Media /
Depan prasasti batu yang mencatat secara lengkap nama, usia dan gender dari 504 warga yang tak berdosa yang dibunuh oleh serdaru AS pada pagi tanggal 16 Maret tahun 1968.
Pada pukul 5.03 pagi hari, helikopter yang mengangkut lebih dari 100 serdadu AS mendarat di desa dan memberondongi para warga yang sedang bersawah, termasuk wanita dan anak-anak.
Hanya dalam waktu 4 jam, dari pukul, serdadu AS telah menghabisi jiwa 504 warga yang tak berdosa dengan meriam dan senapan.
Semua alat-alat ini semuanya modern
60 buah foto yang dibuat oleh wartawan perang Ronald Haeberle yang hadir dalam mars yang dilakukan oleh tentara AS telah membantu kasus ini disebar-luaskan di dunia
Pemandu wisata Hoang Thi Lan sedang menunjuk foto-foto para serdadu AS yang hadir pada serangan ini, di antarana ada Vernado Simpson, Pendleton, Reid, Fred, Medlo, Kenneth....
Di samping itu, dalam gedung ini dipamerkan foto-foto para warga sipil yang dibasmi oleh tentara AS
Mayattumpang tindih
Selama 4 jam tersebut, serdadu AS tidak menderita kerugian apa pun, kecuali seorang serdadu AS, Herbert Carte telah menembak pada kakinya sendiri karena tidak mau ikut perang ini lagi.
Hugh Thompson, orang yang berani menyelamatkan beberapa warga sipil Vietnam dengan helikopter, kemudian hari menjadi salah satu di antara saksi yang menggugat kejahatan AS pada saat itu.
Kelompok patung serdadu AS di saluran air, tempat pertama berlangsung massakre
107 warga sipil telah dibasmi di saliran air ini secara kolektif. Sampai sekarang saliran air tersebut masih disimpan dalam ruang bekas peninggalan ini.
Di belakang desa Son My sekarang ada kira-kira 90 makam kolektif dan di samping saluran air ialah dua makam kolektif, dimana ada satu makam yang mengkubur 9 orang dan satu makam yang mengkubur 13 orang.
Di sebelah sana saluran air ini, Badan Pengelolaan zona tersebut telah membangun kembali beberapa rumah yang beratap dari daun dan memugar kebun dari beberapa keluarga menurut cerita-cerita dari para orang yang berhasil selamat agar para pengunjung bisa menggambarkan kehidupan di desa Son My dulu.
Sajian sehari-hari dari warga kecamatan Son My sebelum terjadi massakre tersebut
Stew menghindari meriam dari keluarga bapak Le Ly yang dihancurkan serdadu AS pada 16/3/1968
Badan pengelola telah melakukan revonasi beberapa stew tersebut
Di tengah bekas peninggalan ini dibangun Tugu monumen untuk mengenangkan 504 korban massakre My Lai
Massakre My Lai telah lewat pada 50 tahun lalu, orang-orang pada masa itu sudah tidak ada yang hidup lagi, tetapi Gedung Bekas Peninggalan Perang Son My akan untuk selama-lamanya merupakan bukti hidup-hidup tentang kejahatan yang dilakukan oleh tentara AS. 5 orang dalam keluarga bapak Do Ky yang dibasmi dalam massakre ini dan rumahnya telah dibakar hanya tinggal fundasi rumah
Gedung Bekas Peninggalan Perang Son My telah mendapat pengakuan dari Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Vietnam sebagai Situs Peninggalan Sejarah Nasional pada tanggal 29 April 1979.
Hingga tahun 2002, tempat ini sekali lagi mendapat pengakuan sebagai Situs Peninggalan Sejarah Nasional yang penting istimewa dan merupakan destinasi yang atraktif dalam paket-paket wisata yang berkonektivitas dengan Pulau Ly Son, Provinsi Quang Ngai.

Gedung Bekas Peninggalan Perang Son My setelah 50 tahun massakre My Lai

(VOVWORLD) -Barang kali ada sedikit orang yang mengira bahwa di tempat ini pada 50 tahun lalu telah terjadi satu massakre yang mengguncangkan bola bumi (atau disebut peristiwa massakre My Lai). Dari foto-foto yang dibuat oleh wartawan perang, dari cerita-cerita para saksi mata yang berhasil selamat, pemerintahan daerah telah membangun museum ini sebagai satu bukti tentang perang agresi  kejam yang dilakukan oleh tentara Amerika Serikat (AS) di dusun kecil My Lai, Desa Son My, Kecamatan Tinh Khe, Kabupaten Son Tinh, Provinsi Quang Ngai, Vietnam Tengah.

Huong Tra