Perjalanan Mempertahankan Hidup Pasien Covid-19 ke-91

(VOVWORLD) - Di antara para pasien Covid-19 yang tercatat di Vietnam, pasien ke-91, seorang pilot orang Inggris, 43 tahun, merupakan kasus yang paling banyak mendapat perhatian dari para tenaga kesehatan serta opini umum di penjuru negeri. Ini merupakan pasien yang paling parah hingga saat ini dengan perkembangan-perkembangan yang sangat rumit.
Perjalanan Mempertahankan Hidup Pasien Covid-19 ke-91 - ảnh 1Pasien Covid-19 ke-91 sedang berobat di Rumah Sakit Cho Ray (Foto: VNA) 

Pada 22 Mei lalu, pasien ini dipindah dari Rumah Sakit Tropis Kota Ho Chi Minh ke Rumah Sakit Cho Ray untuk meneruskan pengobatan setelah 65 hari berjuang. Lebih dari dua bulan pengerahan tenaga dan pikiran untuk mempertahankan hidup pasien ke-91 ini telah membuktikan kemampuan tim dokter Vietnam dalam perang melawan pandemi Covid-19.

Tes medis yang dilakukan badan kesehatan pada 20 Maret lalu menetapkan bahwa pilot Inggris yang positif Covid-19 ini menjadi pasien ke-91 di Vietnam. Sebelumnya, pada 18 Maret, pilot ini dibawa ke Rumah Sakit Tropis Kota Ho Chi Minh berkaitan dengan Bar Buddha, yang dikenal sebagai kawasan wabah Covid-19 terbesar di Kota Ho Chi Minh hingga sekarang. Kemudian, sejak 25 Maret, pasien ini harus bernafas menghirup oksigen melalui masker. Lalu pada 5 April ia harus menggunakan ventilator oksigen, dan sehari kemudian harus dilakukan intervensi dengan metode jantung dan paru-paru tiruan (ECMO – Extracorporeal Membrane Oxygenation) di kamar isolasi tekanan negatif.

Sebuah perjalanan mempertahankan kehidupan seorang pasien dengan tinggi badan 1,81 meter, berat 100 kg, dengan paru-paru yang terkena infeksi berat, telah dimulai. Tim dokter yang meliputi 4 dokter dan 12 perawat yang paling profesional, berpengalaman di Rumah Sakit Tropis Kota Ho Chi Minh dan Rumah Sakit Cho Ray telah ditugaskan merawat pasien istimewa ini. Tenaga kesehatan dibagi menjadi 3 shift dan 4 tim untuk bekerja secara terus menerus siang-malam, dan disebut sebagai “Tim Istimewa”. Pham Thi Tuyen, Perawat Bagian Penyakit Menular D, yang langsung merawat pasien ke-91, menjelaskan bahwa pada hari-hari pertama masuk ke rumah sakit dan masih sadar, pasien ini tidak kooperatif, tidak mau makan atau minum yang mungkin disebabkan karena lelah dan tidak punya selera makan, seperti halnya yang dialami hampir semua pasien Covid-19. Akan tetapi, setiap hari suster Tuyen selalu datang menyapa pasien istimewa ini. Berangsur-angsur tenaga kesehatan dan pasien dapat lebih saling memahami satu sama lain. Pasien mulai kooperatif dengan para nakes hingga menjelang pasien tak sadarkan diri.

“Semua orang menunggu perkembangan positif pasien ini karena usaha yang kita berikan sudah banyak. Ada 20 orang yang bertugas hanya untuk merawat seorang pasien, mulai dari dokter, perawat, hingga teknisi. Kami ingin berhasil mengobati pasien ini, dan setiap hari kami menunggu hasil-hasil terbaik dari pasien ini”.

