Inti sari kota pelabuhan Hien

(VOVWORLD) - Kota pelabuhan Hien dulu adalah tempat berhimpun dan interferensi dari banyak kebudayaan. Mengalami gejolak dan pasang surutnya sejarah, selar-selar tentang kota pelabuhan Jalan Hien pada masa keemasan tetap terukir secara jelas di bangunan-bangunan arsitektur, adat istiadat dan cara hidup. Yang tipikal ialah situs-situs peninggalan sejarah seperti kuil sastra Xich Dang, pagoda Chuong, pagoda Hien, kuil Mau, kuil May, kuil Kim Dang dan lain-lain.
Inti sari kota pelabuhan Hien - ảnh 1Kuil sastra Xich Dang  (Foto: vovworld.vn) 

Sebagai pelabuhan dagang yang pernah terkenal dalam sejarah, kota pelabuhan Hien telah pernah ada destinasi bagi para pedagang asing asal lebih dari 10 negeri untuk melakukan bisnis dan perdagangan seperti Belanda, Jepang, Spanyol, Portugal, Tiongkok dan lain-lain. Bersama dengan barang dagangan, para pedagang asing telah membawa banyak arsitektur, adat istiadat dan kebudayaan yang beranekaragam ke daerah ini. Vu Van Thuan, Wakil Ketua Komite Rakyat Kota Hung Yen memberitahukan bahwa situs-situs peninggalan sejarah di kota pelabuhan Hien dibangun dan berkembang pada abad XVI dan abad XVII yang berkaitan dengan periode yang terkenal dengan kata-kata ungkapan:  pertama ialah ibu kota kerajaan dan  kedua ialah kota pelabuhan Hien.

“Karena perjalanan waktu dan pengaruh yang ditimbulkan oleh alam sekitar, situs-situs peninggalan sejarah harus dipulihkan dan direvilitasi. Situs-situs peninggalan sejarah ini berkaitan dengan satu periode pekembangan sejarah kota pelabuhan Hien. Hingga sekarang, antara masa lampau dan masa depan, dewasa ini semua situs peninggalan sejarah itu merupakan aksentuasi sejarah. Semua situs peninggalan sejarah ini merupakan selar dari waktu sekaligus memanifestasikan arsitektur, nilai spiritualitas dan sejarah, mencatat kembali sela-selar dalam proses terbentuk dan berkembangnya kota pelabuhan Hien dulu dan Kota Hung Yen dewasa ini”.

Yang menonjol di kompleks situs peninggalan sejarah kota pelabuhan Hien ialah arsitektur. Arsitektur dari semua bangunan punya kombinasi dan interferensi secara harmonis dan canggih antara arsitektur Tiongkok, arsitektur Barat dengan kebudayaan Vietnam seperti misalnya kuil Thien Hau, pagoda Pho, padoda Chuong, balai pemujaan kuno dan lain-lain. Di antaranya, yang menonjol ialah bangunan-bangunan dengan arsitektur asli Vietnam seperti pagoda Chuong, pagoda Ne Chau, padoda Hien, kuil Mau, kuil May, kuil Kim Dang, kuil sastra  Xich Dang dan lain-lain.

“Kuil sastra Xich Dang merupakan simbol Provinsi Hung Yen. Kuil sastra ini dibangun pada zaman dinasti Le dan dipugar pada tahun 1839. Ini adalah tempat memuja Dewa Khong Tu, pak guru Chu Van An dan para dewa dari ajaran Konfusionisme. Ini adalah salah satu di antara 6 kuil sastra yang masih ada di Vietnam hingga dewasa ini”.

Dibangun dari awal abad XVII, kuil sastra Xich Dang adalah tempat memuliakan taraf pengetahuan dari warga kota pelabuhan Hien dan masih berhasil menjaga ciri-ciri klasiknya setelah kira-kira 400 tahun. Terletak di Desa Xich Dang, Kecamatan  Lam Son, Kota Hung Yen, kuil sastra Xich Dang merupakan tempat yang penting dalam kompleks situs peninggalan sejarah kota pelabuhan Hien. Di bangun pada tahun 1701 dan dipugar pada tahun 1839, hingga kini, arsitektur kuno di kuil sastra ini tetap utuh. Ini adalah bangunan arsitektur yang khas dan dianggap sebagai simbol Provinsi Hung Yen.

Bersama dengan kuil sastra Xich Dang, pagoda Chuong di kompleks situs peninggalan sejarah kota pelabuhan Hien dulu pernah dianggap sebagai “pemandangan alam nomor satu di kota pelabuhan Hien”. Pagoda ini terletak di Desa Nhan Duc, Kecamatan Hien Nam, Kota Hung Yen. Dibangun pada zaman dinasti Le (abad XV) dan dipugar secara besar-besaran pada tahun 1707 sehingga menciptakan pagoda yang sempurna seperti dewasa ini. Nguyen Thi Lien, pemandu wisata di situs peninggalan sejarah ini memperkenalkan: “Seperti halnya dengan banyak pagoda lain, pagoda Chuong adalah tempat memuja Sang Buddha, menasehati supaya orang hidup baik dan melakukan tindakan amal, jangan melakukan kejahatan. Di lapangan di depan Tam Bao (tiga pintu) masih tersimpan tempat membakar hio dari batu. Ini dianggap paling langka di kota pelabuhan Hien, Provinsi Hung Yen”.

Bersama dengan arsitektur yang khas, semua situs peninggalan sejarah dihiasi dengan patung pemujaan di tengah-tengah pemandangan alam yang harmonis sehingga membuat banyak situs peninggalan sejarah di kota pelabuhan Hien berhasil menciptakan kesan yang mendalam dalam hati para pengunjung. Yaitu kuil kuno Mau yang terletak di bayangan pohon tua yang berakar tiga di tepi danau berbentuk separo keliling yang puitis, adalah kuil May yang terletak di tepi sungai Hong yang dianggap paling indah terbanding dengan banyak pemandangan alam yang lain. Selain bangungan-bangunan demi kebutuhan aktivitas agama dan keyakinan, Kota Hung Yen dewasa ini juga berhasil menyimpan beberapa situs peninggalan sejarah yang bersangkutan dengan aktivitas warga kota pelabuhan Hien dulu. Semuanya telah terhimpun menjadi Kompleks Situs Peninggalan Sejarah kota pelabuhan Hien yang diklasifikasi menjadi situs peninggalan sejarah arsitektur dan keseninan nasional yang khusus.  

Komentar

Yang lain