Daya tarik dari masakan jalanan di Kamboja

(VOVworld) - Tidak hanya terkenal dengan candi Angkor saja, Kamboja juga  mempunyai khasanah kuliner yang kaya raya, menyerap selera para wisatawan ketika menampakkan kakinya di negeri pagoda ini. Selain masakan-masakan yang dikerjakan secara teliti dan cermat di semua restauran dan hotel, wisatawan juga bisa mencicipi masakan-masakan jalanan yang  khas yang bisa dijumpai dimana-mana. 

                                                       Daya tarik dari masakan jalanan  di Kamboja - ảnh 1
Bermacam-macam masakan dari serangga dijual di  
jalan- jalan di  kota Phnom Penh.
(Foto: www.amthuc365.vn).

Di Phnom Penh, Ibukota Kamboja, di sepanjang jalan raya Preah Quay, wisatawan tampaknya tersesat masuk ke daerah bumi seperti “dalam impian” di satu sisi adalah sungai Mekong yang mengalir tenang, di sisi lain yalah Istana Kerajaan yang besar dan megah.

  Di jalan ini juga terhimpun banyak warung makan, warung bir dan kios keliling yang menjual makanan. Berdiri disamping kios keliling yang menjual makanan itu, saudara Thanh Nam, wisatawan asal kota Hanoi dan saudari Thuy Chi  asal Ho Chi Minh (Vietnam Selatan) memberitahukan: “Masakan Kamboja enak. Saya sangat menyukai daging sapi panggang, karena dagingnya manis dan berbau harum. Khususnya, saya juga menemukan masakan-masakan lain di sini, misalnya belalang, kalajengking, keong pedas dan lain- lain….”.

Di sini juga dijual masakan dari jangkrik dan bermacam-macam serangga. Pada masa kanak- kanak, saya sering menangkap jangkrik, tetapi tidak tahu bahwa jangkrik yang dipanggang baunya berbau harum. Di sini ada bermacam-macam jangkrik, misalnya jangkrik batu dan jangkrik nasi yang berbadan lunak. Wisatawan ketika berkunjung di Kamboja selalu ingin mencicipi masakan-masakan ini”.

Memang benar, diantara bermacam-macam masakan jalanan di Kamboja ini, harus bicara tentang serangga yang pernah dimasukkan ke dalam daftar 10 besar masakan yang enak dari negara-negara Asia Tenggara. Warga Kamboja menganggap masakan-masakan dari serangga sebagai masakan umum, populer dan rasanya sangat enak.

Tidak hanya di kota Phnom Penh saja, di atas jalan yang menuju ke propinsi Xiem Riep untuk mengunjungi candi Angkor yang terkenal, di semua tempat persinggahan di propinsi-propinsi, misalnya Kandal, Kampong Thom atau Kam Pong Cham…wisatawan bisa mencicipi bermacam-macam masakan dari serangga. Kalajengking, ulat, semut, labah-labah, jangkrik, belostomatid dan lain-lain kalau dimasak oleh orang Kamboja akan bisa menjadi masakan-masakan yang menggiurkan dan kaya dengan gizi. Beberapa masakan terkenal dari serangga yalah: labah-labah goreng, semut tumis dengan daging sapi dan lain- lain….

Tidak hanya mencicipi masakan-masakan enak dari serangga saja, juga di ujung jembatan Loeung (Spien Tshubasa)-jalan trans Asia yang menyambungkan propinsi Svey Reng dari Kamboja dengan propinsi Tay Ninh (Vietnam), wisatawan juga bisa mencicipi makanan jalanan yang sangat menggiurkan dari warga Kamboja, misal-nya salad pepaya (disebut orang Kamboja sebagai Bok-lo-hong). Ini merupakan salat khas di Kamboja dengan semua rasa, asam dan pedas. Khususnya, saudara-saudara juga jangan melewatkan masakan Num-bo-choc, nama satu jenis mihun ikan terkenal di daerah bumi ini. Saudari Thuy Vinh, wisatawan asal kota Ho Chi Minh (Vietnam Selatan) memberitahukan: “Satu hal yang mudah dilihat yalah dalam masakan-masakan asin, biasanya ada bermacam-macam sayur-sayuran segar, khususnya ketika makan petis ikan. Sedangkan, dalam manisan, selalu ada durian dan gula aren dan bahan-bahan makanan dari masyarakat yang mengandung selar budaya kuliner dari Kamboja”.

Ketika bicara tentang kuliner di kawasan Asia Tenggara, wisatawan biasanya bicara tentang Vietnam atau Thailand, akan tetapi kalau sudah sekali mencicipi masakan jalanan di Kamboja, saya memastikan bahwa  Anda Sekalian tidak bisa lupa pada-nya.


Komentar

Yang lain