Isi wawancana Deputi Menlu Vietnam, Nguyen Quoc Dung tentang hubungan kemitraan strategis ASEAN-Jepang selama 45 tahun ini

(VOVWORLD) - Vietnam sedang memegang peranan sebagai negara koordinator hubungan ASEAN-Jepang tahap 2018-2021. Hubungan kemitraan strategis ASEAN-Jepang telah berkembang secara mantap selama lebih dari 45 tahun ini, memberikan kepentingan-kepentingan penting bagi warga setiap negara dan memberikan sumbangan pada perdamaian dan kestabilan di kawasan.

Sehubungan dengan kesempatan konferensi tematik dengan tema: “Kerjasama ASEAN-Jepang demi kemakmuran” dan Forum ke-34 ASEAN-Jepang yang baru saja berlangsung di Kota Hanoi, Deputi Menteri Luar Negeri (Menlu) Vietnam, Nguyen Quoc Dung memberikan penjelasan yang lebih mendalam tentang hubungan ini kepada wartawan Radio Suara Vietnam. Marilah saudara-saudara mengikuti isi wawancara ini.

Isi wawancana Deputi Menlu Vietnam, Nguyen Quoc Dung tentang hubungan kemitraan strategis ASEAN-Jepang selama 45 tahun ini - ảnh 1 Deputi Menlu Vietnam, Nguyen Quoc Dung (Foto: VOV)

1.     Deputi Menlu yang terhormat, bagaimana penilaian bapak tentang hubungan ASEAN-Jepang selama 4 dekade ini?

Hubungan ASEAN-Jepang teramat penting. Tidak sulit untuk bisa melihat manifestasi keterkaitan antara Jepang dan ASEAN selama ini. Dan juga tidak sulit untuk melihat selar Jepang dalam perkembangan setiap negara ASEAN selama 45 tahun ini. Bisa dikatakan bahwa Jepang dan ASEAN telah menjadi mitra strategis yang sangat dekat dan penting.

2.     Untuk bisa mencapai hubungan ASEAN-Jepang yang baik seperti sekarang ini karena ada semangat berinisiatif dan iktikat baik dari semua pihak. Bagi Jepang sendiri, bagaimana penilaian bapak tentang peranan negara ini dalam mendorong kerjasama dan menegakkan kepercayaan di forum-forum di kawasan?

Jepang merupakan satu mitra yang sangat aktif bagi ASEAN dan Jepang ikut serta secara sangat bertanggung jawab dalam mekanisme-mekanisme  yang dipimpin ASEAN seperti: ASEAN+3, Tingkat Tinggi Asia Timur, ADMM+ dan sebagainya. Jepang dan ASEAN berbagi sangat banyak pandangan sama tentang masalah-masalah internasional. Dan Jepang sangat menghargai sentralitas ASEAN, kepemimpinan ASEAN dan punya upaya bersama dengan ASEAN. Pada waktu mendatang, dua pihak berusaha mencapai sinkronisasi dalam strategi setiap pihak. Misalnya, Jepang punya visi tentang kawasan Samudra Hindia yang bebas dan terbuka. Sedangkan, ASEAN juga punya pandangan bersama tentang kawasan ini. Dua pihak sedang melakukan koordinasi untuk menyinkronkan semua yang berpandangan sama.

3.     Tidak bisa menegasi bahwa ASEAN dan Jepang melakukan kerjasama yang sangat erat, tapi kedua pihak juga menghadapi tantangan-tantangan bersama seperti penuaan penduduk atau harus beradaptasi dengan kecenderungan-kecenderungan dunia ialah perkembangan sains teknologi. Dengan demikian, bagaimana ASEAN dan Jepang saling membantu?

Dalam situasi sekarang ini, perubahan-perubahan kuat di dunia dan kawasan mendatangkan banyak peluang dan tantangan baru. Oleh karena itu, kedua pihak sedang mengusahakan pengarahan kerjasama guna meningkatkan hubungan bilateral, bersama-sama memanfaatkan peluang-peluang dan mengatasi tantangan-tantangan zaman yang dihadapi kedua pihak. Dalam usaha beradaptasi dengan Revolusi Industri 4.0, membangun jaringan kota pintar, Vietnam telah berkonektivitas dengan Jepang untuk bersama-sama ikut serta dalam jaringan kota pintar antara ASEAN dan antara kota-kota pintar ASEAN dengan Jepang. Khususnya, pada latar belakang Vietnam dan beberapa negara ASEAN mengembangkan pertanian, maka perekonomian dengan kemajuan tinggi Jepang sangat sesuai, bisa membantu ASEAN memanfaatkan hasil-hasil digitalisasi untuk mendorong perkembangan pertanian. Tentang masalah penuaan penduduk dan kurangnya tenaga kerja, maka Jepang merupakan negara yang mempunyai sangat banyak pengalaman dalam masalah ini. Kami telah membentuk Pusat ASEAN-Jepang dan berharap bahwa aktivitas pusat ini akan memberikan sumbangan dalam target bersama kedua pihak.

4.     Sebagai negara koordinator hubungan ASEAN-Jepang tahap 2018-2021, apa yang dilakukan Vietnam untuk lebih mengeratkan hubungan ini?

Sebagai negara koordinator, kami harus memainkan peranan dominan. Hal ini menuntut kepada Vietnam supaya berupaya keras, berkoordinasi dengan Jepang untuk mengeluarkan gagasan-gagasan, melakukan aktivitas-aktivitas dan proyek, membuat naskah-naskah untuk memimpin hubungan ini dalam waktu tiga tahun mendatang. Gagasan untuk mengadakan lokakarya tematik tentang “Kerjasama ASEAN-Jepang demi Kemakmuran” atau Forum ke-34 ASEAN-Jepang mendapat banyak dukungan dari Jepang dan negara-negara ASEAN. Di dua event ini, para sarjana, para penentu kebijakan dan badan-badan usaha dua pihak telah bersama-sama membahas masalah-masalah pokok yang sedang mendapat banyak perhatian dari ASEAN dan Jepang. Yaitu masalah perdamaian, kestabilan, masalah konektivitas dengan perekonomian-perekonomian, konektivitas digital, masalah beradaptasi dengan revolusi sains teknologi 4.0, masalah penuaan penduduk dan sebagainya. Saya berharap bahwa kita mempunyai lebih banyak ide baru agar hubungan ASEAN-Jepang lebih berkait pada waktu mendatang.

Terima kasih bapak!

Komentar

Yang lain