Mewarisi dan mengembangkan hubungan kemitraan strategis Vietnam-Indonesia

(VOVworld) - Meski baru menerima masa baktinya pada awal tahun 2016, tapi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia di Vietnam, Ibnu Hadi tampak sebagai seorang yang sepenuh hati dalam mengembangkan hubungan diplomatik antara dua negara Vietnam- Indonesia. Menurut beliau, dua negara mempunyai banyak kesamaan dan bisa saling membantu di kawasan untuk menjamin kepentingan strategis dua negara pada khususnya dan kawasan pada umumnya.


Mewarisi dan mengembangkan hubungan kemitraan strategis Vietnam-Indonesia - ảnh 1
Dubes Ibnu Hadi di upacara bendera yang diadakan di kota Hanoi pada 16 Agustus  2016 sehubungan dengan peringatan ultah ke-71 Hari Kemerdekaan RI  (17 Agustus)
(Foto : Huong Tra/VOV5)



"Sebenarnya, ini adalah aset kita yang paling bagus karena kita punya hubungan yang panjang sekali. 
Bahkan mungkin diantara negara ASEAN, kita yang paling pertama membuka hubungan (tahun 1950), kita satu salah yang pertama membuka Kedubes, kita juga yang pertama menempatkan seorang Atase Pertahanan di Vietnam. Berarti hubungan yang sifatnya politik sudah sangat panjang." 

Demikian ditegaskan oleh Duta Besar Indonesia, Ibnu Hadi tentang hubungan antara Vietnam dengan Indonesia. Kalau menengok kembali sejarah, pada 30/12/1955, Presiden Indonesia Soekarno dan Presiden Ho Chi Minh telah meletakkan fundasi bagi hubungan diplomatik Vietnam-Indonesia. Duanegeri telah bahu –membahu dalam perjuangan merebut kemerdekaannáional. Indonesia merebut kemerdekaan pada tanggal 17/8/1945 dan hanya 15 hari setelah itu, Vietnam melahirkan Negara Republik Demokrasi Vietnam (yang sekarang adalah Republik Sosialis Vietnam) pada tanggal 2/9/1945. Sejak itu, hubungan kerjasama antara Vietnam dan Indonesia tidak henti-hentinya berkembang ke satu ketinggian baru.

Khususnya, dalam kunjungan kenegaraan dari Presiden Truong Tan Sang di Indonesia pada  6/2013, dua negara telah meningkatkan hubungan ke tingkat kemitraan strategis. Peristiwa ini telah turut membawa arus semangat baru bagi hubungan bilateral yang baik antara dua negara, di  semua bidang, khususnya bidang ekonomi yang telah mengalami perkembangan melompat. Potensi kerjasama ekonomi antara Vietnam dan Indonesia sekarang ini sangat besar. Dua negara menargetkan akan mencapai nilai perdagangan bilateral sebanyak 10 miliar dolar Amerika Serikat pada 2018. Tentang masalah ini, Duta Besar Ibnu Hadi memberitahukan: "Saya melihat bahwa hubungan ekonomi antara Vietnam dan Indonesia  sudah maju, lebih jauh maju dari sebelumya, Kalau tahun 2010 total perdagangan sekitar 2,5 miliar dolar Amerika Serikat, pada tahun 2015 telah mencapai 4 bilion USD, jadi 2 kali lipat. Namun demikian dibandingkan dengan berbagai negara Asia Tenggara yang lain seperti Singapura, Malaysia, Thailand, saya rasa hubungan ekonomi harus lebih ditingkatkan lagi. Demikian dengan investasi. Walaupun ada  sejumlah investasi sudah dari Indonesia di Vietnam tetapi kami ingin meningkatkan kembali karena Vietnam saat ini ekonominya sedang meningkat pesat Sehinggi kesempatan yang tersedia cukup besar. 

Mewarisi dan mengembangkan hubungan kemitraan strategis Vietnam-Indonesia - ảnh 2
Menurut Dubes Ibnu Hadi, hubungan politik adalah aset kita yang paling bagus 
antara dua negara

Tentang kerjasama keamanan-pertahanan, dua negara telah dan sedang melakukan koordinasi erat di semua forum ASEAN, Konferensi Menteri Pertahanan ASEAN, Konferensi Menteri ASEAN yang diperluas. Akhir-akhir ini, di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika di Indonesia (4/2015), Presiden Truong Tan Sang dan Presiden Indonesia, Joko Widodo telah berbahas tentang langkah-langkah mendorong kerjasama pertahanan, misal-nya latihan perang bersama, transfer teknologi pertahanan dan patroli bersama di laut. Mengenai isu ini, Duta Besar Ibnu Hadi memberitahukan: "Mengenai kerjasama di bidang  maritim dan perikanan, saya rasa bidang ini perlu kita utamakan, Karena ada beberapa masalah penangkapan nelayan Vietnam yang melanggar wilayah kelautan Indonesia. Bahkan kapalnya ditenggelamkan. Tentunya hal ini memang kita tidak inginkan bersama. Seminggu lalu Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia melakukan pertemuan dengan Deputi Menteri Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Vietnam urusan perikanan untuk menandatangani MoU tentang masalah ini dan kita membuka hotline. Ada suatu kasus di depan mata, kita bisa berkoordinasi langsung sehingga hal-hal yang kita tidak inginkan bisa dihindari".

Duta Besar Ibnu Hadi menganggap bahwa tugasnya dalam masa bakti ini tidka hanya untuk mewarisi hubungan yang sudah ada dengan Vietnam saja, melainkan juga mengembangkan-nya  lebih lanjut lagi supaya sepadan dengan potensi yang dimiliki dua negara. Banyak rencana  akan dilakukan Duta Besar Ibnu Hadi pada tahun ini, misal-nya mengadakan Pekan Raya Perdagangan dan Pariwisata di kota Ho Chi Minh dan di Jakarta, menyelenggarakan malam pertunjukan kesenian untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia dan peringatan berdirinya Komunitas ASEAN....Duta Besar Ibnu Hadi mengatakan: "Tahun ini kita menjelang HUT RI dalam kerangka HUT ASEAN, kita akan mengadakan satu pertunjukkan yang kerjasama dengan Asosasi Persahabatan Hanoi. Kami mengadakan resepsi pada 17/8. Selain itu, kami mengirimkan wartawan ke Indonesia, akhir Agustus ini, tadinya 5-7 orang ,ini sudah 3 kalinya. Tujuannya lebih mempromosikan Indonesia. Pers dan media masa adalah teman utama KBRI."

Satu kabar yang menggembirakan  lagi terhadap rakyat dua negara Vietnam dan Indonesia yalah Duta Besar Indonesia, Ibnu Hadi  sedang berupaya keras untuk mendorong terbentuk-nya lini udara langsung Hanoi-Jakarta, disamping lini udara kota Ho Chi Minh-Jakarta. Mudah-mudahan, dengan upaya dan semangat yang sepenuh hati, Duta Besar Ibnu Hadi menjalankan dengan sukses masa bakti-nya di Vietnam, turut mendorong hubungan antara dua negara dan kawasan.


Komentar

Yang lain