Pagoda Keo-Pagoda terkenal di daerah dataran rendah Bac Bo

(VOVworld) - Bicara tentang pagoda-pagoda  di daerah dataran rendah Bac Bo, tidak bisa tidak bicara tentang pagoda Keo, di provinsi Thai Binh, Vietnam Utara. Pagoda Keo merupakan satu bangunan artistik unik yang dibangun dengan kayu, menjadi simbol arsitektur kuno  Vietnam. Meski berulang kali sudah mengunjungi pagoda Keo, tapi para turis akan tidak pernah merasa bosan karena setiap kali berkunjung akan  setiap kali bisa menemukan  sesuatu  yang baru dari pagoda terkenal ini. 


Pagoda Keo-Pagoda  terkenal di daerah dataran rendah Bac Bo - ảnh 1
Pagoda Keo dibangun dari   1630 sampai  1632  menurut arsitektur  zaman Dinasti Le

Dari kota Thai Binh, lewat penggalan jalan sejauh kira-kira 15 Km, para turis akan menapakkan kaki di pagoda Keo yang juga disebut  dengan nama gelar Than Quang - satu pemandangan alam yang indah di kecamatan Duy Nhat, kabupaten Vu Thu, provinsi Thai Binh. Berlokasi di samping tepi sungai Hong (sungai Merah) dan di tengah-tengah pesawahan padi yang menghijau luas, pagoda Keo mempunyai arsitektur tradisional menurut tipe: “Luar tidak bisa masuk, dalam tidak bisa ke luar”. Menurut para peneliti, sekarang seluruh arsitektur  pagoda ini mempunyai 17 bangunan  yang terdiri dari 128 ruang dan diatur dengan urutan: Tien Phat, hau Thanh” (artinya ruang depan memuja Buddha, ruang di belakang memuja Dewa”. Di pagoda Keo, ada tiga kolam, di depan gerbang tiga pintu dalam, ada satu kolam yang dimisalkan sebagai satu sekesel dan di dua samping ada dua kolam  yang menciptakan satu pemandangan alam yang eksotis, sejuk dan akrab.

Ketika datang ke pagoda Keo, provinsi Thai Binh, para turis merasa heran akan perangkat daun pintu di gerbang tiga pintu dalam. Daun pintu ini tingginya 2 meter, lebarnya 2,6 meter dengan papan yang terukir dengan gambar sarang naga yang membawa seni rupa zaman purna  Dinasti Le (1428-1789) dengan garis-garis yang berlakuk-lakuk seperti awan dan kelewang yang berbentuk naga sangat unik. Saudari Le Phuong Dung, pemandu wisata Badan Pengelolaan situs peninggalan sejarah Pagoda Keo memberitahukan: “Bagi naga sendiri pada zaman Dinasi Le menengah (1428-1789), selain imajinasi naga ibu yang ganas, di kejauhan juga ada imajinasi naga anak yang bersembunyi di belakang induknya, oleh karena itu, keseluruhan itu  disebut sebagai kompleks naga”.


Pagoda Keo-Pagoda  terkenal di daerah dataran rendah Bac Bo - ảnh 2

Pagoda Keo-Pagoda  terkenal di daerah dataran rendah Bac Bo - ảnh 3
Pagoda Keo merupakan salah satu diantara pagoda-pagoda paling kuno di Vietnam
 

Di seluruh zona memuja Buddha di pagoda Keo, ada kira-kira 100 patung. Setelah memuja Buddha, para turis  memuja Dewa  Khong Lo Thien Su - seorang biksu pada zaman Dinasti Ly (1010-1226). Khususnya, para turis bisa memandangi  satu papan hias dari kayu yang paling besar di pagoda Keo dengan kata-kata “Ly the quoc su” (artinya Biksu Negara zaman Dinasti Ly) yang ditulis oleh seorang tokoh terkenal bernama Nguyen Van Cuong di provinsi Thai Binh. Terletak di samping ruang  memuja Dewa, ada satu sumur batu. Dinding sumur ini diatur dengan 36 lumpang batu. Konon, itulah lumpang-lumpang batu yang menumbuk beras untuk memelihara orang-orang yang membangun pagoda ini.

Yang mengesankan dan paling unik di pagoda Keo ini ialah tingkat menara untuk memasang lonceng. Menara ini merupakan satu arsitektur indah yang tingginya 11,04 meter dan punya tiga tingkat. Di tingkat pertama, ada satu instrumen musik dari batu, tingginya 1,2 meter. Di tingkat ke-2, ada  dua lonceng perunggu  besar yang tingginya 1,3 meter dan diameter 0,69 meter yang dibuat pada tahun 1686. Dua lonceng kecil yang dipasang di tingkat ke-3 di tingkat yang paling atas, tingginya 0,62 meter dan diameternya 0,69 meter dan dibuat pada tahun 1796.

Ketika datang ke pagoda Keo, tidak hanya bisa menikmati pemandangan alam di sana, para turis  bisa membeli dan menikmati  produk khusus yang enak dan  bersih di daerah ini.  Menurut hemat ibu Pham Thi Nga, warga di provinsi ini memberitahukan: “Di daerah ini, ada berbagai jenis produk pertanian seperti kedelai, kedelai hitam, kedelai hijau dan beras ketan. Selain itu juga da berbagai jenis kue dan gula-gula. Para turis setelah berziarah di pagoda ini  biasanya banyak membelinya sebagai oleh-oleh”.

Mengalami perjalanan waktu 400 tahun, pagoda Keo tetap mempertahankan nilai arsitekturnya. Saban tahun, pesta pagoda Keo yang diselenggarakan secara besar-besaran telah menyerap kedatangan banyak turis semua penjuru Tanah Air. Ibu Pham Thi Nga memberitahukan bahwa pagoda Keo merupakan satu tempat  wisata religius yang tidak bisa kurang bagi para turis ketika mengunjungi provinsi Thai Binh.

Dalam fikiran orang Vietnam, ada kata-kata: “Meski bapak ibu menghajar saya, saya tidak bisa melewatkan pesta pagoda Keo di malam purnama”. Ketika datang ke pagoda Keo, para turis tidak hanya mengerti lebih jelas tentang arsitektur  Buddha, melaikan juga  mengalami pengalaman tentang daerah bumi dan warga provinsi Thai Binh di satu situs peninggalan sejarah nasional.


Komentar

Yang lain