (di Kecamatan Dong Anh, Kota Hanoi) merupakan proyek yang diinvestasikan dan dibangun oleh Vingroup di atas lahan seluas 900.000 meter persegi lebih. Ini menjadikan kompleks pusat pameran terbesar di Asia Tenggara dan termasuk dalam 10 besar kompleks pusat pameran terbesar di dunia.

Inti kompleks ini adalah Gedung Pameran Kim Quy dengan lengkungan baja seberat 24.000 ton dan ketinggian 56 meter. Dengan luas area mencapai 130.000 meter persegi, Gedung Pameran Kim Quy mempunyai 9 aula dan 1 aula utama yang terbesar. Selain Gedung Pameran Kim Quy, juga ada: pusat pameran berkala, 4 panggung pameran outdoor, pusat konferensi berkaliber internasional yang terbesar di Vietnam, taman hijau, dan zona kuliner……

Diresmikan bertepatan dengan peringatan HUT ke-80 Revolusi Agustus (19/8/1945-19/8/2025), Pusat ini menjadi tempat penyelenggaraan banyak event besar seperti : Pameran 80 tahun prestasi tanah air, Pekan raya Musim Gugur 2025, Tea Show Hanoi 2025 atau event-event musik ….  sehingga menyerap kedatangan banyak warga Ibukota, wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara.