(VOVWORLD) - Ketika berbicara tentang Thailand, kita sering membayangkan kuil-kuil emas yang megah. Namun hari ini, mari kita bersama dengan wartawan VOV mengunjungi sebuah destinasi yang unik yaitu Kuil Chao Pho Khao Yai di Pulau Koh Sichang, Provinsi Chon Buri. Kuil Ini bukan tempat ibadah tradisional masyarakat Thai, tetapi kental dengan nuansa budaya Tionghoa. Tak hanya itu, kuil ini juga merupakan tempat ziarah terkenal bagi warga Thai, Tionghoa, dan wisatawan mancanegara.
Arsitektur bergaya Tiongkok di kuil tersebut. Foto: VOV |
Kuil Chao Pho Khao Yai terletak di lereng gunung Khao Khay Sila di Pulau Koh Sichang. Arsitekturnya bergaya Tiongkok, dengan motif–motif naga, genteng melengkung, dan ukiran yang rumit.
Menurut Yongyut Charoenjit, seorang petugas pembersihan dan penerimaan sumbangan di Kuil ini selama hampir 40 tahun, seorang pria Tionghoa dari Pulau Hainan bernama Ung Un Xen menemukan patung Chao Pho Khao Yai pada ratusan tahun yang lalu. Ung Un Xen sering berlayar melalui perairan ini untuk berdagang keramik. Pada banyak malam hari, ia melihat cahaya aneh yang memancar dari Gunung Khao Khay Sila, sebuah tempat yang kala itu tidak berpenghuni. Hal ini mendorongnya untuk menyelidiki misteri ini.
Akhirnya, pada suatu hari yang istimewa, Ung Un Xen menemukan sebuah gua di Gunung itu. Di dalam gua terdapat satu batu alam berbentuk dewa. Ia lalu bersumpah bahwa jika usahanya berhasil, ia akan kembali untuk menyembah dewa tersebut. Tak berapa lama kemudian, usahanya berkembang pesat, hingga 3-4 kali lipat:
“Uung Un Xen telah menamai dewa tersebut "Chao Pho Khao Yai" (yang berarti "Dewa Besar di Gunung Besar"). Nama ini diberikan karena gunung ini merupakan gunung terbesar di Pulau Koh Sichang. Tradisi pemujaannya dilakukan sesuai dengan tradisi Tiongkok karena orang Tionghoa lah yang pertama kali menemukan dan menyembah dewa tersebut”.
Patung Chao Pho Khao Yai. Foto: VOV |
Pada awalnya, Kuil Chao Pho Khao Yai hanya merupakan sebuah tempat berlindung sederhana di tebing. Namun, seiring waktu banyak orang Tionghoa dan orang Thai keturunan Tionghoa dari Tiongkok datang untuk beribadah dan berdonasi. Berkat gotong royong mereka, berdirilah kuil megah yang kita lihat saat ini. Kuil ini dianggap sangat sakral. Kebanyakan pengunjung berdoa agar bisnis, kesehatan, dan pekerjaan mereka berjalan lancar, dan sebagian besar keinginan mereka terpenuhi.
-Saya datang ke sini secara rutin untuk berdoa. Banyak pemuda dan wisatawan di pulau ini juga mengunjungi kuil.
-Hari ini, saya datang ke sini untuk memuja Buddha, berdoa memohon agar keluarga saya sehat, anak-cucu belajar baik, dan bisnis semakin maju. Ketika datang ke sini, saya merasa sangat tenang.
Pemandangan di dalam kuil tersebut. Foto: VOV |
Menurut Yongyut Charoenjit, seorang petugas pembersihan dan penerimaan sumbangan di Kuil Chao Pho Khao Yai, kuil ini merupakan sandaran spiritual baik bagi penduduk pulau maupun wisatawan. Warga setempat sering datang ke sini untuk berdoa memohon keberuntungan dan kesuksesan sebelum melakukan apa pun. Bila keinginan mereka terwujud, mereka akan kembali untuk bersyukur dengan mempersembahkan petasan dan sesajian berupa buah-buahan, makanan, kepala babi, bebek, dan ayam.
Dahulu sebagian besar penduduk di Pulau Koh Sichang berprofesi sebagai nelayan, yang mencakup 70-90% populasi. Setiap kali nelayan melaut di malam hari, mereka akan menyalakan petasan di depan kuil untuk berdoa kepada dewa Chao Pho Khao Yai agar mendapatkan banyak ikan, cumi-cumi, dan hasil laut. Hingga kini, Orang-orang Tionghoa dari berbagai daerah seperti Yaowarat atau Sampheng di Bangkok sangat menghormati sang dewa. Selama Tahun Baru Imlek, ribuan, bahkan puluhan ribu orang, datang ke sini untuk berwisata dan berdoa.
Kuil Chao Pho Khao Yai bukan sekadar destinasi wisata, tetapi juga tempat di mana kita menemukan koneksi – dengan masa lalu, dengan budaya, dan yang terpenting, dengan sesama manusia. Jika Anda berkesempatan mengunjungi Pulau Koh Sichang, luangkanlah waktu untuk berkunjung ke sini. Nikmatilah keindahan arsitektur yang unik, dengarkan kisah-kisahnya, dan biarkan hati Anda merasa damai./.