Institut Pengkajian Asia Tenggara dan penggalan jalan perkembangan selama 40 tahun ini

(VOVworld) –Institut Pengkajian Asia Tenggara  berkembang terus-menerus dan menjadi  satu Institut Pengkajian papan atas tentang Asia Tenggara di Vietnam. Dalam waktu 40 tahun ini, berkembang Institut Pengkajian Asia Tenggara telah melaksanakan banyak pengkajian dan memberikan sumbangan pada  perkembangan  umum di Vietnam dan di kawasan.  Oleh karena itu,  pada bulan November 2013 ini,  Institut ini telah mendapat kehormatan ketika menerima Bintang Kemerdekaan  kelas tiga  - pemberian  Negara Vietnam. 

Institut Pengkajian  Asia Tenggara  dan penggalan jalan perkembangan  selama 40 tahun ini - ảnh 1
Gedung Institut Pengkajian Asia Tenggara dari Akademi Ilmu Pengetahuan Sosial Vietnam
(Foto: vietnamplus)

Dari satu Badan Pengkajian Asia Tenggara yang hanya beranggotakan 18 orang, sampai sekarang Institut Pengkajian Asia Tenggara sudah punya 8 seksi dan pusat pengkajian, dengan  52 personil  yang diantaranya ada 19 orang yang punya gelar jabatan profesor dan profesor muda serta gelar akademik  doktor ilmu dan doktor, 20 orang yang punya gelar master untuk memikul tugas-tugas melakukan pengkajian ilmu. Selama 40 tahun ini, Institut ini telah mengalami perkembangan yang melompat di segi struktur, organisasi dan tenaga pengkajian”.

Menurut hemat Profesor muda, Doktor  Nguyen Duy Dung, Kepala Institut Pengkajian Asia Tenggara, tahun 2013 adalah tonggak waktu yang layak dikenang oleh Institut ini. Di atas jalan 4 dekade  berkembang,  Institut ini telah tumbuh mendewasa di semua bidang. Memang demikian, dari hari permulaan sampai sekarang, Institut ini telah menghasilkan banyak proyek pengkajian tentang proses perkembangan kebudayaan Asia Tenggara dan pengkajian tentang sosial-ekonomi kawasan, di atas dasar itu  merekomendasikan kepada Partai dan Negara  untuk menentukan kebijakan-kebijakan hubungan luar negeri dari Negara terhadap kawasan dan dunia.

          Doktor Le Thi Thanh Huong, Kepala Seksi pengkajian negara-negara kepulauan, salah seorang yang memberikan satu bagian pada  usaha pengkajian bersama memberithukan: “Kami telah memiliki beberapa  proyek tipikal seperti pengkajian tentang sejarah, kebudayaan Filiipina, Malaysia; pengkajian tentang  bentrokan etnis, agama di negara-negara Asia Tenggara, tentang  masyarakat madani di Malaysia dan Thailand. Sekarang, kami sedang mengkaji secara mendalam dan menganalisis masalah-masalah sekarang dan mendesak di kawasan seperti masalah sengketa di Laut Timur-tantangan yang dihadapi dan langkah pemecahannya”.

          Pada  tahun 1973, bertolak dari kenyataan bahwa pengetahuan-pengetahuan tentang Asia Tenggara  dari Vietnam masih mempunyai banyak keterbatasan  pada saat situasi internasional dan regional mengalami banyak gejolak, sehingga memerlukan  pengetahuan tentang Asia Tenggara  untuk  memberikan sumbangan pada perjuangan membebaskan bangsa, Pemerintah Vietnam telah memutuskan akan membentuk satu organisasi pengkajian untuk mencari tahu tentang Asia Tenggara. Profesor muda, Doktor Nguyen Si Tuan, mantan Kepala Institut Pengkajian  Asia Tenggara tahapan 2007-2011 mengenangkan kembali: “Pada saat itu, Badan pengkajian  Asia Tenggara  berada dalam  Komite Ilmu Pengetahuan Sosial, bahan-bahan sangat sulit dan serba kurang, setiap orang hanya memiliki tempat beberapa meter persegi untuk  bekerja, tapi semua orang tetap dengan antusias bekerja, mengatasi kesulitan dan berupaya melakukan pengkajian  secara asyik”.

Sekarang, Institut  Pengkajian tentang Asia Tenggara  berlokasi di Gedung Akademi Ilmu Pengetahuan  Vietnam  di jalang  Lieu Giai, kabupaten kota Ba Dinh kota Hanoi dengan ruang kerja yang luas dan megah, setiap orang diperlengkapi  dengan alat-alat  kerja  modern.

Sepanjang penggalan jalan 40 tahun terbentuk dan bekembang, Institut   Pengkajian Asia Tenngara  telah meluncurkan 100 judul buku hasil pengkajian dan lebih dari 1000 proyek untuk kepentingan  pengkajian ilmu. Profesor muda, Doktor Pham Duc Thanh, mantan Kepala Institut Pengkajian Asia Tenggara tahapan 1991-2006 beranggapan bahwa dalam periode sekarang, Institut ini harus mengkaji secara mendalam masalah-masalah yang mencuat. Dia mengatakan: “Kita mengkaji Asia Tenggara karena bagaimana memasukkan pengalaman-pengalaman nyata  yang telah dilakukan oleh  semua negara Asia Tenggara  ke dalam masalah-masalah yang dihadapi Vietnam dan menerapkan sukses-sukses itu pada perkembangan Vietnam, menarik pelajaran dari kegagalan mereka. Melalui itu  memberikan pengarahan  kepada Vietnam  supaya bagaimana  berpartisipasi pada kecenderungan  sekarang”.

Pengarahan-pengarahan pokok  yang harus dilakukan oleh Vietnam  untuk tahun-tahun berikutnya ialah berfokus mengkaji masalah-masalah sejarah, sosial-budaya dari semua negara Asia Tenggara, mengkaji secara mendalam  integrasi, kerjasama intra kawasan, khususnya komunitas ASEAN dengan tiga pilar: Komunitas Politik-Keamanan; Komunitas Ekonomi dan Komunitas Sosial-Budaya serta  partisipasi Vietnam dll...Khususnya dua proyek yang akan segera selesai ialah “Hubungan Vietnam-Kamboja” dan “Perkembangan masyarakat negara-negara ASEAN”./. 

Komentar

Yang lain