UNESCO berjalan seperjalanan dengan Vietnam di bidang konservasi pusaka

(VOVWORLD) - Usaha mengkonservasikan dan mengembangkan nilai pusaka merupakan salah satu di antara kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan usaha membela dan mengembangkan identitas nasional, menciptakan perkembangan masa depan setiap bangsa dari konektivitas-konektivitas yang khas antara masa lampau dan masa kini. Selama ini, Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) selalu berjalan seperjalanan dengan Vietnam dalam menjaga, mengkonservasikan dan mengembangkan nilai pusaka ini. 
UNESCO berjalan seperjalanan dengan Vietnam di bidang konservasi pusaka - ảnh 1 Panorama Komplek situs peninggalan sejarah Istana Hue yang diakui oleh UNESCo sebagai Pusaka Budaya Dunia pad atahun 1993 (Foto: Nhat Anh/VNA)Q

Vietnam sangat bangga karena memiliki banyak pusaka budaya yang diakui oleh UNESCO. Vietnam sedang memiliki 39 gelar yang diakui UNESCO, di antaranya ada 8 gelar tentang pusaka budaya dan pusaka alam. Selama ini, UNESCO, khususnya Kantor Perwakilan UNESCO di Vietnam berkoordinasi dengan Komite Nasional UNESCO Vietnam selalu berjalan seperjalanan dengan berbagai kementerian dan instansi dalam pekerjaan mengkonservasikan dan mengembangkan nilai pusaka di Vietnam. Cung Quoc Han, Wakil Kepala Direktorat Kebudayaan dan Hubungan Luar Negeri UNESCO Vietnam memberitahukan:

“Hakekat UNESCO adalah  punya banyak ide dan gagasan. UNESCO telah memberikan bantuan tantang suber daya kepada Vietnam, pada pokoknya adalah berbagai orientasi dan gagasan dan para pakar tentang konservasi pusaka”.

Sejak tahun-tahun 80-an dari abad lalu, UNESCO telah mencanangkan gerakan internasional untuk membantu Vietnam dalam mengkonservasikan pusaka-pusaka budaya Hue, bersamaan itu melaksanakan beberapa kegiatan untuk melakukan propaganda tentang Kota Hue seperti membuat  film, poster dan sebagainya untuk turut menyosialisasikan citra Vietnam kepada sahabat internasional. Badan-Badan UNESCO telah memberikan dukungan dan bantuan dengan banyak bentuk kepada Pemerintah dan berbagai daerah Vietnam guna mengkonservasikan pusaka-pusaka, khususnya pusaka-pusaka yang telah mendapat pengakuan.

Selama ini, UNESCO berjalan seperjalanan dengan Vietnam dalam proses mengkonservasikan pusaka di setiap daerah, ikut serta pada proses membuat dan menyampaikan dokumen tentang pusaka-pusaka Vietnam kepada UNESCO untuk mendapat pengakuan, mengarahkan  dan menyampaikan  pengalaman penggelaran UNESCO di Vietnam, menyampaikan berbagai rekomendasi yang bersangkutan dengan penentuan kebijakan nasional tentang usaha mengkonservasikan dan mengembangkan nilai pusaka. Di samping itu, Komite UNESCO di Vietnam juga mengkonektivitaskan jaringan zona-zona pusaka dan pemerintahan daerah dengan dunia untuk berbagi pengalaman dalam mengelola dan membela pusaka, bersamaan itu mengkoordinasikan kegiatan antar-badan profesi untuk mendorong dan mengkonservasikan pusaka kepada generasi-generasi masa depan.

UNESCO berjalan seperjalanan dengan Vietnam di bidang konservasi pusaka - ảnh 2 Michael Crof, Kepala Kantor UNESCO di Vietnam berbicara di depan Lokakarya internasional dengan tema: "Peranan Komite Nasional UNESCO dalam pekerjaan mengkonservasikan pusaka budaya dan pusaka alam demi perkembangan yang berkelanjutan" (Foto: VOV)

Bantuan UNESCO yang memainkan peranan sebagai “penunjuk jalan”, sebagai sahabat yang berjalan-seperjalanan sudah membantu banyak daerah seperti Provinsi Ninh Binh, Kota Hue, Kota Hoi An dan sebagainya mencapai sukses dalam mengembangkan nilai pusaka yang telah diakui oleh UNESCO. Tidak hanya itu, pekerjaan mengkonservasikan dan mengembangkan nilai pusaka juga menyerap dan menerima sinergi dari berbagai lapisan rakyat, menciptakan kesepakatan dan pemahaman bersama tentang pekerjaan konservasi. Ibu Tran Thi Hoang Mai, Kepala Perwakilan Vietnam di UNESCO, mantan Wakil Kepala Direktorat Kebudayaan dan Hubungan Luar Negeri UNESCO menyatakan:

“Pusaka adalah bentuk perkembangan bukannya satu gelar meskipun sudah mendapat pengakuan. Sedangkan pengembangan selanjutnya  harus bergantung pada pekerjaan pengelolaan sampai di mana hasil-gunanya. Harus meningkatkan pemahaman tentang makna pentingnya  usaha menjamin nilai yang telah diakui oleh UNESCO yaitu nilai menonjol di seluruh dunia dari pusaka. Harus mengkonservasikan nilai itu dan bukan karena  alasan apa pun yang bisah ditukarkan, baik  usaha mengembangkan atau membangun bangunan-bangunan  masyarakat”.

Di samping menegaskan komitmen-komitmen memberikan bantuan dalam mengkonservasikan pusaka di Vietnam, pada tahap baru, UNESCO terus membantu Vietnam mempertahankan nilai-nilai menonjol dari pusaka, di antaranya khususnya menaruh perhatian dalam mempropagandakan  dan mendidik masyarakat, meningkatkan pemahaman rakyat serta memopulerkan  nilai pusaka, mendidik generasi muda tentang usaha mengkonservasikan pusaka budaya dan pusaka alam. Michael Crof, Kepala Kantor UNESCO di Vietnam menegaskan:

“Pada masa 2,5 tahun lalu, saya dan Direktur Jenderal  UNESCO telah datang di Vietnam dan saya melihat bahwa kami belum mencapai keinginan 100% pekerjaan yang dilaksanakan di Vietnam. Vietnam sedang mengalami perubahan yang cepat dan kita harus mengeluarkan target baru. Pada tahun 2020, kami menargetkan akan memperhebat pekerjaan komunikasi, meningkatkan pemahaman tentang konservasi pusaka dan kami telah mengadakan temu kerja dengan Kementerian Informasi dan Komunikasi untuk melakukan kerjasama di bidang ini”.

Bagi setiap negara, pusaka dianggap sebagai pusaka nasional, memberikan sumbangan bagi perkembangan sosial-ekonomi dan masyarakat, menciptakan perkembangan cabang pariwisata karena peningkatan kedatangan wisatawan, memberikan kepentingan-kepentingan ekonomi serta turut menyosialisasikan citra negeri. Pusaka-pusaka Vietnam merupakan harta benda yang bernilai bagi bangsa, tapi juga merupakan sebagian kebudayaan umat manusia. Oleh karena itu, tanggung jawab membangun, mengkonservasikan dan mengembangkan pusaka-pusaka itu memerlukan sinergi dari para mitra internasional seperti UNESCO untuk mempertahankan nilai global bagi generasi-generasi di kemudian hari. 

Komentar

Yang lain