Vu Xuan Trung, pemuda emas pelajaran matematika dari provinsi Thai Binh

(VOVworld) – Dalam Olympiade Matematika Internasional tahun 2015 yang baru saja berlangsung di Thailand, pelajar Vu Xuan Trung, pelajar sekolah SMA spesialis provinsi Thai Binh (Vietnam Utara) telah menggondol medali emas dengan 34 nilai.


Vu Xuan Trung, pemuda emas pelajaran matematika dari provinsi Thai Binh - ảnh 1
Pelajar Vu Xuan Trung
(Foto: vovworld.vn)

Pulang kembali dari Olympiade Matematika Internasional tahun 2015 yang diadakan di Thailand, Vu Xuan Trung menjadi nama yang paling banyak dibicarakan oleh para teman dan guru, karena pelajar yang paling muda dalam rombongan pelajar Vietnam telah memperoleh nilai paling tinggi dalam rombongan. Dengan menyumbangkan medali emas, dia bersama dengan rombongan  membawa Vietnam menduduki posisi ke-5 diantara 104 rombongan peserta Olympiade ini. Ini juga adalah urutan paling tinggi selama ini yang dicapai oleh tim seleksi Olympiade Matematika Nasional Vietnam.

Hadir di bandara sejak sangat dini, bapak Vu Xuan Hao di kecamatan Dong Cac, kabuapten Dong Hung, provinsi Thai Binh selalu bersenyum ketika bicara tentang anak laki-laki bungsunya yaitu Vu Xuan Trung yang baru saja menggondol medali emas Olympiade Matematika Internasional. Vu Xuan Trung mempunyai kemampuan belajar matematika sejak masa kecil dan pada tingkat  SD, dia telah dipilih masuk tim seleksi matematika dan memperoleh hadiah tinggi. Pada klas 5, dia memperoleh hadiah pertama lomba matematika anak-anak secara nasional yang diadakan di kota Hue. Pada klas 9, dia memperoleh hadiah pertama lomba matematika tingkat provinsi. Bapak Vu Xuan Hao mengatakan: “Ketika mendapat berita bahwa anak saya memperoleh hadiah, keluarga saya sangat gembira. Keluarga saya punya 5 orang anak dan Vu Xuan Trung adalah anak bungsu. Dia mempunyai bakat sejak kecil dan punya kecerdasan bawaan sejak lahir”.

Untuk memikirkan biaya belajar bagi Vu Xuan Trung, pada waktu senggang, bapak Vu Xuan Hao datang ke semua daerah di kota Thai Binh untuk meraparasi kunci dan istrinya juga menjual barang-barang kelontong. Dengan mengetahui ayah-ibunya harus hidup susah payah, maka Vu Xuan Trung semakin bertekad untuk belajar. Saban hari, dia naik sepeda melewati penggalan jalan sejauhnya 7 kilometer untuk pergi ke sekolah. Dia juga sedar mengatur waktu belajar di rumah dan membantu ayah-ibu dalam pekerjaan rumah tangga.

Ketika berbicara tentang pelajarnya, ibu guru Dao Thi Le Dung dari sekolah SMA spesialis provinsi Thai Binh memberitahukan bahwa ketika masuk klas 10, Vu Xuan Trung selalu memelopori klas. Dia adalah pelajar yang rendah hati dan sangat tenang baik ketika mencapai sukses maupun ketiga gagal. Ibu guru Dao Thi Le Dung mengatakan: “Di klas, Vu Xuan Trung sedikit bicara, tapi memecahkan soal matematika sangat cepat, bisa dikatakan, jauh melampaui teman-teman se-klas lainnya. Kemampuan belajarnya secara independen sangat baik. Dia menguasai pelajaran secara cepat, mantap dan menangani dengan cepat jumlah soal matematika pekerjaan rumah. Berulang kali dia mempunyai cara pemecahan soal yang  kreatif dan baru terbanding dengan cara yang dikerjakan para guru dan teman-temannya”.

Vu Xuan Trung tidak punya syarat untuk belajar los, pengetahuan yang dia miliki ialah dari belajar di klas dengan belajar sendiri mencari tahu melalui buku dan kursus-kursus pemupukan jangka pendek dalam tim seleksi sekolah. Akan tetapi, dia tidak belajar seperti “kutu buku”, tapi mengatur waktu belajar sangat rasional. Dia menyediakan banyak waktu untuk belajar, tapi ketika sudah belajar dia akan berfokus secara maksimal. Ketika berbagi pengalaman belajarnya, Vu Xuan Trung memberitahukan bahwa dia selalu menaati jadwal waktu belajar di sekolah, sedangkan di rumah, dia hanya menyediakan waktu dari 2 sampai 3 jam untuk belajar matematika. “Keasyikan terhadap matematika pasti sudah ada sejak masa belajar di  SD, saya selalu merasa senang ketika mencari tahu akan kisah-kisah yang bersangkutan dengan matematika, tentang para ahli matematika dan kisah-kisah yang bersangkutan. Hanya perlu memperhatikan pengajaran di klas dan ketika memecahkan satu soal matematika, saya harus berpikir secara teliti”.

Untuk pertama kalinya ikut serta dalam Olympiade Matematika Internasional dan menggondol medali emas, tapi, Vu Xuan Trung memberitahukan bahwa ini hanyalah sukses permulaan yang dia rebut dalam usaha belajar dan meneliti matematika. Bersamaan itu, dia akan juga menggembleng diri dalam bahasa Inggeris untuk mengusahakan bea siswa  belajar di luar negeri. Dengan vitalitas dan keasyikannya terhadap matematika, yakinlah bahwa semua rencananya akan menjadi kenyataan.  


Komentar

Yang lain