Pelajar internasional Laos dengan program Homestay

(VOVworld) – Dari tahun 2014 hingga sekarang, Sekolah Persahabatan T78, kecamatan Tho Loc, kabupaten Phuc Tho, Kota Hanoi telah  empat kali mengadakan program “Membawa pelajar internasional Laos melakukan praktek di rumah warga” atau disebut (Homestay) untuk meningkatkan praktek bahasa Vietnam dengan jumlahnya kira-kira 200 orang. Melalui kenyataan, program ini telah memperlihatkan bahwa ini merupakan satu pola belajar yang maju, membantu para pelajar internasional Laos mengaitkan pengetahuan yang diberikan oleh sekolahan dengan praktek kehidupan, meningkatkan hasil-guna pendidikan bahasa Vietnam kepada para pelajar internasional Laos membuat persiapan untuk memasuki perguruan-perguruan tinggi di Vietnam. 


Pelajar internasional Laos dengan program Homestay - ảnh 1
Saudara Sucxakhon Latvongxay di keluarga warga kecematan Tho Loc
(Foto: vovworld.vn)

Setelah belajar bahasa Vietnam dalam waktu 4 bulan di Sekolah Persahabatan T78, saudara Sucxakhon Latvongxay, 32 tahun adalah pejabat instansi pengadilan zona 2, provinsi Vientiane, Laos dikirim untuk tainggal di rumah bapak Kieu Tri Loi, warga kecamatan Tho  Loc menurut program Homestay. Ini untuk pertama kalinya dia belajar di Vietnam dan juga untuk pertama kalinya ikut serta dalam pola ini. Karena keluarga bapak Loi menganggap Sucxakhon sebagai satu anggota keluarganya sendiri, maka hanya setelah 2-3 hari saja, dia telah bisa berbaur pada  ritme hidup keluarga ini. Dia mengatakan: “Saya merasa sangat gembira ketika dapat hidup bersama dengan warga Vietnam di sini, semua orang mencintai dan menganggap saya sebagai anak keluarga sendiri. Ketika ikut serta dalam Homestay kali ini, saya mencari tahu tentang kebudayaan dan memperbanyak perbendaharaan kata Vietnam untuk diri sendiri”.

Seperti halnya dengan Sucxakhon Latvongxay, setelah 20 hari ikut serta dalam program Homestay, saudari Puki telah menganggap keluarga tempat dia sedang  hidup di Vietnam sebagai keluarganya sendiri. Terbanding dengan keluarganya di Laos, syarat kehidupan di sini juga lebih baik. Dia mengatakan: “Di sini, saya mendapat banyak bantuan, ketika saya jatuh sakit, “ayah-ibu” di sini  merawat saya sangat banyak, memberikan obat-obatan,  dan saya menganggap mereka sebagai ayah-ibu saya yang kedua. Saya juga mengundang mereka mengunjungi Lao dan mengunjungi keluarga saya, tapi mereka menyatakan bahwa ketika saya membangun keluarga, mereka akan idatang  hadir”.

Dengan tugas memberikan pendidikan bahasa Vietnam kepada para pelajar internasional Laos, Sekolah Persahabatan T78 telah mengeluarkan banyak solusi untuk membantu para mereka bisa belajar bahasa Vietnam secara lebih baik. Salah satu di antara banyak solusi yang diterapkan secara berhasil-guna oleh sekolah ini ialah program Homestay. Melalui program ini, para pelajar internasional Laos mendapatkan lingkungan yang kondusif untuk melakukan praktek bahasa Vietnam. Bersamaan itu, ini juga merupakan kesempatan yang lebih baik bagi setiap pelajar internasional Laos dalam mencari tahu tentang kehidupan, kebudayaan, adat istiadat dan manusia Vietnam. Bapak Le Phu Thang, Wakil Kepala Sekolah Persahabatan T78, Kepala Panitia Penyelenggara program ini memberitahukan: “Penyelenggaraan para pelajar internasional Laos untuk hidup di keluarga warga juga harus kami pelajari dan kami pilih. Pertama-tama ialah para pelajar yang bermoral dan berkesedaran menaati semua ketentuan dari sekolah maupun daerah, kedua ialah para pelajar yang punya taraf belajar menengah baik,  alasan pemilihan kami ialah hal ini tidak diperlukan oleh  para pelajar yang pandai, sedangkan para pelajar yang lemah, maka masalah berbaur dengan warga akan menjumpai kesulitan”.

Hampir 60 tahun yang lalu, pada masa peperangan, para mahasiswa Laos yang belajar di Vientam juga datang ke rumah-rumah warga di dekat sekolah untuk belajar bahasa Vietnam dan tinggal bersama dengan warga di sana. Untuk melanjutkan tradisi itu, warga kecamatan Tho Loc telah dengan sukarela menyambut kedatangan para pelajar internasional Laos untuk hidup bersama dengan keluarga mereka secara lebih terorganisasi. Semua keluarga yang menerima pelajar internasional Laos telah sepenuh hati merawat dan membantu mereka dalam aktivitas dan belajar sebagai satu anggota keluarga sendiri.

Melalui setiap kunjungan praktek di rumah warga selama 20 hari, walaupun waktunya singkat, tapi  perbendaharaan bahasa Vietnam yang diperoleh oleh para pelajar internasional Laos telah lebih beranekaragam dan variatif, khususnya mereka lebih percaya diri dalam melakukan interaksi dengan bahasa Vietnam. Ini bisa dianggap sebagai keberhasilan paling besar yang dicapai oleh program tersebut. Bapak Ampavanh Kouangmanivan, Konselor Kebudayaan-Pendidikan dari Kedutaan Besar Laos untuk Vietnam menilai: “Ini merupakan satu program yang membantu para pelajar dan mahasiswa di Sekolah Persahabatan T78 belajar bahasa Vietnam lebih mengerti tentang kebudayaan, adat istiadat dan manusia Vietnam serta mencapai sukses. Ini juga merupakan satu metode belajar yang membantu mereka lebih mengerti tentang cara penggunaan bahasa Vietnam. Selain itu,  warga daerah dan para pelajar juga saling membantu untuk mencari tahu tentang kebudayaan setiap negeri”.

Homestay adalah  program tahunan yang dilakukan oleh Sekolah Persahabatan T78. Direncanakan, pada 3/2018, sekolah ini terus mengirim pelajar internasional Laos untuk melakukan praktek di keluarga rakyat sebanyak 100 pelajar dan waktunya akan dinaikkan menjadi sebulan.  

Komentar

Yang lain