Ketika perkembangan kesehatan pasien ke-91 memburuk, protokol pengobatan Covid-19 di dunia belum mencapai kesepakatan, oleh karenanya proses pengobatan pasien ini juga mengalami banyak kesulitan ketika tenaga dokter, para pakar senior Vietnam tentang pemulihan, penularan dan hematologi harus mengobati sambil mengusahakan opsi-opsi selanjutnya. Semua opsi yang paling optimal dikeluarkan, bersamaan dengan itu peralatan-peralatan medis yang paling modern dan paling baik dikerahkan Rumah Sakit untuk mengobati pasien. Dokter Nguyen Thanh Phong, Kepala Bagian Penularan D, Rumah Sakit Tropis Kota Ho Chi Minh, mengatakan:

“Semua jenis obat yang digunakan untuk pengobatan pemulihan darurat di Vietnam digunakan untuk pasien ini. Belum pernah ada pasien yang harus menjalani pengobatan seperti itu. Ada obat yang belum pernah digunakan di Vietnam dan harus diimpor dari negara lain. Tetapi proses untuk membelinya memakan waktu sekitar 10 hari. Dalam proses menunggu obat itu, para pakar Vietnam juga harus berpikir bagaimana bisa menggunakan obat-obatan lain yang tersedia dan digunakan di pasar Vietnam. Obat ini belum ada dalam protokol pengobatan, tetapi ketika menggunakannya dalam pengobatan, kami juga melihat indikasi yang baik dalam 7 hari pertama”.

Pasien ke-91 dengan penyakit-penyakit kelainan penggumpalan darah dan efusi fleura, hasil tesnya kadang-kadang positif, kadang-kadang negatif, bahkan ada saat yang sangat kritis sehingga membuat barisan kesehatan Vietnam harus begadang sepanjang malam. Tetapi hal tersebut tidak membuat para dokter menyerah, namun justru semakin berupaya keras dan bertekad menyelamatkan pasien. Merasa lega setelah 65 hari melakukan pengobatan secara terus-menerus demi pasien ini, Dokter Nguyen Thanh Phong mengungkapan:

“Tanggung jawab kami adalah berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan pasien. Sampai saat ini, pasien ini sudah diobati di Rumah Sakit Tropis selama dua bulan. Melakukan pernapasan dengan mesin selama 10 hari terus-menerus, dan pasien masih tetap hidup merupakan hal yang menggembirakan dan keberhasilan dalam tahapan pertama. Semua parameter gejala tampaknya menuju arah membaik”.

Perjalanan Mempertahankan Hidup Pasien Covid-19 ke-91 - ảnh 2Para dokter Rumah Sakit Tropis Kota Ho Chi Minh melakukan diagnosa melalui video tentang kasus pasien ke-91 (Foto: VNA)  

Bagi Dokter Nguyen Thanh Phong yang telah bekerja selama 23 tahun di bidang kesehatan, kasus pasien ke-91 merupakan pasien yang paling khusus. Dengan keberhasilan awal dalam mengobati pasien ini, ia dan para rekannya telah mengumpulkan banyak pengalaman bernilai untuk diterapkan pada para pasien Covid-19 lainnya yang masih dalam pengobatan di basis-basis kesehatan di tingkat pusat maupun tingkat provinsi di Vietnam.

Setelah 65 hari berobat dengan 46 hari menggunakan ECMO, pasien ke-91 dibawa ke Rumah Sakit Cho Ray untuk melanjutkan pengobatan dalam situasi kesehatan yang stabil, negatif terhadap virus SARS-CoV-2 dan mulai ada perkembangan yang luar biasa. Bagi pasien ke-91, meskipun sudah mengakhiri masa 65 hari berobat di Rumah Sakit Tropis, tetapi perjalanan untuk sembuh masih lama. Dokter Nguyen Tri Thuc, Direktur Rumah Sakit Cho Ray, menegaskan bahwa rumah sakit ini akan mengerahkan semua kekuatan untuk menyelamatkan pasien ini.

Komentar

Yang lain