Mahasiswa bahasa Thai-Fakultas Ilmu Ketimuran dari Intitut Ilmu Sosial dan Humaniora: melakukan temu pergaulan untuk berkembang

(VOVWORLD) - “Temu-temu pergaulan dengan berbagai universitas Thailand akan membantu para mahasiswa menjadi lebih percaya diri dan lebih maju  di segi bahasa dan lebih mencintai kejuruan yang mereka pilih”. Demikian ditegaskan oleh Profesor Muda, Doktor Nguyen Tuong Lai, dosen bahasa Thai dari Fakultas Ilmu Ketimuran dari Institut Ilmu Sosial dan Humaniora dari Universitas Nasional Hanoi di depan temu pergaulan kebudayaan dengan Universitas Valaya Alongkorn Rajabhat dari Thailand. Temu pergaulan ini adalah salah satu di antara aktivitas-aktivitas tahunan yang dilakukan oleh fakultas ini untuk meningkatkan pengetahuan tentang bahasa dan kebudayaan Thailand kepada para mahasiswa.
Mahasiswa bahasa Thai-Fakultas Ilmu Ketimuran dari Intitut Ilmu Sosial dan Humaniora: melakukan temu pergaulan untuk berkembang - ảnh 1Mahasiswa Thailand sedang mengajara pembuatan masakan kepada mahasiswi Vietnam  (Foto: vovworld.vn) 

Pada pukul 10.30, di aula Fakultas Ilmu Ketimuran dari Institut Ilmu Sosial dan Humaniora, Kritchan, Pawini dan 6 mahasiswa lain yang mewakili 8 fakultas dari Universitas Valaya Alongkorn Rajabhat (Thailand) sedang memberikan bimbingan kepada lebih dari 40 mahasiswa Vietnam yang sedang menempuh kuliah di Institut Ilmu Sosial dan Humaniora.

“Ini adalah masakan urapan dari Thailand karena ada berbagai macam masakan urapan maka pada hari ini, kami membawa satu jenis urapan dari orang Thail yang rasanya enak, tanpa ada ikan kepiting atau berbagai jenis bahan yang tidak disukai oleh banyak orang. Ini adalah masakan yang harus dicoba oleh semua tamu asing ketika tiba di Thailand”.

Mata kuliah Thailanologi dimasukkan ke dalam kurikulum dari Fakultas Ilmu Ketimuran-Institut Ilmu Sosial dan Humaniora pada tahun 1999. Selain memperhatikan pendidikan bahasa Thai kepada para mahasiswa, program ini juga memberikan pengetahuan dasar di bidang-bidang lain seperti kebudayaan, ekonomi, politik, hubungan diplomatik dan lain-lain. Setiap tahun, institut tersebut menyambut kedatangan kira-kira 10 rombongan mahasiswa yang datang dari universitas-universitas Thailand seperti Thammasat, Ratchapat Pranakhon, Ratchapat Bangsomdet Chaopraya, Ratchapat Loi, Ratchapat Nakhon Ratchasima untuk melakukan pertukaran. Pak dosen Nguyen Tuong Lai, pengajar bahasa Thai dari Fakultas Ilmu Ketimuran, Institut Ilmu Sosial dan Humaniora  dari Universitas Nasional Hanoi memberitahukan: “Setelah temu pergaulan ini, hubungan  antara dua universitas akan terus lebih terkait dan dua universitas terus menandatangani MoU kerjasama baru untuk melaksanakan kerjasama dan pertukaran yang lebih kongkrit. Pertama ialah pada bulan Juli ini, pihak Thailand akan menyambut kedatangan rombongan mahasiswa tahun ketiga  dari Fakultas Ilmu Ketimuran untuk melakukan praktek di Thailand dalam waktu 10 hari. Hubungan ini tidak hanya terbatas pada antara dua universitas saja, tapi melalui Facebook, para mahasiswa akan memperkenalkan hasil dan aktivitas program ini kepada para teman Thailand dan Vietnam. Hal ini akan menyemangati universitas-universitas lain di Thailand dan Vietnam untuk  mengikutinya”.

Aktivitas-aktivitas pertukaran dan temu pergaulan tahunan antara fakultas tersebut dengan berbagai universitas Thailand telah membuka kesempatan-kesempatan baru kepada para mahasiswa seperti yang dikatakan oleh mahasiswi-mahasiswi Nguyen Thi Phuong Thao, Hoang Thi Hoa dan Nong Thi Tu Quyen sebagai berikut:

“Saya sangat ingin melakukan temu pergaulan dengan orang Thai, dapat berbahasa Thai. Temu-temu pergaulan seperti ini memberikan banyak bantuan kepada kami, karena ketika belajar di klas, kami hanya belajar dari buku saja, tidak banyak berbicara. Dalam temu pergaulan ini, kami menerapkan semua hal yang kami pelajari dari buku untuk berbincang-bincang dengan para teman Thai”.

“Pertama-tama, saya punya teman-teman baru, selain itu, saya juga tahu bagaimana mereka berbahasa Thai dan ini merupakan kesempatan untuk melatih bahasa Thai dan melalui jam kuliah tentang pembuatan masakan-masakan Thailand membantu saya mendapatkan lagi kata-kata yang  digunakan dalam kuliner dan tradisi kebudayaan orang Thai”.

“Ini untuk pertama kalinya saya  memperoleh pengalaman, saya merasa sangat senang karena saya dapat makan banyak masakan yang enak dan asing dan ini juga untuk pertama kalinya saya menemui para teman Thai, dapat mendengarkan mereka berbicara. Bahasa Thai sangat menarik”.

Hingga sekarang, setelah hampir 20 angkatan kursus, telah ada ratusan mahasiswa bahasa Thai dari fakultas ini yang tamat  dan dengan adanya hubungan yang luas dengan berbagai universitas Thailand, maka telah ada kira-kira 40 mahasiswa telah mendapat beasiswa untuk program pendidikan S2 dan S3 dari pihak Thailand. Di antaranya, ada beberapa mahasiswa di antara mereka itu telah kembali menjadi dosen di fakultas ini, terus menyampaikan ilham tentang bahasa Thai kepada generasi-generasi mahasiswa selanjutnya. Ketika menilai para mahasiswa yang sedang menempuh kuliah tingkat S2 di Universitas Valaya Alongkorn Rajabhat, ibu dosen Thitiporn Pchayakul dari universitas tersebut memberitahukan: “Para mahasiswa Vietnam yang kuliah di universitas kami mampu berbahasa Thai, punya moral dan mampu berbaur dengan orang Thai secara sangat baik. Barang kali kami melihat mereka  sangat seperti  orang Thai. Hal itu membuktikan bahwa pengajaran tentang kebudayaan Thailand di Institut Ilmu Sosial dan Humaniora sangat mendalam”.

Waktu untuk temu pergaulan biasanya berlangsung dari sepekan sampai 10 hari, tapi telah memberikan banyak manfaat kepada para mahasiswa, menciptakan lingkungan pergaulan, menciptakan kesempatan tentang lapangan kerja dan menciptakan tenaga pendorong untuk membantu mereka lebih mencintai bahasa yang telah mereka pilih. 

Komentar

Yang lain