Ekonomi Masyarakat Lam Dong Stabil Berkat Murbei dan Ulat Sutra

(VOVWORLD) - Melaksanakan kebijakan restrukturisasi tanaman, menghilangkan cara bertani terbelakang dan monokultur padi dan kopi, kini etnis minoritas di provinsi Lam Dong telah memperkenalkan berbagai jenis tanaman dan tanaman baru dengan nilai ekonomi tinggi dalam produksi. Salah satunya menanam murbei untuk beternak ulat sutera sebagai model produksi yang mendatangkan pendapatan tinggi.

Banyak keluarga petani telah bangkit dari kemiskinan dan memperbaiki kehidupan baru mereka. Khususnya pada tahun 2021, meskipun pandemi Covid-19 berdampak negatif pada sebagian besar masyarakat, perekonomian rumah tangga petani murbei di Lam Dong tetap stabil dan pendapatan pun meningkat. Setiap rumah tangga mampu memenuhi semua kebutuhan, merayakan musim semi, dan menyambut Tahun Baru bersama.  

Sejak Ibu Ka Loan, warga kompleks perumahan Kon Tach Dang, kota madya Dinh Van, kabupaten Lam Ha (provinsi Lam Dong), mengalihkan satu hektare lahan tandus kopi yang berproduksi rendah menjadi perkebunan murbei untuk pemeliharaan ulat sutra, maka sejak itulah kehidupan warga meningkat signifikan. Ibu Ka Loan mengatakan bahwa hanya dari satu kotak benih ulat sutra untuk lahan perkebunan murbeinya, rata-rata setiap bulannya ia dapat meraup keuntungan hampir sepuluh juta VND. Khususnya dalam 2 bulan terakhir tahun 2021, harga kepompong naik menjadi 200.000 VND per kilogram yang mendatangkan pendapatan tinggi bagi keluarga. Pada Tahun Baru Imlek 2022 ini, keluarga sudah punya simpanan uang yang cukup untuk berbelanja dan berkumpul dengan sanak keluarga dalam suasana yang hangat dan bahagia.

Keluarga saya miskin dan tidak memiliki tanah seluas orang lain. Saya hanya punya beberapa Sào ladang dan 1 Sào kopi atau kira-kira 500 meter persegi. Jika berkebun kopi, setiap tahunnya hanya panen 300 hingga 400 kilogram, produktivitasnya sangat rendah. Jadi saya mengubah 1 Sào kopi untuk menanam murbei untuk memelihara ulat sutra. Sejak saat itu, keluarga saya mempunyai uang brlanja yang cukup untuk keluarga.

Demikian pula, kehidupan keluarga Bapak K'Du, di dusun 4, kecamatan Tam Bo, kabupaten Di Linh (Lam Dong) juga telah meningkat dengan menanam murbei untuk memelihara ulat sutra. Ia mengakui bahwa pada awalnya ia tidak terbiasa, sehingga sangat sulit untuk menanam murbei dan beternak ulat sutera, dan keuntungannya tidak tinggi. Lambat laun, berkat dukungan aktif semua aspek pihak berwenang dan Asosiasi Petani Kabupaten yang secara teratur membuka kursus pelatihan dan alih teknologi, pendapatan dari menanam murbei dan beternak ulat sutera pun meningkat. Selain berfokus pada penerapan teknik perawatan dan memastikan pasokan benih ulat sutra berkualitas, pemilihan varietas murbei hibrida dengan hasil tinggi dan kualitas daun juga merupakan faktor utama dan kontribusi terpenting dalam meningkatkan produksi ulat sutera. Dengan harga beli kepompong ulat sutera saat ini dari pedagang di pasar, berkisar antara 170 hingga 190 ribu VND per kg, keluarganya memperoleh hampir 20 juta VND per bulan.

Ekonomi Masyarakat Lam Dong Stabil Berkat Murbei dan Ulat Sutra - ảnh 1 Banyak keluarga etnis minoritas di provinsi Lam Dong menggeliat untuk mengentas dari kelaparan dan kemiskinan berkat menanam murbei dan ulat sutra. Foto: VOV

Didukung oleh Asosiasi Petani Kabupaten dengan uang untuk membeli fasilitas, dan keluarga memiliki lebih dari 1 pohon murbei untuk memelihara ulat sutera. Saya terus memelihara setengah kotak benih ulat sutera untuk setiap tandu, pemeliharaan dengan cara menggulung tikar. Sejak berprofesi menanam murbei dan beternak ulat sutera, kehidupan keluarga saya menjadi lebih stabil. Saya bermaksud untuk memperluas area penanaman murbei untuk meningkatkan lebih banyak ulat sutera. Tidak hanya di Lam Ha dan Di Linh, model budidaya murbei dan beternak ulat sutra juga telah berkembang secara luas di banyak daerah etnis minoritas di provinsi Lam Dong. Menurut Bui Thi Thanh Huyen, Wakil Ketua Asosiasi Petani di kecamatan Loc Tan, kabupaten Bao Lam, menanam murbei dan beternak ulat sutra adalah model mengentas dari kemiskinan, membantu sebagian besar warga etnis minoritas di daerah tersebut memiliki kondisi untuk meningkatkan kehidupan mereka. Di antaranya, banyak rumah tangga yang bangkit menjadi rumah tangga dengan kondisi ekonomi yang baik.

Sebagian besar etnis minoritas di sini menanam pohon murbei untuk memelihara ulat sutra. Menanam murbei untuk beternak ulat sutera dalam waktu singkat, hanya 17-18 ribu yang sudah dipanen, lalu ada uang, jadi orang sangat bersemangat. Banyak keluarga yang memelihara 2 dus, akan menghasilkan 100 kg kepompong, kemudian 100 kg dijual seharga 21 juta, sedangkan harga beli 1 dus ulat sutera 600 ribu, 2 dus 1,2 juta, jadi modalnya sangat besar, maksud saya kecil. Sedangkan varietas strawberry sangat mudah tumbuh, petani yang merawatnya hanya perlu melakukan pemupukan dua kali setahun, kemudian memetik daunnya terus menerus. Secara umum, etnis minoritas sekarang sudah semakin matang, melakukan bisnis secara efektif.

Melihat keefektivan model penanaman murbei dan pemeliharaan ulat sutera, para pemimpin provinsi Lam Dong menyetujui proyek pengembangan berkelanjutan industri ulat sutera di masa mendatang. Sejalan dengan itu, pada 2023 diupayakan peningkatan luas lahan tanam murbei di provinsi ini menjadi 10.000 hektar dengan proyeksi produksi daun murbei mencapai 210.000 ton, penyediaan variasi ulat sutera yang cukup berkualitas untuk memenuhi kebutuhan produksi, dan peningkatan produksi kepompong ulat sutera mencapai 14.500 ton, dan produksi sutra mencapai 1.900 ton. Seiring dengan itu, Lam Dong akan fokus pada pembentukan rantai keterkaitan produksi dan konsumsi produk, membantu petani merasa aman, menstabilkan produksi, dan secara bertahap meningkatkan nilai produk sutra lokal. Ketika proyek ini dilaksanakan secara luas, tentu saja akan menciptakan kondisi yang lebih menguntungkan bagi masyarakat di daerah etnis minoritas di provinsi tersebut untuk lepas dari kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup mereka./.

Komentar

Yang lain